Setelah sampai di Panti Asuhan Permata Hati, seluruh anggota yang menghadiri acara Bakti Sosial tersebut dikumpulkan dahulu oleh Ketua OSIS yaitu Reyvan di depan bis untuk membagi dimana saja mereka akan bertugas membersihkan Panti ini.
"mengerti ya kalian, saya mau ngobrol dulu sama Ibu Panti nya, Daiva temenin saya. Semua nya langsung bubar dan jalanin apa yang tadi saya perintahkan." semua anggota langsung dibubarkan dan mulai mencari tempat dimana mereka di tugaskan oleh Reyvan. Reyvan dan Daiva langsung mengahampiri Ibu Panti yang sedang bermain di taman bersama anak anak panti.
"pagi Bu" sapa Reyvan ketika menghampiri Ibu Panti.
"ehh den Reyvan sama non Daiva sudah sampai, mari masuk." akrab Leni [Ibu Panti] kepada Reyvan dan Daiva. Ya, Leni sudah mengenal Reyvan dan Daiva, sebenarnya Leni juga sudah mengenal Azka, karena mereka sempat survei minggu lalu untuk mengkonfirmasi kegiatan Bakti Sosial di Panti ini.
"tidak usah Bu, kami langsung berkegiatan saja, terimakasih. Sebenarnya kami tidak akan cukup lama disini Bu, orangtua dari salah satu kerabat kami sedang masuk rumah sakit."
"maksud kamu den-den Azka?" Leni hampir melupakan nama Azka, ma'lum dia dibilang sudah mulai cukup tua.
"iyaa Bu"
"yaampun, sakit apa?"
"kami belum mendapat kabar lagi Bu dari Azka"
"yasudah kalo kalian bertemu Azka nanti, Ibu titip salam ya, semoga cepat sembuh dan tidak terjadi apa apa"
"baik Bu, kalo begitu saya langsung berkegiatan dulu ya Bu" pamit Reyvan dan mewakili Daiva.
Ketika mereka sedang melakukan kegiatan, hati Daiva dan Reyvan tidak tenang setelah mendapat telpon dari Azka tentang keadaan Ibu Kia, tiba-tiba ponsel Daiva berdering.
"hallo, gimana?"
"nyokap gua udaa sadar, dokter bilang dia kecapean. Eh, gua ganggu ga?"
"alhamdulillah, Daiva lega dengernya. Engga Ka santai aja"
"gua juga udah panik setengah mati pas liat emak gua jatoh di dapur"
"Azka masih di rumah sakit? tar Daiva kalo udaa balik kesana ya sama Reyvan"
"gua udaa balik Va, lo kerumah aja, nyokap gua gamau dirawat di rumah sakit, dia diinfus di rumah, untung aja om gua dokter."
"yauda deh tar Daiva kerumah, Azka jagain Ibu ya jangan keluyuran, awas aja Azka, gua jitak"
"emangnya lo aja yang panik, gua juga gakalah panik liat emak sendiri sakit"
"yauda Daiva tutup ya Ka, tar Daiva kabarin kalo udaa balik. Ibu jangan telat makan sama minum obat, dan banyakin istirahat"
"emak gua keras kepala Va, yauda sana lanjutin" tanpa menunggu jawaban Daiva, Azka langsung menutup percakapan mereka lewat ponsel.
🌼🌼🌼
Ketika kegiatan mereka sudah selesai, di mulai dari bersih-bersih, bermain bersama anak panti, memberi makan mereka, dan memberikan dana yang lumayan cukup untuk kebutuhan anak panti, Reyvan dan seluruh anggota berpamitan kepada Leni.
Ketika di perjalanan dan sudah hampir sampai, Daiva menelpon Azka untuk memberi tahu keberadaannya.
"hallo va. Udaa balik?"
"udaa Ka, Daiva kumpul dulu sebentar di sekolah, abis itu langsung ke rumah Azka sama Reyvan"
"yauda lo hatihati dijalannya, bilangin Reyvan jangan ngebut ngebut bawa nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
T R U E
Teen Fiction"Mengapa cintaku jatuh kepada orang yang tidak tepat? Mengapa cintaku jatuh terlalu cepat? Mengapa cintaku tidak bisa memilih?" Pertanyaan itu selalu mengahantui pikiran Daiva. Rasanya ingin mengubur saja perasaan itu dalam-dalam