[4]

416 80 6
                                    

Hari pengoperasian mata Bas tiba. Sebelum dimulai, sejenak Bas di berikam obat penenang. Tee pun datang dan menggenggam tangan Bas untuk menyemangatinya.

Dan akhirnya Bas pun mulai tertidur dalam lelapnya. Dan pengoperasian mata pun dimulai.

Setelah beberapa jam kemudian,,

Selesai dan Bas di bawa ke ruang rawat. Bas terbaring dengan kedua matanya yang terperban itu.

Dengan setia Tee duduk disampingnya, Bas langsung bertanya pada Tee karena Bas mencium aroma tubuh Tee seperti biasa.

Dan seorang wanita cantik yang masih muda berdiri diluar melihat dari kaca.

"P'Tee. Kau disini?" Tanya Bas.

"Um. Aku disini. Copter sedang pergi makan siang dengan orang tuamu." Ujar Tee.

"Hmmm."

"Semoga kau bisa melihat ya?"

"Tentu, P'. Karena aku masih menunggu alasanmu malam itu. Tapi~ jika kau memang tidak menyukaiku, katakan saja sekarang. Aku baik-baik saja." Ujar Bas.

"Tidak. Sebaiknya aku menunggu kau bisa melihat saja."

Dan gadis itu pun pergi karena tidak kuat menahan harunya melihat mereka berdua.

Berhari-hari Bas menjalani hidupnya dengan mata yang tertutup, tetapi setelah kejadian itu Tee tidak  menemui Bas selama 4 hari.

Dan kini adalah satu hari sebelum perban di mata Bas dibuka. Dan kini Bas sedang duduk dengan di suapi sahabatnya yaitu Copter.

"Hei." Ucap Bas kepada Copter.

"Ada apa?" Tanya sahabatnya itu.

"Apa kau bertemu dengan P'Tee hari ini?" Tanya Bas.

"Aku tidak melihatnya setelah 4 hari yang lalu setelah kami mengikuti kompetisi musik." Jawab Copter.

"Oh."

"Kenapa? Apa kau merindukannya?"

"Tidak. Hanya saja hidupku terasa sepi saja." Jawab Bas.

*Cekreeek ...*
Yang tengah di bahas pun hadir membuka pintu dan membuat Copter menengok.

"Ow, kau?" Ucap Copter padanya.

Bas lantas mencium aroma tubuh Tee kesukaannya itu.

"P'Tee?" Ucap Bas pula.

Tee berjalan seperti biasa menghampiri mereka berdua, dan kemudian Copter beranjak dari tempat ia duduk dan membiarkan Tee duduk untuk menyuapi Bas.

"Bagaimana kabarmu, Bas?" Tanya Tee.

"Aku cukup baik, P'." Jawab Bas.

"Kalau begitu, aku akan pesankan minuman sebentar ya?" Pamit Copter.

Copter pun pergi seperti perkataannya itu.

"Buka mulutmu." Pinta Tee karena ia hendak menguapi Bas.

"Sudah cukup, Phi. Aku sudah kenyang." Jawab Bas.

"Tapi ini belum habis."

"Aku sudah kenyang Phi."

"Baiklah, terserah kau saja." Jawab Tee yang tidak seperti biasanya yang suka memaksa.

Tee sejenak meletakam piringnya dan setelah itu mengambil segelas air putih diatas laci dan memberikannya pada Bas untuk diminum.

"Minumlah." Ujar Tee.

Bas pun lantas meminumnya untuk melarutkan makanannya yang mungkin masih menempel ditenggorokannya.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang