ATHARA-4

1.8K 171 0
                                    

Selepas pulang sekolah, Athara sudah sampai dirumah. Sesuai permintaan orang tuanya tadi pagi, bahwa Athara harus pulang sebelum kakaknya--Arka datang ke rumah. Dengan cepat, Athara mengganti seragamnya lalu menyiapkan beberapa hal. Mulai dari memasak makanan kesukaan Arka, merapikan sekitaran ruang tengah dan membersihkan kamar Arka yang sekarang jarang ditempati.

Tookk.. Toookk... Toookk...

Athara menoleh dan berjalan menuju pintu, setelah itu membukanya.

"Kak Arka!" ucapnya dengan bersemangat.

"Ara, gue kangen sama lo, de." ucap Arka sambil menarik tubuh Athara dalam pelukannya.

"Aku juga kangen sama kakak. Masuk ka, ngobrolnya didalam aja."

Di ruang tengah sudah tersiapkan secangkir teh, beberapa camilan, dan televisi yang menyala.

"Apa kabar, Ra? Sumpah akhirnya gue ketemu juga sama adik kesayangan."

"Baik kok, ka. Kak Arka sendiri baik kan?"

"Iya baik. Ternyata masih sama ya, Ra? Elo tetep baku banget orangnya."

"Mungkin, Ayah sama Ibu lagi gak ada di rumah ka. Tadi pagi Ara dikasih tau sama Ayah kalau kakak mau datang,"

"Iya tau kok, gue juga udah tau,

"Ra, lo masih selalu dimarahin sama Ayah Ibu? Masih selalu gak boleh ini itu?"

Athara mengangguk.

"Apa masih disama-samain kayak gue?"

"Iya, Kak."

"Maaf ya, Ra. Mungkin gara-gara gue, elo jadi dibandingin mulu sama Ayah atau Ibu. Terus semangat Ra, mungkin itu juga bentuk kasih sayang mereka ke elo. Walaupun bentuk kasih sayangnya beda gak kayak mereka ngasih ke gue, inget! Setiap orang ngasih bentuk kasih sayang yang berbeda-beda. Terus rajin belajar, gue juga nanti ikut bangga kalau elo sukses. Tunjukin ke Ayah Ibu kalau elo juga bisa sukses lebih dari gue, Semangat!"

Senyum Athara pun mengembang, "Kak Arka gak salah, tapi yang salah aku. Aku tetap semangat Kak, soalnya masih ada Kak Arka yang selalu nyemangatin aku. Ara sayang banget sama Kak Arka."

"Kak Arka juga sayang banget sama Ara. Ya udah, gue mau ke toilet dulu ya."

Arka beranjak dari tempat duduknya, berjalan menuju toilet. Sebenernya ia tidak ingin ke toilet, hanya saja ia takut jika tetesan air matanya jatuh. Ketika melihat dari raut wajah adiknya yang seperti berpura-pura bahagia didepannya.

Arka tahu, bahwa sejak kecil Athara selalu saja dibandingkan oleh dirinya, selalu dimarahi oleh orang tuanya padahal ia tidak salah. Dan terkadang, orang tuanya itu melakukan tindakan kekerasan. Arka sedih, mengapa orang tuanya sangat bangga kepadanya? Selalu memberi kasih sayang lebih, namun kepada Athara tidak.

Karena itu, Arka sayang sekali kepada Athara. Lebih lagi jika mengingat kedua orang tuanya bersikap buruk terhadap Athara. Arka yakin bahwa Athara selalu sedih setiap malamnya. Sebab itu pula, Arka tidak lupa untuk selalu menyemangati adiknya itu.

°°°°°

"Kak Arka, makanannya udah siap nih." ucap Athara sambil menata piring di meja makan untuk persiapan makan malam.

"Wow, Adik kebanggaan gue banget ini!" ucap Arka sambil mengusap pucuk kepala Athara.

"Iya dong, kan aku adik satu-satunya Kak Arka."

Mereka berdua pun mulai menyendok nasi dan mengambil lauk-nya.

"Aku senang, bisa makan malam bareng Kak Arka lagi. Biasanya aku makan malam sendirian."

"Emangnya Ayah sama Ibu kemana?"

"Biasanya Ayah sama Ibu pulangnya enggak jam segini, kalau pun pulangnya jam segini pasti aku udah makan duluan."

"Kenapa Ayah gak cari pembantu aja sih, Ra?"

"Kata Ibu waktu itu, gak usah. Biar aku jadi anak yang mandiri, Kak Arka nanti tidurnya pasti nyenyak, lho! Soalnya kamarnya udah aku bersihin."

"Pasti dong. Kamarnya Bersih banget. Maaf ya Ra, gue gak bisa nemenin lo disaat elo kesepian,"

"Gak apa-apa kok, Kak. Yang penting Kak Arka tetap jadi penyemangat aku disegala hal."

"Elo emang adik yang paling bisa nyimpen perasaan. Jangan pernah sungkan untuk curhat, Ra. Kesiapapun! Lo masih punya gue, kalau mau curhat elo bisa chat gue. Sesibuknya gue, gue gak akan mengabaikan pesan chat dari adik kesayanganku ini."

"Iya, Kakak kesayanganku yang bawel."

°°°°°

Kalau ada kesalahan harap di kasih tau yaa😂

Semoga sukaa❤️
Jangan lupa Voment😚

ATHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang