Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Maaf kalau aku merepotkan dirimu karena dia”,
“Tidak apa unnie– aku memaklumi hal ini karena Minkyung masih dibawah pengaruh alkohol”,
“Baiklah― aku harus mengantarnya pulang dulu,”
“Hati hati unnie–”
.
.
.
.
.
.
RHAPSODY
Mobil Yuha melaju kencang meninggalkan kawasan bar tempat dimana Minkyung mabuk tadi. Setelah Juyeon membantunya memapah Minkyung masuk ke dalam mobil, kini Yuha merutuki dirinya sendiri karena harus mengurusi Minkyung– bukan masalah besar bagi Yuha, namun gadis itu mabuk dan Yuha sangat tidak suka dengan hal itu dari dulu.
“Kemana aku harus mengantar si bodoh ini– aissh, tengah malam begini merepotkan orang saja”, gumam Yuha
Karena sudah tengah malam dan letak apartmen Minkyung terbilang cukup jauh, tanpa berfikir panjang, Yuha membawa Minkyung pulang ke apartmen miliknya. Sepanjang perjalanan menuju apartmen, Yuha berkali-kali menoleh ke arah Minkyung. Entah tapi ada sesuatu yang membuat Yuha khawatir, tidak biasanya Minkyung seperti ini kecuali dia benar-benar sedang ada masalah atau sedang stres dengan jadwal yang begitu padat. Hampir saja Yuha menghubungi Yebin, tapi niat itu diurungkan dirinya karena Yuha tau jika mungkin Minkyung seperti ini juga karena Yebin, mereka berdua ada masalah dan Yuha tidak ingin ikut campur dalam urusan mereka berdua.
.
.
.
.
Minkyung Pov
Tigabelas gelas whiskey telah membuat pencernaanku bertambah konyol, aku rasa aku harus mengganti pola minumku– mencari alkohol yang lebih rendah kadarnya.
Aku bangun di sebuah kamar apartemen–kamar yang begitu familiar untukku–sepertinya aku pernah berada disini–ini seperti kamar apartement milik–
“Kau sudah bangun?” tanya Yuha.
“Yeah–” jawabku duduk– kepalaku masih begitu pusing, dan aku baru menyadari jika sekarang aku berada di apartmen Yuha.
