Flashback...
afra menangis pas pulang sekolah, Afra melihat Satrio digerbang, nyender ke mobilnya, kenapa disaat seperti ini Satrio kelihatan ganteng 😂 canda bang.
"Dek lu kenapa, kok acak-acakan gini" Satrio yang mematung tersadar karna Afra melepaskan pelukannya.
"Ferdy bang, gue dibully, sampek gue disiram kayak gini" Afra menunjukkan dirinya padahal bajunya sudah mulai mengering hanya saja bekas warnanya saja yang menempel.
"Parah nih Ferdy, awas aja ya nanti abang kasih pelajaran" Satrio tersulut emosinya, Satrio tidak terima Adiknya dibully.
Itulah yang Afra tidak inginkan, Afra menyesal mengatakannya kepada Satrio karna pasti Satrio tidak akan tinggal diam.
"Jangan bang ini kan masalah gue hiks hiks"Afra menangis lagi, dan berusaha untuk melarang Satrio agar tidak ikut campur.
"Kenapa lo malu jadi adek gue" Ucap Satrio, Satrio muak dengan semuanya, yang tidak boleh orang taulah kalau mereka kakak beradik, tidak boleh ikut campur lah, inilah itulah.
"Bukan gitu gue gak mau ada yang tau kalau gue punya abang" Afra hanya takut nanti Satrio merasa malu punya adik sepertinya yang tidak berguna.
"Jahat bener lo dek, udah-udah yuk pulang, nanti sakit abang yang repot" Satrio menuntun Afra untuk masuk kedalam mobil. " Awas aja kalau ketemu Ferdy"
"Ih abang udah biarin aja hiks hiks" Afra memukul pundak Satrio.
"Hhhha iya-iya, tapi inget dek lo lawan aja, gak usah takut katanya tomboy kok takut sih"
"Gak takut bang cuma gak pengen bikin masalah, nanti nyokap bokap bisa-bisa dipanggil ke sekolah" Ucap lirih Afra setelah berada didalam mobil dan duduk disamping Satrio yang sedang menyetir.
"Udah tenang aja dek kan ada abang biar abang yang tanggung jawab kalau ada apa-apa" Satrio melirik kearah Afra, dan melihat kearah jalannya.
"Beneran ya bang" abang gue cuma senyum, kayaknya gue bakal menang kalau disemangatin gini
Flashback end...
Kata-kata Satrio terngiang-ngiang di kepala Afra.
"Arrrgh, shit ya kali gue harus nantangin ferdy, kalok gue dikeluarin dari sekolah gimana" Afra yang semulanya tengkurap berubah menjadi telentang melihat langit-langit kamarnya.
Afra berfikir berkali-kali, Afra juga sadar belum saatnya Afra untuk melawan, Afra tidak dendam hanya saja Afra ingat dengan apa yang dilakuin ferdy kepadanya selama ini.
"Anjing" Umpat afra karna frustasi yang pikirannya dipenuhi wajah tengil Ferdy.
Afra merasa masih pusing, untung flunya sudah sembuh, sekarang jam 09.15 pagi, hari ini libur. Afra langsung turun karna merasa lapar.
Sebenarnya Afra sudah bangun dari tadi cuma lebih enak kangen-kangenan sama kasur yekan :v.
Satrio sedang nonton tv sesekali matanya menatap kearah jam dinding. Dimeja banyak sekali camilan, ada laptop, buku-buku tebal, minuman, semuanya serba ada.
"Udah bangun dek sono makan, tadi abang beli banyak makanan" Perintah Satrio kepada Afra yang mungkin belum cuci muka.
Afra hanya mengangguk saja lalu menuju ke dapur, setelah makan Afra langsung menghampiri Satrio dan duduk disebelah Satrio.
"Lo udah sembuh dek" Tanya Satrio.
Afra tidak menjawab entah kenapa rasanya malah untuk bicara, Afra mengambil camilan yang berada dimeja dan ikut nimbrung melihat apa yang ditonton oleh Satrio.
"Dek jangan makan itu, ambil aja dikulkas" Satrio berusaha untuk mengambil camilan yang berada ditangan Afra.
"Gak mau bang emang ini buat siapa sih" Afra menjauhkan tangannya dari Satrio agar Satrio tidak dapat menjangkaunya.
Pada saat mereka saling rebutan camilan terdengar bel rumah mereka.
TING TONG.
Satrio langsung berdiri dan membukakan pintu untuk tamu yang datang. Afra yang penasaranpun mengintip dari balik tembok pembatas ruang yang biasanya dipakai main game ps atau kumpul-kumpul Satrio dengan temannya dan ruang tamu.
Anjay, ganteng-ganteng, batin Afra.
Mereka ketawa-ketiwi kayaknya mereka mau kerja kelompok deh. Lalu Satrio menyuruh mereka masuk.
Sedangkan Afra yang sadar kalau dirinya belum mandi, dan mereka semakin dekat dengan tempat Afra berada, Afra cepat-cepat berlari keatas, kekamarnya.
"BANGsat trio ga ngomong-ngomong kalau temennya mau kesini" Umpat Afra.
Afra menepuk keningnya lupa tidak membawa camilan hasil rebutan dengan Satrio dan hanya sempat makan sedikit.
Afra akan terus berada dikamarnya, sampai teman-teman Satrio pulang, entah kapan mereka akan cepat pulang, bahkan sekarangpun mereka baru nyampek.
Afra tidak suka saja kalau ketemu teman-teman Satrio, takut khilaf, eh gadeng 😂 cuma takut bikin Satrio malu. Udah itu aja :) .
Afra mikir-mikir kayaknya harus mandi, abis mandi tiduran lagi, bosen ya tentu aja. Mana diluar kayaknya makin rame lagi. Buka hp liat scroll line, buka instag tutup instag buka line lagi. Gitu aja terus sampek Afra ketiduran lagi.
Tbc
Jangan lupa voment ya.171029-190110
KAMU SEDANG MEMBACA
Jelek, Bodo Amat. (Completed)
Teen FictionDulu di bully sekarang berubah jadi bidadari. Yak iyalah bgst karena cantik itu butuh proses dan waktu, makanya jangan ninggalin yang baik demi sesuatu yang menarik. karena bunga butuh waktu buat mekar. Cover by @NabilNp