Chapter 7

8.1K 769 105
                                    

"Tae, bangun! Kita harus sekolah."

Taehyung menggeliat lemah di ranjang, mengusap kedua matanya yang masih sangat mengantuk. Sekujur tubuhnya sakit, seperti habis ditabrak truk. Tentu saja dirinya tak pernah ditabrak truk. Ini hanya pengandaianya saja.

Saat membuka mata lebar, ia mendapati Jimin dengan seragam sekolahnya. Di sampingnya, Yoongi terdiam dengan pose cool  dan pakaian serba hitam, seolah sisi lainnya sebagai Si Gula Suga hilang sirna tanpa bekas. 

"Ini dimana?" tanya Taehyung masih setengah tidur.

"Kau tak ingat tentang semalam?" Jimin menaikkan alisnya.

"Ah ya, semalam kan aku dan Jungkook―"

Seketika itu ia melebarkan mata dan mulutnya lalu beranjak duduk karena campuran rasa terkejut dan syok. Dan ia sadar pantatnya ngilu luar biasa saat memakainya untuk duduk secara tiba-tiba.

"Aduh!" Taehyung mengusap pantatnya. Jimin terlihat sedikit khawatir padanya.

"Kau tak apa-apa?"

Taehyung menatap Jimin dengan mata berkaca-kaca, kemudian mencengkram lengan kemeja seragamnya.

"Chim! Bagaimana ini? A-aku... sudah tidak perawan!"

Melihat wajah kalut sahabatnya itu, Jimin rasanya ingin tertawa, tetapi tidak tega. Serius, ekspresi wajah Taehyung kali ini sungguh menggemaskan.

"Bukankah harusnya 'perjaka'?" Yoongi mengoreksi.

"Ah iya! Maksudku itu! Eh, sepertinya aku masih perjaka, tetapi tidak perawan! ARGH!!! Aku bingung bagaimana seharusnya!" Taehyung menggeleng bingung dengan wajah kalut yang penuh ketakutan.

Kedua sejoli yang melihatnya menahan tawa sekuat tenaga, berharap Taehyung tak menyadarinya.

Jimin menepuk punggung pemuda itu, berusaha menenangkannya.

"Jangan khawatir, Jungkook akan bertanggung jawab." ujarnya.

"Eh? Apa dia akan menikahiku?"

Kali ini Yoongi melepas tawanya. Pria itu terpingkal-pingkal selagi membalik badannya, membuat Taehyung memperhatikannya dengan bingung. Anak itu bahkan tak paham apa yang membuat Yoongi tertawa.

"B-bukan begitu maksudku. Hm, dia tidak akan meninggalkanmu. Kurasa begitu." Jimin mengangguk-angguk.

"Hah? Kau kelihatan tidak yakin. B-bagaimana kalau aku h-ha-mil?"

Kali ini Jimin yang tak mampu menahan tawanya, sedangkan Yoongi di belakang hampir jatuh berguling-guling di lantai karena tertawa terlalu keras.

"Tae, bagaimana mungkin kau hamil? Apa kau lupa kalau kau ini laki-laki?" balas Jimin di sela-sela tawanya yang meledak.

Taehyung terdiam sejenak.

"Benar! Aku tidak akan hamil. Aku kan laki-laki."

"Astaga, aku bisa mati ketawa kalau begini." Yoongi melangkah ke arah pintu yang tiba-tiba terbuka, menampakkan Jungkook yang sudah berseragam rapi.

"Kook, kau mungkin bisa mengajaknya ke audisi pelawak. Kurasa dia berbakat untuk itu." Yoongi menepuk bahu Jungkook yang masih kebingungan dengan keadaan di dalam kamarnya. Ia tak mengerti mengapa Taehyung terlihat kalut dan dua temannya tertawa sangat keras.

"Kenapa kalian menertawakanku?!" Taehyung terlihat sebal. Dirinya sungguh dalam kebingungan, tetapi dua orang ini malah menertawakannya.

Jungkook menghela napas, lalu menghampiri Taehyung.

A Runaway Fan [KookV / KookTae]-COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang