4 t h M E M O

145 47 2
                                    

Pagi ini semua orang masih tertidur dengan nyenyak, tapi tidak dengan perempuan satu ini.

Bahkan dia sudah bangun sejam lebih cepat dari alarmnya, atau bisa dibilang terbangun sejam lebih cepat.

Ia menyentuh pipinya yang kini dihiasi setetes airmata, yang membuat dirinya sendiri bingung tentunya. Pasalnya ia sendiri lupa dengan mimpi yang baru saja dialaminya.

Tidak mau ambil pusing, perempuan itu mengganti piyamanya dengan pakaian training, mengambil earphone dan ponselnya, beberapa lembar uang, dan bergegas turun ke bawah.

°•°•°•°

Tidak berbeda dengan perempuan tadi, kini seorang lelaki tengah membasuh wajahnya lalu menatap cermin di hadapannya.

"Oh ayolah, sampai kapan kau akan terus memimpikan hal yang sama? Ini sudah yang kesekian kalinya!" gerutunya pada bayangannya di cermin.

"Hentikan ini semua! Aku yakin kau dapat melakukannya, Lee Donghyuck!"

Lelaki itu adalah Lee Donghyuck, atau yang biasa kita kenal sebagai Lee Haechan.

Ia menghela napas pelan, berjalan keluar dari kamar mandi di kamarnya. Ia berbaring di kasurnya lalu melirik ke arah jam di atas nakasnya.

Pukul 4.30 pagi.

Menyadari bahwa ia tidak akan bisa tidur secepat itu, ia melangkahkan kakinya turun ke bawah, lebih tepatnya ke arah dapur.

Dengan langkah yang cukup malas, ia membuat secangkir susu cokelat hangat dengan harapan dia dapat tidur kembali setelah meminumnya.

Tap

Tap

Tap

Tapi rupanya semua tidak dapat berjalan sesuai keinginannya, bukannya mengantuk, malah sekarang bulu kuduknya berdiri mendengar suara langkah kaki tersebut.

'Hei, tidak mungkin ada yang bangun secepat ini, bukan? Aku yakin bahkan Taeil hyung tidak akan bangun secepat ini' Batin Haechan sedikit ketakutan

Mendengar langkah kaki yang semakin mendekat, Haechan langsung bersembunyi di bawah meja dengan mata yang terpejam rapat dan mulut yang terus merapalkan kata kata untuk mengusir makhluk yang dianggapnya hantu itu.

"Apa yang kau lakukan disitu?"

Dengan cepat, Haechan bersujud di depan suara itu, "Oh ayolah nona hantu, tolong jangan makan aku. Dagingku tidak enak dan penuh dengan dosa, kau tidak akan kenyang memakanku. Lebih baik kau makan saja Jisung atau Chenle, mereka sangat menyebalkan. Terlebih lagi aku belum pernah memiliki kekasih. Kumohon," racau Haechan masih dengan mata tertutup dan kedua tangan yang disatukan.

Sedangkan perempuan di depannya hanya menatapnya aneh, "Haechan-ssi, kau mengira aku adalah hantu?"

"Tentu saja, memangnya kau siapa lagi kalau bukan hantu. Di rumah ini tidak ada yang memiliki suara perem-- tunggu dulu"

Haechan membuka matanya perlahan, dan bernafas lega mengetahui orang yang berdiri dihadapannya adalah sesosok gadis muda yang kemarin baru saja pindah ke rumah ini.

"Choi Eunji, tidak bisakah kau datang dengan cara biasa? Kau membuatku takut! Bagaimana jika aku mati muda karena mengira kau adalah hantu yang datang kepadaku?!" seru Haechan sambil berdiri.

"Kalau menurutmu berjalan menuruni tangga untuk sampai ke bawah bukanlah hal yang biasa, aku minta maaf. Lain kali aku akan melompat saja dari atas sana," ujar Eunji sedikit kesal.

Gadis itu tidak habis pikir, bagaimana dia bisa dianggap sebagai hantu?

"Lagipula, siapa yang masih percaya dengan hantu di umur setua ini. Pabo," gumam Eunji dengan suara yang bahkan hampir tidak dapat didengar oleh orang lain.

𝙈𝙚𝙢𝙤𝙧𝙞𝙚𝙨 || 𝙉𝘾𝙏 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang