2 n d M E M O

244 63 0
                                    

Eunji POV

"Eunji, ayo bangun!"

Aku membuka mataku sebelum mengerjapkannya beberapa kali lalu melihat Jisung yang kini membukakan pintu mobil untukku. Aku segera turun dan mataku tertuju pada rumah yang berdiri di hadapanku sekarang.

 Aku segera turun dan mataku tertuju pada rumah yang berdiri di hadapanku sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengikuti Jisung dari belakang dan berusaha menyamakan langkah kami. Hingga kemudian mataku tertuju pada sebuah bunga. Aku berhenti dan berjalan ke arahnya, mensejajarkan diriku dengan bunga itu. Tidak lama kemudian, sebuah suara berat menghampiriku.

"Kau suka bunga?" Ucapnya tepat di sebelahku.

Aku menoleh ke arahnya,

Kalau tidak salah, namanya Jae..min-ssi, bukan?

Aku kembali menatap bunga itu dan memegang kelopaknya, "tidak semua, hanya beberapa saja."

"Kalau kau memerhatikan bunganya, apa itu bisa kuartikan kalau kau suka bunganya?"

"Terserahmu saja."

Dia tersenyum kecil, memetik beberapa tangkai bunga itu dan menyelipkannya di rambutku. Aku hanya melihatnya sebentar lalu mengalihkan pandanganku ke arah lain.

Kalau dilihat-lihat, sepanjang jalan ke pintu utama, hanya di bagian ini saja terdapat tanaman berbunga, lainnya hanya berupa tanaman pagar yang dibuat tidak terlalu tinggi

"Apa kau bingung, kenapa hanya bagian ini saja yang ditanami dengan bunga?" tanyanya menghadapku.

Aku mengangguk menjawab pertanyaannya. Tapi tunggu dulu, bagaimana dia bisa tahu?

Apa dia bisa membaca pikiran?

"Aku tidak bisa membaca pikiran. Aku hanya melihat tatapan bingung darimu saat kau melihat tanaman di sepanjang jalan ini. Jadi aku bertanya seperti itu," ujarnya seolah menjawab pertanyaanku.

Aku memutuskan untuk tidak ambil pusing terhadap kemampuannya membaca pikiran itu dan menunggu penjelasan dari pertanyaan awalku.

"Aku yang meminta izin pada Taeil hyung dan Taeyong hyung untuk menanam daisy disini."

"Tapi kenapa di antara tanaman pagar?"

"Sengaja. Supaya aku lebih mudah menemukan dan merawatnya," jawabnya sambil tersenyum lembut menatap bunga itu.

"Tanam saja di pot bunga, lalu letakkan di kamarmu. Bukankah lebih mudah seperti itu?"

Dia tersenyum kecil dan mengelus pelan rambutku, "meskipun mereka hanyalah bunga, mereka juga makhluk hidup. Tempat ini terasa lebih nyaman, bukan?"

Aku hanya diam sambil melihat ke arah tangannya yang masih berada di atas kepalaku.

"Ah, mianhae" ujarnya sembari menarik kembali tangannya.

𝙈𝙚𝙢𝙤𝙧𝙞𝙚𝙨 || 𝙉𝘾𝙏 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang