Dua

129 3 1
                                    

Ada satu hal yang ia tangisi setiap malam. Setiap kali ia bermunajat kepada sang Pencipta siang dan malam. Ia menangisi takdirnya yang belum juga berubah. Takdir sebagai gadis yang belum juga menemukan pendamping hidup padahal usianya sudah matang untuk menjalani biduk rumah tangga. Tapi ia dalam keseharianya tampak biasa dan ceria. Ia bisa menyembunyikan rasa gundah, galau, dan sedih dalam hatinya dengan sikapnya yang tenang.
Ia terkadang menyalahkan dirinya sendiri, kenapa tidak menikah sejak ia lulus S.1 dulu?? Kenapa tidak berani menikah ketika si Ahmad yang mati-matian mencintainya sejak dya mengajaknya menikah? Ia dulu memandang remeh Ahmad, ia menganggap Ahmad itu tidak cerdas dan tipe lelaki culun. Sekarang si Ahmad itu sudah sukses jadi pengusaha di Jawa Tengah. Karyawanya banyak dan sudah memiliki anak tiga. Ahmad juga sekarang punya usaha travel umroh di Jakarta, setiap kali bertemu nyaris ia tidak berani mengangkat wajahnya.

Takbir Cinta ZahranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang