"Mengagumi mu dalam diam saja itu sudah lebih dari cukup menurut-ku"
----------⬆️Azka Aldric⬆️
Author
Sepulang dari Tongkrongan Cafe, mereka memilih beristirahat dirumah nya masing-masing karena jam sudah menunjukan pukul 8 malam.
Daiva merebahkan tubuhnya di ranjang setelah selesai membersihkan diri, ia menatap langit-langit dengan pikiran kosong.
Tiba-tiba ponsel Daiva bergetar. Ketika melihat layar ponsel, disana ada sebuah pesan dengan sipengirim tanpa nama.
Tidak Diketahui
Tidak Diketahui : Seandainya lo tau perasaan gue Va.
Daiva mengerutkan kening setelah membaca isi pesan itu, tapi Daiva sudah tidak asing lagi dengan pesan pesan seperti itu, wajar saja, dia perempuan Most Wanted di sekolah SMANKAR.Tapi pesan ini berbeda, biasanya hanya pesan pesan receh yang tidak begitu penting yang Daiva selalu terima.
---
Pagi ini cuaca sangat mendukung, berhasil menjunjung tinggi semangat para pelajar untuk pergi sekolah hanya karena ingin bertemu sang pujaan hati.
Ketika Azka hendak memarkirkan mobil sports putih nya diparkiran sekolah, mereka jalan bersamaan melewati koridor. Tidak hanya melewati koridor, melewati para kaum hawa dan adam yang selalu memperhatikan mereka dari ujung rambut hingga ujung kaki,sudah menjadi rutinitas setiap melewati koridor.
"Azka godain dong godain"
"leleh saya mas leleh"
"Reyvan id line nya plis"
Dan masih banyak lagi teriakan histeris para cabe gocengan sepanjang koridor sekolah.
"gakuat gua anjir tiap hari kaya gini mulu" ujar Reyvan dan langsung memakaikan handsfree sebelah kanan nya.
"resiko anak ganteng ya gini" ucap Azka dengan pd dibarengi dengan jari jempol dan telunjuk dibuat menjadi seperti ceklis disimpan dibawah dagu sambil mengedipi salah satu siswi SMANKAR.
Daiva hanya menggelengkan kepala nya samar melihat tingkah kedua sahabatnya.
"mulai deh si Azka" keluh Daiva yang sudah tidak asing dengan sifat Azka yang selalu kambuh setiap melihat cecan yang menurut Daiva sangat tidak menarik.
"hai cantik, ngeliatin mulu. suka yaa, sama ko abang juga suka sama cewek cantik kaya kamu" goda Azka yang sudah berdiri depan siswi yang baru saja mendapat kedipan dari Azka sambil menyolek dagunya dan langsung direspon dengan salah tingkah yang luar biasa."yaelah cantik cantik kaya patung, yaudah abang ke kelas dulu ya cantik" melambaikan tangan dan langsung menghampiri kedua sahabatnya lalu melanjutkan langkah untuk masuk ke kelas mereka masing-masing.
Daiva dan Azka masuk ke kelas XII IPA II
Reyvan masuk ke kelas XII IPA I
Saat pelajaran berlangsung, Azka selalu tidak pernah meninggalkan hobi bermimpi nya, guru guru sudah lelah untuk memarahi Azka, Azka bisa dibilang keras kepala.
"gatau tempat kalo lagi rangkai mimpi, bisa bisanya dia dipilih jadi wakil ketos, untung wakil ketos, coba jadi ketua, bobrok sudah OSIS SMANKAR" bisik Daiva yang masih dapat didengar oleh Azka yang duduk disebelah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
T R U E
Teen Fiction"Mengapa cintaku jatuh kepada orang yang tidak tepat? Mengapa cintaku jatuh terlalu cepat? Mengapa cintaku tidak bisa memilih?" Pertanyaan itu selalu mengahantui pikiran Daiva. Rasanya ingin mengubur saja perasaan itu dalam-dalam