Secercah Harapan

264 7 0
                                    

Memang benar, Tuhan tak akan membiarkan kita menjalani sesuatu hal yang tidak bisa kita hadapi.
Jadi waktu itu aku sudah sempat berpiki kalau aku gak akan punya teman dekat di sekolah itu. Hambar rasanya.
Namun sedikit demi sedikit, aku mulai bergaul dengan orang lain, meskipun sangat sangat tak percaya diri.

Seiring berjalannya waktu, aku berteman dengan orang-orang yang awalnya menurutku susah untuk diajak berteman.
Belajar bareng di meja kelas paling belakang, sesekali mereka mengejekku karena kecupuanku, tak bisa bercanda, semuanya dianggap serius. Sekarang aku mengingat masa itu, rasanya ingin tertawa. Aku bergaul dengan beberapa orang yang akhirnya jadi teman dan partnerku hingga tamat SMA.

Awalnya mereka hanyalah siswa nakal yang suka mencari gara-gara padaku, ambil buku catatan sesuka hati, ambil ini itu sesuka mereka, tapi demi mendapatkan teman, aku biarkan semua berjalan apa adanya.

Sedikit demi sedikit aku terbiasa dengan keadaan yang aku jalani, aku terbiasa hidup di kost, aku terbiasa dengan keadaan sekolah dan orang-orang lain disekitarku walaupun aku hanya bisa bicara seadanya.
Tapi yang pasti, waktu yang sedikit itu sudah banyak merusak kepercayaan diriku, tak terelakkan lagi semua nilai hancur.
Awalnya, serasa depresi, pertama kali aku alami berada dalam peringkat yang seharusnya, aku takut pulang, aku tak tau apa alasanku pada mereka yang dikampung, guruku saat SMP, teman-teman satu angkatan, saat mereka tau kalau prestasiku anjlok.

Tapi sepertinya ekspektasi terlalu jauh,tak ada yang peduli dengan itu semua kecuali mamak dan bapak.
Nampaknya teman lama sudah bertemu dengan teman baru mereka masing-masing, dan sepertinya cuma aku yang masih menganggap mereka teman, seakan mereka menjauh.

Setelah semuanya itu terjadi, aku memutuskan untuk bisa bergaul lebih baik lagi, dan bertemu dengan teman baru.
Teman yang bisa mendengar segala keluh kesahku, yang bisa mengerti perasaanku, yang bisa menganggap aku seperti saudaranya sendiri.
Aku ingin bertemu teman yang bisa berbagi rasa sakit, berbagi kebahagiaan. Dan sepertinya , aku akan bertemu orang seperti itu disekolah ini. Aku yakin itu.

Anak RantauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang