Chapter 1

15.2K 1.1K 253
                                    

Bultaoreune

Fire

Fire

Fire 

Fire

When I wake up in my room nan mwosdo eopsji
haega jigo nan hu biteuldaemyeo geotji

.

.

.

Dengan mata setengah terpejam, Kim Taehyung, sesosok remaja sehat yang sedang tumbuh dewasa itu, mencoba mematikan bunyi alarm yang teramat keras pada ponselnya. Hanya lagu berisik dari idol ternama itu saja yang bisa membangunkannya saat pagi hari. Dengan malas, ia meraih ponselnya, memijit layar smartphone itu dan mengecek jam. 

Masih pukul tujuh. 

Ia mencoba memeluk bantalnya lagi, memejam mata yang masih begitu berat. Namun rentetan notifikasi pesan masuk berbunyi, mengganggu usahanya untuk terpejam. Dengan kesal, Taehyung mengambil kembali ponselnya, mengecek siapa gerangan yang mengiriminya spam.

"Jiminnie PABO! Tentu saja, siapa lagi?!"

"Ah, Jiminnie brengsek." 

Pemuda itu mengiriminya pesan 'ping' puluhan kali, memastikan dirinya sudah sepenuhnya dalam keadaan bangun dan sadar. Kalau tak mengacuhkan pesan-pesan itu, Jimin akan nekad menerornya dengan telepon sampai Taehyung benar-benar beranjak dari ranjang dan mencuci muka. 

Aku sudah bangun bodoh. Berhentilah mengirimiku pesan 'ping'. 

Taehyung membalas singkat, kemudian melempar kembali ponsel yang kini sudah tenang dari nada berisik. Ia pun mengusap kedua matanya, mencoba mendapatkan visi yang lebih baik. Diliriknya sebuah poster besar yang terpajang tepat di depan tempat tidurnya. Tampak seorang gadis dengan pose anggun dan gaun lolita indah yang penuh pita dan renda warna cokelat pastel mengisi poster besar berukuran A1 itu. Di samping kanan-kiri poster itu, berjejeran puluhan foto polaroid yang ditempal pada dinding dan dihias dengan berbagai macam stiker. Hanya wajah gadis yang sama yang tampak pada kumpulan foto polaroid itu.

"Selamat pagi Kookie-ku Sayang." Taehyung tersenyum kotak malu-malu saat memandangi poster itu. Ia mengedipkan sebelah matanya dengan genit, berharap poster itu entah bagaimana caranya bisa mengerti perasaannya berbunga-bunganya. 

"Hari ini kau tetap saja cantik." 

Taehyung menggelengkan wajahnya yang memerah, seolah sosok dalam posternya tengah berada di hadapannya.

Setelah rutinitas menyapa sosok idola yang sudah dianggapnya istri khayalan itu, Taehyung beranjak dengan segera ke toilet, mencuci muka dan berganti baju segera. Setelahnya, ia turun ke lantai bawah untuk sarapan. 

Di meja makan, sosok tetangga juga sahabatnya sejak kecil, Park Jimin, sudah hadir, tampak tengah melahap sepotong kue dengan selai stroberi. 

"Padahal kalau kau belum turun sampai aku menyelesaikan roti ini, aku akan meninggalkanmu."

Taehyung mengernyitkan dahi. Ia duduk di sebelah Jimin.  

"Mom, aku mau telor goreng." minta Taehyung manja. Sang ibu yang masih berdiri di depan kompor mengiyakan permintaan putranya itu, memberinya seraut senyuman tipis keibuan sebagai tambahan.  

"Sudah kerjakan PR?" tanya Jimin lantang, seolah memang sengaja agar ibunya mendengar.

"Sssst, jangan keras-keras." Taehyung mencoba menendang kaki pemuda pendek itu, berharap ia punya plaster untuk membungkam mulut tebal Jimin. 

A Runaway Fan [KookV / KookTae]-COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang