01

4K 252 81
                                    


***

Pagi ini saat gue dipertemukan lagi sama dia, ingatan gue kembali pada kejadian 7 tahun yang lalu saat gue memutuskan hubungan dengannya dan berpaling pada cowok lain yang menurut gue lebih pantas untuk dijadikan pacar.

Saat itu gue masih SMA.
Awalnya gue menikmati pacaran dengannya karena gue pikir dia adalah pria yang cerdas dan gue bisa memanfaatkan kecerdasaanya itu buat ngerjain semua tugas yang dikasih guru. Tapi makin lama gue berpikir pacaran dengannya adalah hal terbodoh yang gue lakukan. Pacaran dengan si kutu buku berkaca mata membuat gue jadi bahan omongan temen-temen gue kala itu. Dan akhirnya gue selingkuh sama kakak kelas yang statusnya lebih famous di Sekolah dan hubungan gue sama dia kandas.

7 tahun berselang lihatlah dia sekarang. Berdiri di depan gue dengan gagahnya. Nggak ada lagi cowok kutu buku berkaca mata yang akan gugup kalau ngomong. Di mata gue sekarang dia adalah pria dewasa berwajah tampan dengan setelan jas pres body yang membuat tubuh atletisnya terekspos nyata. Dia banyak berubah. Itulah yang ada di pikiran gue.

"Perkenalkan nama saya Park Chanyeol. Saya disini dipercaya untuk menggantikan posisi Ibu Fey yang dipindah tugaskan ke cabang perusahaan yang lain. Mohon kerjasamanya."

Chanyeol, ya Park Chanyeol dialah mantan gue.
Dia mengakhiri perkenalannya dengan senyum percaya diri. Senyum yang dulu selalu dia tunjukkan dengan malu-malu.

"Ganteng ya.." bisik Yoona di sebelah gue. Yoona mah semua cowok dibilang ganteng. Kang batagor depan kantor juga dia puji ganteng.

Gue nggak menanggapi omongan Yoona, tapi dalam hati gue menjawab IYA.
Saat itu juga tanpa sengaja tatapan gue dan Chanyeol bertemu. Ada sensasi aneh dalam diri gue saat itu terjadi dan gue memilih untuk memutus kontak mata lebih dulu.

Nggak lama briefing pagi dibubarin sama Pak Suho selaku General Manager di divisi gue. Gue langsung ambil langkah untuk meninggalkan ruang meeting. Sementara yang lain masih kenalan sama Chanyeol. Gue rasa gue nggak perlu melakukannya.

Gue menuju pantry untuk minum. Situasi barusan membuat kerongkongan gue diterpa kekeringan. Dan gue juga butuh ruang buat menenangkan diri. Bertemu dengan mantan yang berubah total itu membuat gue sangat shock.

Tahu-tahu Yoona teman sepergosipan gue di kantor nyusul ke pantry.

"Lo nggak kenalan sama Pak Manager baru?" tanya Yoona duduk di sebelah gue.
Chanyeol kerja di kantor ini sebagai manager, posisinya tepat di bawah Pak Suho. Itu artinya dia juga atasan gue. Dan itu sempat membuat gue nganga nggak percaya. Gue dipertemukan lagi dengannya dengan status baru, atasan dan bawahan. Kebayang kan gimana shocknya gue.

Rasa-rasanya kaya badai irma menerjang hidup gue dalam sekejap.

Gue hanya menggeleng karena posisi gue lagi minum. Gue baru kenal Yoona di kantor ini jadi dia nggak tahu sejarah gue dengan Chanyeol. Dan lebih baik gue diam nggak membahasnya. Nanti satu kantor bisa heboh karena mulutnya Yoona remnya suka blong.

"Nanti aja, masih rame gitu." kilah gue.

"Maunya cuma berdua gitu? Curang lo!!" cibir Yoona.
Gue cuma membalas dengan ngangkat bahu. Sumpah, nggak ada niatan sedikit pun di benak gue seperti apa yang dibilang Yoona. Bahkan kalau bisa gue akan menghindarinya.

Sebenernya gue masih pengen lama-lama di pantry tapi mengingat bagaimana disiplinnya Pak Suho kalau lagi jam kerja, jadi mau nggak mau gue harus segera kembali ke meja kerja.

Gue berharap Chanyeol udah berada di ruangannya. Dan gue sangat lega karena harapan gue terkabul.

Baekhyun yang gue lihat baru aja keluar dari ruangan Chanyeol berjalan ke arah gue.

"Napa Baek?" tanya gue begitu dia sampai di depan meja gue.

"Lo dipanggil Pak Chanyeol tu."

"Ngapain???" tanya gue panik.

"Ya mana gue tahu. Mau di ajak kencan kali." jawabnya ngasal. "Buruan ya neng kagak pakai lama!"

Begitu Baekhyun pergi, gue masih mikir di tempat. Kira-kira Chanyeol mau ngapain ya? Gue jadi parno sendiri.

Sekarang gue udah berada di depan pintu ruang kerja Chanyeol.
Gue ngatur nafas dulu. Deg deg gan juga nih gue.

Gue ketok pintunya 3 kali. Saat si pemilik ruangan nyaut dan nyuruh gue masuk, gue baru buka pintu.

Bersikaplah biasa Seo. Batin gue memperingati.

"Permisi Pak.."

Chanyeol menatap gue keheranan. Mungkin karena gue manggil dia Pak. Iyalah Pak, masak gue manggil sayang atau honey kaya dulu.

"Duduk.." suruhnya dengan sopan dan gue menurut.

"Apa kabar?" tanya Chanyeol membuka pembicaraan.
Sial!!! ditanya apa kabar aja jantung gue ajep ajep.
Gue mohon jangan bahas yang dulu-dulu ya!!!

Gue tersenyum kikuk. "Baik.."

"Syukurlah." ujarnya.
"Dari semua karyawan di divisi ini, kayaknya cuma kamu yang belum aku sapa. Aku liat tadi kamu langsung keluar ruangan setelah briefing." lanjut Chanyeol sukses bikin gue makin ser-seran.

"Oh, maaf tadi saya ada urusan ke toilet." bohong gue.

Chanyeol mangguk-mangguk. "Kamu nggak ngindarin aku kan?"

Reflek gue membola. Apa sikap gue keliatan banget ya kalau gue sengaja menghindar dari dia?

"Ng-nggak Pak. Itu mungkin cuma perasaan Bapak aja."

Dia ketawa. "Nggak usah formal-formal lah, panggil Chanyeol aja kaya dulu. Kedengeran aneh kalau manggil Pak."

"Nanti saya dikira lancang sama atasan." ucap gue.

"Ya boleh aja sih manggil Pak, tapi kalau lagi berdua atau lagi di luar kerjaan manggil nama aja dan pake aku kamu biar nggak ada jarak diantara kita." tuturnya tanpa melepas tatapannya dari mata gue.
Boleh nggak sih meleleh karena ucapan dan tatapan sang mantan????
Aduhh baper deh gue.

Gue cuma bisa senyum dan ngangguk.

"Ya udah kamu boleh keluar sekarang dan lanjut kerja lagi. Nanti kalau ada waktu senggang kita ngobrol berdua lagi. Oke?"

Sumpah,, gue udah kaya es batu yang kelamaan dijemur. Mencairrrr...

"Kalau begitu aku permisi dulu." gue beranjak.
Ah gue melupakan sesuatu. Gue rasa gue perlu menyampaikan ini agar semua aman terkendali.

"Chan.." panggil gue.

"Ya?"

"Mmm, kalau bisa soal masa lalu kita orang kantor nggak perlu ada yang tahu ya." pinta gue dengan hati-hati. Gue harap Chanyeol ngerti maksud gue.

"Kenapa? Kamu malu punya mantan kaya aku???"

***

Dear mantan

Neng,, maafin abang yang dulu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Neng,, maafin abang yang dulu ya..

















Atasan rasa Mantan (ChanSeo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang