Bagian 78

996 36 0
                                    

Langkah gw terhenti melihat Siska baru keluar dari rumah Cindy bersama Kak Lina.

Ngapain nih perempuan disini...

“Ri anterin Siska pulang nih” ucap Kak Lina.

“dia bisa pulang sendiri” jawab gw.

“anterin sebentar” ucap Kak Lina melotot.

“yaudah ayok” jawab gw dengan ogah ogahan.

Gw mengantar Siska dengan berjalan kaki karena rumah nya juga nggak terlalu jauh. Kami tidak ngomong apa apa, bahkan gw jalan beberapa langkah didepan Siska.

“Ri..”

Gw menoleh kebelakang.
“apa..?”

“kamu memang Cuma ingat aku sebetas kakak kelas..?” tanya Siska.

“emang selain itu apa..?” jawab gw sambil kembali melihat kedepan.

Tidak ada jawaban dari Siska, dan gw tidak terlalu memperdulikan nya juga.

“kamu benar benar berubah ya Ri, nggak kaya dulu lagi” ucap Siska pelan.

“iya... Ini gw yang sekarang Sis” ucap gw “lo mau protes.?”

“jangan terlalu mengikuti amarah kamu Ri, aku tau kamu lagi ada masalah” ucap Siska.

“lo memang ngeselin ya..?” tanya gw “pantes aja hubungan lo nggak pernah lebih dari 5 bulan sama cowok cowok lo, sikap lo begini ya mana ada yang tahan”

Siska mempercepat langkah nya dan kini dia tepat disamping gw.
“aku tau, memang aku salah udah banding bandingin orang lain dengan kamu Ri” 

“udah tau salah kenapa masih dilakuin..?”

“karena kamu” jawab Siska.

“gw nggak ada perasaan apa apa sama lo Sis, dan gw nggak mau lagi jaga perasaan orang” ucap gw “gw harap lo ngerti dan nggak ganggu gw lagi”

Gw langsung balik badan dan ninggalin Siska sebelum sampai kerumah nya.

“jangan terbawa amarah kamu Ri, kalau kamu terus kaya gitu, kamu bisa kejalan yang salah nantinya”

Gw berhenti dan menoleh kebelakang melihat Siska.
“itu urusan gw, lo nggak perlu ikut campur” ucap gw dengan nada tinggi “cewek aneh”

“jadi sekarang kamu udah nggak anggap aku normal kaya dulu lagi..?” tanya Siska “sekarang kamu juga ikut ikutan anggap aku aneh..?”

“dari dulu” jawab gw.

Gw pergi ninggalin Siska, gw nggak tau apa yang dipikirkan Siska setelah mendengar gw mengatakan nya Cewek aneh.

Gw nggak ngerti kenapa bisa seperti ini, yang jelas gw marah dan gw nggak tau marah ke siapa.. Gw benci dengan Siska karena dia SETIA. Ya, karena kata setia itu gw jadi membenci nya..

Setia itu tidak berguna, walau kita sudah setia dengan satu orang, kita juga akhirnya akan di kecewakan kalau memang bukan jodoh..
Jadi untuk apa setia..

Menjaga perasaan..?
Itu juga tidak berguna, hidup akan lebih gampang dijalani tanpa perlu memperdulikan orang lain, tanpa perlu menjaga perasaan orang lain, cukup peduli dengan diri sendiri.

Banyak yang membenci gw yang seperti ini..?
Hal biasa untuk gw.

Itulah prinsip salah yang gw pegang saat itu..

.....

Sudah seminggu gw menjadi mahasiswa. Selama seminggu ini juga gw tidak pernah mau berbaur sama mahasiswa lain, setiap ada yang ngajak gw ngobrol, selalu gw cuekin, gw tinggal pergi tanpa memeperdulikan sapaan nya.
Gw merasa nggak perlu teman disini, gw lebih nyaman sendiri..
Sifat pendiam dan penyendiri gw semasa anak anak dulu kembali keluar..

Pelangi Setelah Hujan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang