"Ehh kita ketemu lagi , abis nongkrong disini ? Uda mau balik ya"?
"Iyanih Ran, tadi gw abis ngerjain tugas disini sama temen gw, tadi didalem setel radio juga jadi sekalian denger ehehe".
"Radio ? Lu suka denger Radio"?
"Iyaaanihh, gw suka denger TrinityRadio, apalagi acaranya yang Milkyway. Itu favorit gw banget, suara pembawanya juga enak banget, pasti orangnya ganteng deh".
Ran agak terkejut mendengar perkataan Karina itu. Dia kaget, tapi juga senang karena ternyata ada orang yang menyukai siarannya. Apalagi orang ini ada tepat didepannya, tapi tak tau kalau Ran lah pembawa acaranya. Dia tak bisa menahan tawanya.
"Loh, lu kenapa ketawa tiba-tiba Ran ? Hahh jangan-jangan lu ada gangguan mental ya ?? Obat lu manaa"??
Ran menarik nafas dalam-dalam berusaha menghentikan tawanya.
"Aduhh aduhh, engga engga ahaha. Sorry abisnya gw agak kaget sih".
"Apaansih Ran ? Gw gangerti ah".
Karina menatap Ran bingung sambil memiringkan palanya. Ia tak mengerti apa maksud cowok ini yang tiba-tiba tertawa dan bilang kalu ia kaget. Apa dia beneran ada gangguan mental ?
"Lu segitu sukanya sama acara itu"?
Tanya Ran yang sudah berhenti tertawa, tapi masih memasang senyumnya yang lebar.
"Iya gw suka banget, pembawaannya ga ngebosenin, terus suara pembawanya juga enak bangett, duh gw fans banget deh sama pembawanya, tapi sayang sih gw gapernah liat mukanya gimanaa. Eh iya, lu sendiri ngapain disini Ran ? Mau nongkrong"?
" Engga, gw abis kerja tadi. Jadi sekalian mampir kesini".
"Hah ? Kerja ? Hari minggu ? Lagian lu masih sekolah juga kan"?
"Bos bagian acaranya nya temen gw, jadi gw bisa kerja disana".
"Memang lu kerja dimana"?
"Tuh di sebrang".
Ran menunjuk gedung tinggi yang ada di sebrang jalan. Gedung yang besar didesain dengan unik dan menarik berwarna-warni.
"Itukann ? Gedung TrinityRadio"?
Karina semakin bingung.
"Iya Rin, gw kerja disana. Di TrinityRadio, gw Randi si pembawa acara Milkyway.
Mata Karina terbelalak, ia sangat terkejut. Tak disangka orang yang selama ini ia kagumi ada tepat di hadapannya, dan lagi itu adalah Ran
"Hahh seriusss ?? L-lu Randi si penyiar Milkyway ?? Kok bisaa"??
"Yah kayak yang gw bilang tadi, bos bagiannya itu temen gw. Dan gw diberi kesempatan kerja disana".
Rin tersenyum lebar. Ia sangat senang karna akhirnya bisa bertemu dengan Randi, alias Ran yang mengganti namanya di siaran.
"Yaampun Ran, lu kenapa ga bilang dari duluuu sihhh ? Ihh tau gitu kan gw bisa mamer ke temen gw kalo Randi itu kenalan gw".
"Elu kan ga nanya hahaha".
"Yakali gw nanya gini, Ran lu pembawa acara Milkyway ya ? Pas kita baru ketemu".
Mereka berdua tertawa bersama. Hal yang unik terjadi pada mereka. Kadang memang tuhan mempertemukan kita dengan cara yang lucu.
Ran melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 6 sore. Ia teringat janjinya untuk pergi ke L'Cafe dan bertemu teman-temannya.
"Aduh udah jem segini lagi. Sorry ya Rin gw ada janji sama temen gw nih".
"Yahhh yaudahh dehh kalogituuu, padahal gw masih mau ngobrol".
"Atau lu mau ikut gw pergi ke cafe ngumpul sama temen gw ? Gak jauh kok, di GreenLake. Paling sekitar 45 menit dari sini".
"Eh ? Tapikan gw gakenal temen-temenlu ? Lagian gw ga enak sama lunya, jangan ah".
"Nanti bisa gw kenalin, ayu ikut aja".
Belum Karina mengatakan iya, Ran sudah menarik tangannya dan berjalan ke parkiran. Karina hanya menurut dan mengikuti Ran.
Setelah sekitar 45 menit mereka jalan akhirnya sampai juga. Ran memarkir motornya di depan L'Cafe. Cafe yang sangat indah, ber arsitektur ala Venice di italia. Dari lampu depan, tanaman, tembok, dan cat nya. Bahkan di namanya tergambar gondola yang melambangkan kota Venice.
Mereka memasuki cafe dan menuju lantai dua. Disana sudah ada Ben, Law, Winy, dan Karen yang sudah disana sejak tadi.
"Haii Rannnnn !! Teriak Winy dan Karen sambil berlari menuju Ran dan langsung memeluknya.
"Miss you so damn much my little brother".
"Miss you two too".
"Lama bangetlu baru sampe sekarang". Kata Ben sambil meminum kopinya.
"Iya tadi gw ke Starbucks dulu hehe".
"Oh jadi lu telat karena mampir ke cafe lain selain disini".
"Ah jangan ngambek gitulah, kopi disini tetap terbaik kok hahaha".
Kata Ran sambil menepuk-nepuk pundak Ben.
"Eh Ran, ini temenlu ga dikenalin"? Tanya Karen.
"Eh iya gw lupa ahaha, ini Karina. Dia temen gw, sekaligus fans gw hahaha".
"Ih apasi Ran jangan ngomong itu, malu". Karina menyubit perut Ran yang membuat Ran meringis kesakitan.
"Awwww, adududuh. Uh iya, jadi cewek berambut pirang yang diikat ini namanya Winy, yang berambut panjang dan berwarna coklat yang digerai ini Karen. Kalo cowok yang keliatan lemes ini Ben, dan yang rapi menggunakan jas itu Law".
"Haloo semuanyaaa". Sapa Karina dengan senyum manisnya.
"Duhh manisnyaa, ihh gemesss kata Karen sambil mencubit-cubit pipi Karina".
"Hey stop that, you hurt her Karen". Kata Winy sambil menjitak pala Karen.
"Awww, thats hurts you know"!
"Dahh udah, biarin mereka duduk dulu, kasian baru dateng pasti cape". Ben menghentikan 2 saudaranya itu.
"Oh iya maaf ya Karina, yuk duduk dulu ehehe".
"Yuk Rin, duduk sini sebelah gw". Ran menarik tangan Karina dan membawanya duduk di sebelahnya. Karina agak kaget, dan mukanya memerah karena Ran. Tapi ia hanya menurut saja.
Semua temannya melihat ke arahnya dengan senyum licik dan muka super kepo nya.
"Apa"? Kata Ran bingung sambil mengerutkan alisnya karena teman-temannya yang menatapnya itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Sweet For Love
RomanceMempunyai masa lalu yang kelam tentang cinta bukan berarti kau harus membenci cinta bukan ? "Everything's gonna be okay" Itulah yang selalu ada di dalam pikiran Ranvald. Saat ia hampir membenci cinta datanglah perempuan bernama Karina ke kehidupanny...
