08

1.7K 194 141
                                    


***

Gue menoleh ke arah Chanyeol dengan wajah bengong kaget.

Apa sih maksud ucapannya barusan?

Dia bilang 'nggak ada kesempatan buat dia lagi?', apa itu isyarat kalau dia mau ngajak gue balikan?

Chanyeol menoleh ke gue lagi dan terkekeh pelan saat menyadari kebengongan gue.
"Ya ampun Hyun maaf maaf aku cuma becanda."

??? BECANDA???

Serasa gue terbuai diangkat ke atas langit lalu dalam waktu singkat gue dihempaskan kembali dengan keras ke daratan hingga tubuh gue remuk nggak bersisa saat mendengar dia mengatakan bahwa itu hanya guyonan.

Begitu mudahnya kamu mengatakan itu Chan?

"Owh..." gue kehilangan kata-kata. Rasanya sakit banget. Gue tersenyum kecut.

Berapa kali gue harus bilang sama diri gue sendiri?
Sadarlah Hyun, sadarlah!!! Lo itu cuma kebawa perasaan sendiri. Semakin lo memikirkan apapun tentang Chanyeol baik itu dia di masa lalu atau dia sekarang, cuma akan membuat lo lebih sakit.

Sekarang berusahalah senetral mungkin dengan perasaan lo sendiri. Lupakan apapun itu tentang Chanyeol. Anggap dia adalah orang yang baru 2 hari lo kenal. Lo udah minta maaf, masalah udah kelar.

"Hyun.."

"Hm?" gue tersentak kaget saat Chanyeol menyentuh lengan gue.

"Ada telpon tu."

Oh ya ampun gue terlarut dalam pikiran gue sendiri sampai nggak sadar ada telpon dari Mami.

"Halo Mi." telpon udah tersambung.

"Udah malem kok belum pulang?" tanya Mami to the point. Sekilas gue lihat jam di pergelangan tangan gue, udah hampir jam 10 malem. Pantes Mami kuatir.

"Udah di jalan kok Mi."

"Dianterin siapa?"

Sebelum jawab gue lirik Chanyeol, dia masih fokus nyetir.

"Temen kantor." gue memelankan suara biar Chanyeol nggak denger.

"Siapa? Jongin?" desak Mami.

"Pokoknya temen kantor Mi." gue masih nggak mau ngaku kalau Chanyeol yang nganterin pulang, udah pasti Mami heboh.

"Ck, ya udah ati-ati. Ni Papi udah nanyain terus dari tadi."

Huh syukurlah Mami nggak kepo lagi.

"Iya Mi 10 menit lagi nyampe." ujar gue menenangkan.

Habis gue bilang gitu Mami tutup telponnya. Gue sih maklum kenapa Mami suka detail, soalnya gue anak perempuan satu-satunya dan semata wayang. Jadi harus jelas siapa yang nganter gue pulang. Naik taksi pun kalau gue pulang telat Mami juga bakal nanya detail supirnya namanya siapa, nomer taksinya berapa, bla bla bla. Gini nih nasib anak kesayangan.

"Mami ya?" Chanyeol bersuara.

Gue ngangguk. "Hmm."

"Seneng ya masih ada orang tua, terutama Ibu yang selalu perhatian."

Gue ngangguk lagi. Ada rasa sedih saat mendengar dia mengucapkan kata Ibu, Mamanya udah meninggal waktu dia SMP. Dia pasti sedih keinget Mamanya.

"Gimana kabar Papa kamu?" tanya gue.

"Papa? Papa udah meninggal 1 tahun lalu."

Jadi Papanya juga udah meninggal?

"Maaf Chan aku nggak tahu. Turut berduka ya." ucap gue penuh penyesalan. Jujur setelah putus gue nggak tahu apa-apa lagi tentang dia. Bahkan nggak mau tahu.

Atasan rasa Mantan (ChanSeo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang