ATHARA-1

5K 248 29
                                    

Namaku Athara Zevanya, orang-orang banyak yang menyapaku dengan sebutan Ara. Umurku enam belas tahun, kelas 11 IPA 3, sekolah SMA Pelita Harapan. Aku terlahir dari keluarga sukses, yang memiliki cabang diberbagai daerah, nama ayahku adalah Kevan Almayra dan ibuku bernama Kanya Valisha. Mereka adalah orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya, baginya tiada hari tanpa kerja.

Aku memiliki seorang kakak lelaki berumur dua puluh satu tahun yang bernama Arka Zevanaldi. Ia bekerja dinegara Jerman, memiliki tiga cabang perusahaan disekitaran Jakarta dan Bandung. Sesekali dalam beberapa bulan ia akan pulang ke rumah, menginap beberapa hari dirumah dan setelah itu berangkat lagi ke Jerman.

Orang tua ku sangat bangga dengan Kak Arka, begitupun dengan aku yang sebagai adik kandungnya juga tak kalah bangga. Tetapi, sejak itulah aku lebih sering merasakan kasih sayang yang mereka beri kepada Kak Arka berbeda dengan kasih sayang yang mereka kasih kepadaku.

Orang tuaku selalu mementingkan pekerjaan nya dan setelah itu Kak Arka, Aku? Aku jarang mendapatkan perhatian mereka, yang sering aku dapat dari mereka adalah amarah. Dimata mereka yang aku buat selalu saja salah, aku harus berbuat apa untuk membuat orang tuaku bangga?

Bahkan aku selalu mendapatkan juara kelas dalam lima besar setiap pengambilan rapot, apa itu kurang? Setiap malam aku selalu belajar dengan giat, tapi dimata mereka kenapa aku selalu salah? Apa dimata Ayah dan Ibuku hanya Kak Arka yang selalu benar? Ini tidak adil! Ini sangat pilih kasih!

Aku selalu menuruti kata Ibu, selalu dirumah tidak boleh keluar rumah untuk kegiatan tidak jelas, itu sudah ku lakukan. Bahkan aku keluar hanya untuk ke sekolah saja, setelahnya aku tidak keluar rumah. Demi mengikuti kata Ibu, tapi tetap saja salah.

Sejak kelas lima SD aku sudah diperintahkan seperti itu, mungkin karena sebab itu aku menjadi tidak mudah bergaul dan memiliki sedikit teman dekat.

Kadang aku ingin sekali keluar rumah bermain dengan sahabatku Keysha Anathasya, tetapi ibu dan ayah selalu melarangku untuk keluar, entah alasannya itu apa. Aku iri dengan kakak ku ketika ia masih sekolah, ku lihat dia selalu keluar rumah untuk bermain ditempat rumah temannya dengan waktu lama, tetapi Ayah dan Ibu tidak memarahinya.

Apalah dayaku yang ingin keluar rumah saja harus meminta izin dengan kedua orang tuaku. Jika tidak boleh? Ya sudah, aku tidak bisa membantah nya. Jika aku membantah aku akan dimarahi dan di sama-sama kan dengan Kak Arka.

Huftt, kenapa hidupku setega ini!

Biasanya Keysha atau sering disapa Key bermain ke rumahku, karena dia tahu bahwa aku tidak boleh keluar rumah tidak jelas. Walaupun Key yang bermain ke rumahku, Orang tuaku akan menyuruh Key untuk pulang jika ia sudah bermain selama dua jam di dalam rumahku, itu pun tidak bermain tetapi belajar.

Keysha adalah sahabatku dari saat kita masih sekolah dua SMP. Key tahu sekali tentangku, oleh karena itu ia selalu memaklumi jika aku tidak boleh keluar rumah, bermain setelah pulang sekolah, dan soal yang lainnya.

Aku ingat sekali, saat aku kelas delapan ketika pengambilan rapot. Rankingku turun, dan itu membuat Ayah marah dan kesal dengan ku. Kau tahu Peringkatku berapa? Empat! Ya, biasanya aku mendapatkan ranking tiga atau dua. Tetapi, bagi kedua orang tuaku itu adalah nilai yang jelek dan sewajarnya aku dimarahi.

Tetapi, kenapa saat Kak Arka dulu mengambil rapot dan Rankingnya jelas beda sekali denganku, dia diperingkat lima belas. Tetapi mengapa orang tuaku tidak memarahinya seperti aku yang Rankingnya turun, bahkan ranking empat itu sudah lumayan bagus nilai nya.

Orang tuaku hanya bicara dengan lembut kepada kak Arka seperti, "Gak papa kok, lain kali kalo ulangan belajar yang giat biar dapat ranking satu. Ayah sama ibu gak marah kok". Ini sangatlah tidak adil, Tuhan pindahkan aku dari dunia ini, argh!

°°°°°

Baru belajar nulis cerita short story niihh, hehhe.

Semoga suka yaaa❤️
Jangan lupa Voment yaa😘

ATHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang