"Aku tertarik padamu.. Ah, aniya.. Aku menyukaimu... Kim Jaejoong..."Kim Jaejoong yang merasa dirinya selalu dihimpit hal-hal aneh kini berhadapan dengan situasi yang sangat buruk.
Ia menatap penuh rasa tidak percaya pada namja tinggi yang sedang berhadapan dengannya kini.
Bagaimana bisa Shim Changmin mengatakan dengan jelas kalau dia menyukai seorang Kim Jaejoong?
Bagaimana bisa ia lebih tertarik dengan Jaejoong daripada Jaekyung?
Setelah terdiam sesaat, Jaejoong mencoba tertawa, "Ahahaha.. Kau selalu bercanda yang aneh-aneh.." tepisnya sambil memaksa tertawa.
Changmin masih terdiam dengan tatapan serius.
"Aku serius.. " Ucapan singkat itu berhasil meredam tawa Jaejoong, situasi makin sulit sepertinya. Sungguh, Jaejoong bahkan tak ingin ada hari seperti ini.
"Tenang saja, aku tidak memintamu melakukan apa-apa.. Waktu itu justru kau yang bilang padaku untuk menghargai perasaan sendiri kan?" Jaejoong teringat, saat dimana Ia tahu Changmin menghalalkan segala cara demi melindungi kakaknya, Miyoung.
Ia ingat saat ia begitu kesal mendengar bahwa Changmin bahkan rela tidur dengan gadis yang mengganggu kakak kembarnya itu.
"Aku mencoba jujur karena ini pertama kalinya aku benar-benar menyukai seseorang, aku tidak akan mengganggumu karena itu biarkan aku tetap menyukaimu.."
Mata Changmin menatap penuh kelembutan, Jaejoong justru merasa terbebani karena melihat ketulusan di mata rusa milik Changmin.
Hening, setelah kata-kata Changmin meluncur dengan stabil, keheningan melanda mereka berdua. Changmin tetap menatap lurus pada Jaejoong, sementara Jaejoong bingung harus berekspresi bagaimana.
Diam, hanya itu yang Jaejoong lakukan.
"Hei... Kalian!" Mereka berdua menoleh dan mendapatkan sosok Junsu yang berlari sambil mengangkat-angkat tasnya.
"Ayo pulang.." Ajak Junsu sebelum kemudian menyadari ada yang aneh dengan tingkah kedua temannya itu.
Junsu melihat bagaimana aura di antara Jaejoong & Changmin begitu canggung.
'Pernyataan seperti itu justru menyusahkanku, kan?' Keluh batin Jaejoong.
.
.
Jaekyung bersiap membuka kafe saat Miyoung melintas di hadapannya, gadis berdada besar itu hanya mendecih saat melewati Jaekyung.
Tidak berubah.
'Tunggu... Apa Changmin tidak bilang soal rahasiaku ke Miyoung?'
.
.
"Jaekyungie~ tolong pesankan satu Banana Parfait pada Changmin.."
Jaejoong segera melotot horror pada kakak kandungnya itu, "Kau kan bisa melakukan itu sendiri!" elaknya. Yoochun selalu begitu, mempersulit dirinya bahkan disaat seperti ini
"Berani melawan? Ku potong gajimu ya?" ancam Yoochun dengan kejamnya.
"ANDWAE! Oke.. Oke.. Aku mengerti." Sambil mengeluh, Jaekyung berjalan menuju dapur mereka. Ia tak habis pikir kenapa bisa mempunyai kakak seperti namja berjidat luas itu.
.
.
"Banana Parfait satu!" Teriak Jaejoong kasar dari jarak yang ia anggap aman dari namja bermarga Shim itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretive J
FanfictionJadi, Kim Jaekyung pacarnya yang manis itu adalah Kim Jaejoong si rival abadinya sendiri?