6.

11 1 0
                                    

Author

Instagram

Instagram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤10.098

YudistNorth 😶

View all 345 comments

Den23  ini lagi satu. Apaan?

Leornado_leo gue perlu nge-tag Al?

NT. @Alika_al

Erw  Labil ? Lebay?

Siang itu North sedang ada di sebuah cafe bersama 4 temannya. Denis, Iwan, Erwin dan William. Pertemuan yang seperti ini jarang sekali terjadi karena Iwan, Erwin dan William sekolah di sekolah yang beda dengan North dan Denis. Semula mereka bertiga adalah teman Denis yang kemudian dikenalkan kepada North. Punya hobby yang sama yaitu basket akhirnya membuat mereka berlima berteman sampai sekarang.

" Jangan ada yang ngebahas hubungan North dan Al." Will membuka obrolan siang itu dengan ultimatum kepada ketiga temannya agar tidak membahas hubungan North dan Al.

" Kenapa?" Tanya Erwin polos.

" Iya, kenapa sih?" Tanya Iwan lagi dengan nada penasaran.

Will lalu mengangkat wajahnya dan menoleh ke Denis " Lo juga mau nanya kenapa? "

Dengan mengerutkan keningnya Denis menatap sinis Will seolah berkata " Apaan sih lo"

Melihat kedua sahabatnya menunggu jawaban, Will pun mulai menjawab " Gue bosen. Lagian itu urusannya North sama Al, alangkah lebih baik kalau kita gak ngurusin"

North menghentikan jari " Thats's the point. " kata North, menunjukan kalau ia setuju dengan apa yang disampaikan will.

Setelah menyesap hot chocolate di cangkirnya, Iwan membuka suara " Tapi No, sorry nih. Gue cuma kasih saran aja sebagai sahabat lo. Akan lebih baik kalau lo cari waktu buat ngomong ke Al deh soal ini."

" Iya No, sebagai cowok lo harus perjelas. Kalau mau putus yah putus. Kalau masih mau lanjut yah cari jalan keluar untuk masalah lo berdua. Break itu fase yang paling nyebelin sih buat satu hubungan. Percaya sama gue" kata Erwin.

North mengusap kasar rambutnya lalu melihat sahabatnya itu dengan tatapan yang sulit diartikan

" It's so hard guys. Jujur ya, gue muak deh. Semua orang pada ngebahas ini. Just let it flow. Biarin aja apa yang akan terjadi. Mungkin Al bisa ketemu cowok yang lebih baik melalui fase ini. Gue gak tau, lo bertiga gak tau. Gak ada yang tau."

" Kalau lo kayak gitu, gak nyelesaiin masalah North" Will mengambil kunci mobil nya di atas meja " Gue cabut duluan ya. Bye"

" Will... Will.. Kok lo main pergi aja. Gak asik ah" umpat Denis.

Melihat Will yang pergi meninggalkan cafe, North juga ikutan.

" Gue juga cabut"

" Kok pada cabut sih. Gak jelas banget lo pada.  No.. No.. beneran cabut? " teriak denis.

********

Siang itu di depan gerbang sekolah, Alika berdiri sendiri sambil meminum es jeruk yang ia beli dari abang abang yang jualan di depan gerbang. Hari ini dia pergi sekolah diantar oleh kakaknya.  Handphone Alika menunjukan adanya notifikasi dari sebuah aplikasi Chat.

Revan : Nungguin siapa?

Dia mengerutkan keningnya, binggung kenapa Revan mengirimkan pesan seperti ini. Diperhatikannya sekeliling, mata nya tak sengaja menangkap 2 bola mata yang sedang memerhatikannya dari dalam mobil yang terparkir di depan warung bakso Bu nunung .

Revan mengangkat tangan seoalah memberi tanda akan keberadaannya. Alika menangkap tanda itu lalu berjalan kearah Revan.

" Nunguin siapa?" Tanya Revan

" Supir nih" Jawab Alika sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan kirinya.

" Udah, pulang bareng gue aja." Kata Revan menawarkan diri.

" Gak usah deh, gue nungguin supir aja. " Balas Alika dengan senyum.

Revan melepas seat belt  yang ia pakai lalu keluar dari mobil. "Kalau gitu gue nemeni lo nungguin supir deh " 

Hanya senyum simpul yang terkulas dari wajah Alika, pertanda dia setuju dengan Revan. 

Menit selanjutnya diisi dengan obrolan Revan dan Alika seperti "Lo lagi sibuk apa sekarang ?" , lalu "gebetan lo sekolah dimana ?" dan hal hal lain yang dulu pernah menjadi perbincangan menarik untuk mereka dan geng. Maksudnya Alika, North, Revan dan Novita. 

Revan dan North pernah punya cerita yang gak bagus di masa lalu. Hal itu yang otomatis membuat hubungan Revan dan Alika juga sedikit dingin. Bahkan sampai saat ini. 

" Seru ya Al bisa ngobrol hal hal gak penting gitu. Sumpah deh, kita kayak akrab banget ya gak sih? Hahahahha" kata Revan sambil tertawa.

Alika mengangguk setuju "Iya ya Van. Gue khawatir  besok akan ada gosip yang macem macem tentang kita berdua"

"Hahahha. Kok lo ngomong gitu?" 

Alika memperhatikan sekeliling, lalu berkata ke Revan "Liat di arah jam 12 dan 3. Ada paparazi." Katanya, menunjuk beberapa adik kelas yang sudah  stand by dengan handphone mereka " Besok mungkin udah ada foto gue sama lo di mading dengan Headline 'Gebetan Baru Revan'. Pusing deh"Lanjut Alika.

"ahahha. sumpah ngakak. Biarin aja, paling tuh para pencinta Revan garis keras" jawab Revan cuek.

Sudah hampir satu jam mereka mengobrol, supir Alika masih belum datang juga.

" Lama banget deh" Kata Alika gusar.

" Udah ah, gue anterin ya." Ajak Revan lagi, entah untuk kesekian kalinya.

Alika kembali melihat jam tangannya yang kini sudah menunjukan pukul 15.00. Artinya sudah sekitar 2,5 jam dia menunggu supir yang tak kunjung dateng.

" Boleh deh" Mereka berjalan menuju mobil Revan lalu meningalkan sekolah. 


For You, Who Has Broken Heart.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang