Haiii guys!
My First NoveelllDibacaa yaaaa
Semogaa sukaa
Dan semoga betah dilapak iniSelamat membaca❤
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- - - - - - - - - -Author
Bukan Daiva Hasywaza namanya jika tidak bisa mengalahkan debatan receh bersama kedua sahabatnya.
Bukan Reyvan Alexi namanya jika tidak dikagumi para kaum hawa.
Bukan Azka Aldric namanya jika tidak berhasil modusin para cewe.
- - -
Daiva Provv
Jika dengan bercinta bisa mengahancurkan persahabatan, lebih baik ubah rasa cinta menjadi rasa sayang sebagai seorang sahabat.
Hujan pagi itu mengalir sangat deras, aku kagum dengan hujan, mengapa mereka selalu datang bersamaan dalam keadaan apapun, mereka tidak mengenal apa itu cinta, apa itu tersakiti, yang mereka tahu adalah jatuh bersamaan tanpa mengenalnya pertengkaran. Aku selalu berfikir mengapa aku tidak dilahirkan sebagai hujan saja, karena jika aku adalah hujan, aku tidak akan kesepian seperti sekarang ini.
Setiap hari papa hanya memikirkan pekerjaannya saja, aku merasa dihidupkan hanya dengan uang, tidak dengan kasih sayangnya. Aku ingin seperti anak remaja yang normal, mendapatkan perhatian lebih dari orang tuanya.
Tapi semenjak aku mengenal dua jigong itu, aku bukan lagi pecandu kesepian. Mereka selalu bisa saja menaikan mood ku. Walaupun kadang menyebalkan, tapi merekalah yang selalu mengubah suasana sepi menjadi suasana ramai layaknya pasar minggu.
Author
Sore ini Azka berniat men-traktir kedua sahabatnya di Tongkrongan Cafe dalam rangka kemenangannya saat mengikuti lomba balap motor cross sambil membicarakan beberapa urusan sekolah. Cafe itu selalu ramai didatangi para remaja, apalagi anak SMA yang berpasangan sebagai kekasih.
Daiva sedang melihat dirinya di cermin, dia terlihat sederhana dengan memakai make up senatural mungkin, rambut terurai, sweeter crop grey, jeans putih, dan sepatu kets full grey nike. Tanpa berniat membawa tas. Merasa sudah lengkap, Daiva langsung menunggu Azka diruang tamu. 30 menit lamanya Daiva menunggu dan mulai kesal, tanpa berfikir panjang Daiva langsung mengambil ponsel langsung membuka aplikasi hijau dan membuka grup chat.
Grup apa aja
Daiva : Woii, lama amat. Jam berapa nihh
Daiva : Yaelah dikatjangin
Daiva : Buruan kenapa, Daiva nunggu kalian semua udah kea nunggu siput ngelilingin dunia
Sudah 15 menit belum saja ada jawaban, baik dari Azka maupun dari Reyvan. Ketika Daiva beranjak dari sofa untuk kembali ke kamarnya, tiba tiba Daiva mendengar klakson mobil di halaman rumah nya. Daiva langsung membuka pintu dan mengecek siapa sipemilik klakson mobil itu.
"Buruan Va" teriak Azka mengeluarkan kepala nya dari jendela mobil. Daiva langsung menutup rapat pintu lalu berlari kecil menuju mobil Azka dan langsung menduduki kursi dibelakang pengemudi.
"Kurang lama mas" decak Daiva dengan nada kesal.
"Yaudah sii jangan marah marah, tar cepet tua loh, gue ketiduran tadi bablas." bujuk Azka dan langsung memajukan mobilnya keluar dari halaman rumah Daiva.
"on time bisa ga sekali aja" hanya dijawab dengan cengiran dan membuat Daiva semakin darah tinggi saja. Azka memang kebo, tapi jika ada jadwal bermain motor cross dia selalu reflek melupakan hobi bermimpi nya itu. "eh Reyvan belum dijemput? Gue kira lu lama gini jemput Reyvan delu"
"yaelah pake nanya, makannya Reyvan gada di mobil ini juga belum gue jemput"
Daiva memilih diam saja tanpa berniat menjawabnya.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk menuju rumah Reyvan. Karena kompleks Reyvan bertetanggaan dengan kompleks Daiva. Mereka langsung melaju ke Tongkrongan Cafe.
Setelah sampai, sambil menunggu pesanan yang mereka pesan, mereka memilih untuk berdiskusi tentang OSIS yang sedang merencanakan Bakti Sosial ke tempat anak yatim.
Reyvan adalah KetuaOsis di SMANKAR (SMA Negeri Jakarta), Azka sebagai Wakil Ketos, sedangkan Daiva sebagai sekretaris.
Inilah alasan mereka bisa bersatu seperti sekarang ini. Setelah menjabat menjadi pengurus OSIS, mereka banyak bekerja sama, dan mereka mulai menemukan kesamaan, kecocokan, dan kekompakan. Tidak ada salahnya jika mereka menjalin sebuah persahabatan.Pesanan mereka setelah sekian lama akhirnya datang, karena benar saja, banyak sekali yang mengunjungi Tongkrongan Cafe.
Dan mereka bertiga selalu saja menjadi sorotan para kaum adam dan kaum hawa pun tidak kalah. Karena terdapat satu cewek yang amat sangat cantik dan dua cowok perfect tidak ada yang menandingi di pojok sana. Awalnya mereka risih dengan suasana seperti ini. Tapi sekarang, bisa karena terbiasa.
------
Lanjutin jangan lanjutin jangan?
Comment aja yaa❤Mungkin part prolog segini dulu aja
Tengkuy yang punya niat baca part ini, aku sangat menghargainya❤
Jangan lupa tinggalkan like, comment, and vote.
Ily
❤❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
T R U E
Teen Fiction"Mengapa cintaku jatuh kepada orang yang tidak tepat? Mengapa cintaku jatuh terlalu cepat? Mengapa cintaku tidak bisa memilih?" Pertanyaan itu selalu mengahantui pikiran Daiva. Rasanya ingin mengubur saja perasaan itu dalam-dalam