03. Would You?

1.5K 233 55
                                    

Biasakan vote sebelum membaca,
Happy reading❤

____

"Alice, kau mau makan apa?" Ujar seseorang menyodorkan buku menu dihadapanku.

Aku menatapnya sejenak, "Apa saja, sama sepertimu"

"Hmm kalau begitu.. spaghetti bolognaise, bagaimana menurutmu?"

"Aku setuju, Dyo" Ujarku memantapkan jawaban.

Detektif Dyo segera memesankan nya kepada waiters dan benar saja hanya membutuhkan waktu beberapa menit waiters itu datang kembali menyuguhkan spaghetti bolognaise dan greentea matcha dengan topping crunch yang terkesan begitu manis.

"Selamat makan, Alice" Ujarnya disertai anggukan dan senyuman tipisku.

Tak lama kemudian, ponsel detektif Dyo berdering, membuat ia menghentikan kegiatan dan secepat mungkin menyambar ponsel genggam disakunya.

"Hallo? Ada apa komandan?"

"..."

Tangan detektif Dyo mulai mengepal erat serta matanya membulat seketika mendengar ucapan yang tidak bisa aku dengar sedikitpun.

"Sial! Si brengsek itu! Bagaimana bisa?"

"..."

"Baik! siap laksanakan komandan" Ujarnya sembari mematikan telepon.

Dyo menatapku tajam, "Kita harus kembali ke kantor polisi pusat penahanan"

"Ada masalah apa, Dyo?"

"Mr. R membuat kericuhan"

"Maksudmu?" Tanyaku bingung.

Detektif Dyo mendengus kesal, "Dia kabur"

▪▪▪

Lututku lemas seketika melihat mayat-mayat polisi tergeletak bersimbah darah dengan beberapa peluru yang terserakan dilantai. Suara dentuman pistol masih terdengar diruang bawah tanah membuat detektif Dyo segera berlari menuju sumber suara. Aku sedikit kebingungan harus melakukan apa, aku takut. Dimana aku bisa menemukan Chanyeol? Pikiran ku kacau membuatku tidak dapat berpikir apapun. Aku takut terjadi apa-apa dengan Chanyeol. Sungguh, aka tidak akan memafkan diriku jika sesuatu terjadi padanya.
Secara tiba-tiba aku tidak dapat bernafas saat ku rasa ada seseorang yang menyekap mulutku dengan kasar dan seketika itu pandanganku mendadak gelap.

▪▪▪

Aku tersadar disebuah ruangan yang sangat asing, aroma khas kimia menusuk tajam dirongga hidungku dan tentu saja dengan tangan yang terikat aku tidak dapat melakukan apapun, aku ingin sekali berteriak meminta pertolongan namun mulutku tersumpal dengan kain sialan ini.

"Hei, kau sudah sadar sayang" Ujar seseorang yang tiba-tiba saja membuka pintu ruangan yang membuatku meneteskan air mata.

"Chanyeol.. Apa yang kau lakukan padaku?"

"Sstt.. Aku ingin berterima kasih karna kau telah memberiku senapan mesin" Ujarnya menghampiri dan membelai lembut wajahku.

"Apa kau akan membunuhku Mr. R?" Jawabku menatap lekat matanya.

"Tidak, aku tidak akan membunuhmu, sayang.."

"Aku hanya akan menyakitimu, dengan sangat-sangat buruk. Apa kau keberatan?" Sambungnya kemudian.

CHAOSMYTH x PCY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang