힘들다 [ Himdeulda ] ㅡ Yoon Jisung ✔

16

[ Aku saranin sambil dengerin lagu IU - 개여올 ( By the stream) ya ]

"Ny. Ahn Hyuna, dipersilahkan masuk"

Wanita berpakaian serba putih yang ada didepanku  tersenyum. Ku melewati pintu ruangan itu dengan berat hati.

"Selamat siang, atas nama Ahn Hyuna?"

Aku mengangguk.

"Okay, akan saya mulai sesuai prosedur ya. Relax"

Aku sudah tidak heran lagi.

Tapi aku tetap menangis. Ini benar - benar membuat kepalaku penat.

"Maaf, tapi lewat usg ini sama sekali tidak terlihat ada janin di rahim anda. Apakah anda yakin anda hamil?"

Itulah kata - kata yang selalu terlintas dibenakku. Kata dokter kandungan yang ku kunjungi 3 hari yang lalu.

**

"Hyuna, sudah makan?" kata Jisung.

Dia sedang mengunjungi apartemenku. Jarak antara apartemen dan dorm sangat dekat, jadi setiap jam 11 malam dia akan mampir ke apartemen kalau sedang lengang.

"Aku tidak nafsu makan"

"Makanlah, akan kupesankan makanan yang kau mau. Kau sudah sangat terlihat kurus, kau bilang kemarin sudah turun 4 kg bukan?" Jisung lalu menggenggam tanganku dengan erat.

Sanggyun sudah tidak ada kabar. Nomernya sudah tidak terdaftar saat ku telepon.

Bayiku dengannya, keguguran.

Obat itu bereaksi dengan baik rupanya.

Itu benar - benar membuatku shock.

Walau aku tak menginginkan kehadirannya, tapi dia tetap bayiku bukan?

"Hyuna, aku tahu perasaanmu saat ini. Tapi tolonglah, jangan begini terus. Aku benar - benar khawatir. Member wannaone sampai heran denganku kenapa sikapku berubah"ㅡJisung

"Berubah?" jawabku.

"Iya. Aku lebih sering melamun memikirkan dirimu. Apa kau sudah makan, apa kau masih suka  menangis semalaman, apa kau berpikir yang tidak - tidak seperti ingin mati saja seperti sebelumnya? Aku khawatir Hyuna."

"Apa aku membuatmu menjadi terbebani, Jisung - ssi?"

"Apa kau tidak bisa membedakan mana peduli mana beban?"

Aku pun memeluk Jisung. Tidak tahu kenapa, hanya ingin saja.

"Terimakasih atas perhatianmu selama ini, Jisung - ssi" lagi dan lagi, air mataku menetes di pundaknya.

"Kau pantas mendapatkannya karena aku sangat sayang padamu" tangannya mengelus punggungku dengan lembut.

"Aku..."

"Tak usah dipaksakan Hyuna. Cinta hadir karena terbiasa. Jangan terburu - buru, toh aku tak kemana - mana"

Jisung lalu memesankan makanan dan pamit untuk kembali ke dorm.

Barang - barangku sudah diambil oleh Seulgi dan katanya Sanggyun tidak ada di rumah saat dia kesana.

Hanya ada pembantu rumahnya saja.