{1}

651 96 5
                                    

💖Aku tak akan bisa berkata tidak pada takdir yang mempertemukan kita💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💖Aku tak akan bisa berkata tidak pada takdir yang mempertemukan kita💖

💖
💖
💖
💖

Dengan keterbatasan yang dimilikinya, Bas sampai disebuah universitas. Ia tidak sedang berkuliah disana karena ia tidak memakai seragam, melainkan untuk menemui sahabatnya.

Tongkatnya yang masih menuntunnya itu memang sengaja Bas kesampingkan ke dinding agar ia tahu belok atau tidaknya jalan.

Dan benar sekali tongkat itu tak lagi menyentuh tembok jadi ia membelokan arah jalannya.

Tee, berkepribadian pendiam dan senang sekali menyendiri ini meskipun tidak terlalu, ia sedang berjalan menunduk memandangi buku-buku tebal yang ia bawa itu.

Mereka berdua pun saling melewati satu sama lain dan terus berjalan tetapi Bas berhenti karena mencium aroma tubuh seseorang yang ia kenali.

[Flashback]
*Brak*
Pagi itu Bas terjatuh karena menabrak seseorang. Hingga seseorang membantu menemukan ponselnya.

"Ini ponselmu." Ujar orang yang mengambilkan ponselnya.

"Terima kasih, P'." Ucap Bas.

"Um. Sama-sama." Jawab orang tersebut.

[Flashback]

Iya, ia mengenali betul aroma tubuh seseorang yang telah menemukan ponselnya itu hingga kini.

Bas pun lantas memutarkan badannya berjalan mengikuti arah aroma tubuh Tee itu pergi entah kemana.

Bas terus mengikutinya tetapi ia tidak mau memanggilnya karena ia takut salah orang. Lorong lain pun mulai ramai terlihat para mahasiswa berkumpul untuk berbincang-bincang.

Dan akhirnya Bas pun memanggil Tee meski ia tak tahu namanya.

"P' Krub." Ucap Bas berhenti melangkah.

Tanpa ia tahu, semua orang pun menengok dan Tee terus saja berjalan.

"Ada apa, nong?" Tanya seorang mahasiswa dari samping kanan Bas.

Bas pun tidak mengenali suara itu seperti suara seseorang kemarin.

Tee memiliki suara yang cukup nge-bass agak besar dan begitu halus, tidak seperti mahasiswa yang menjawab panggilan Bas itu.

Bas lantas menengok mesti ia tak tahu dimana orang itu berdiri, mahasiswa dan temannya itu menatap aneh karena mereka tak tahu bahwa Bas tidak bisa melihat.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang