ATHARA-7

1.9K 143 12
                                    

Hari telah malam, bulan dan bintangpun terang benderang menyinari bumi di malam hari yang dingin ini. Waktunya untuk tidur, beristirahat setelah melewati hari yang melelahkan, menunggu datangnya pagi dan kembali beraktivitas.

Athara sedang berbaring diatas kasurnya dengan menutupi tubuhnya dengan selimut. Rasa pusing yang amat tak tertahan kembali menjalar di kepalanya, rasa mual, mata berkunang-kunang, dan darah yang mulai mengalir dari hidung Athara kembali dirasakannya malam ini. Mungkin ini bukanlah hal pertama kali yang dirasakan oleh Athara pada malam hari, namun Athara sudah terbiasa dengan hal ini. Ketika semua orang sudah tertidur nyenyak, beda lagi dengan Athara yang menahan rasa sakit yang dimilikinya.

Rasanya amat sangat tersiksa. Namun, Athara hanya bisa meminum obat yang dianjurkan oleh dokter ketika rasa sakit itu kembali hadir, dan untuk seterusnya. Terkadang, jika rasa sakitnya itu telah reda namun Athara tidak dengan mudahnya langsung tertidur, biasanya ia menghabiskan waktunya untuk menulis buku diary sampai ia merasa ngantuk.

°°°°°

Pagi ini Athara ditemani sarapan oleh Kakaknya, bahkan sarapan pagi ini Kakaknya yang buat. Begitu senangnya Athara kembali merasakan hal yang lama tidak dirasakannya. Seandainya bukan hanya Kakaknya saja yang memperhatikannya, namun Ayah dan Ibunya juga, pasti setiap harinya Athara sangat bahagia sekali.

"Ayo, Ra, kita mulai sarapannya nanti kalau lama lo terlambat." ucap Arka sambil mengambil sepotong roti dihadapannya.

"Iya Kak. Udah lumayan lama banget ya, Ka, kita ga sarapan bareng."

"Iya, Ra. Tapi sekarang kita akan setiap hari makan bareng,"

"Yey, Ara jadi gak kesepian lagi sekarang, Kan ada Kak Arka."

Arka dan Athara pun kembali menikmati sarapannya dengan rasa bahagia. Arka memang sangat sayang sekali kepada adik satu-satunya itu.

Tookk.. Toookk.. Tookk..

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam, iya tunggu."

"Biar Kakak aja yang buka, lo lanjut makan aja."

Arka pun berjalan menuju pintu membukakan pintu, siapakah yang bertamu sepagi ini.

"Permisi, Kak, Atharanya ada?" ucap seorang lelaki dengan sopan karena ia tahu bahwa lawan bicaranya lebih tua darinya.

"Ada, kamu siapanya ya?"

"Saya Galang, Kak, temennya Athara. Saya mau ajak Athara berangkat sekolah bareng, kak. Tapi kalau Atharanya mau."

"Yasudah, tunggu disini dulu, saya panggilkan Atharanya."

Athara yang sudah selesai sarapan mulai membereskan piring kotor ke dapur, lalu mengambil peralatan sekolah dikamarnya.

"Athara, ada temen lo tuh didepan ngajakin berangkat bareng,"

"Siapa ka? Keysha?"

"Bukan, namanya Galang. Mending lo cepetan deh, dia udah nungguin lo di depan."

"Ya sudah Athara berangkat dulu, Kak. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

°°°°°

"Tadi itu kakak lo, Ra?"

"Iya, Lang, dia kakak aku. Namanya Kak Arka,"

"Dia baik ya? Keliatannya juga dia sayang banget sama lo."

"Iya, aku kan adiknya jadinya dia sayang aku. Oh iya, soal penyakit aku itu jangan dikasih tau kesiapapun ya, terutama Kakakku."

"Bahkan penyakit separah itu keluarga lo ga ada yang tau?"

"Enggak, Lang. Aku takut mereka khawatir sama aku, aku ga mau buat mereka susah. Biar aku, kamu, Keysha aja yang tau."

"Oke gue akan jaga rahasia ini dengan baik. Ra, gue mau ngomong nih sama lo,"

"Bicara apa?"

"Mungkin menurut lo ini terlalu cepat, dan mungkin lo ga bakal percaya. Tapi ini beneran, beneran kalau gue suka sama lo. Sejak pertama ketemu, gue udah kagum sama lo, dan lo adalah wanita yang pernah gue temui dengan sikap yang beda diantara wanita lain. Gue juga ga tau pasti kenapa gue suka sama lo, tapi cinta itu ga harus tanpa alasan kan, Ra. Lo mau kan jadi pacar gue?"

"Makasih kamu suka aku, tapi apa kamu ga malu suka sama orang yang penyakitan kayak aku?"

"Gue ga mandang fisik, Ra. Apapun keadaan lo, gue akan terima segalanya, dan siap untuk selalu ada buat lo."

"Mungkin aku juga punya perasaan yang sama kayak kamu, tapi aku ga bisa jadi pacar kamu, maaf."

"Gapapa, Ra, gapapa. Intinya gue bisa deket sama lo."

Perasaan Galang akhirnya cukup lega setelah mendengar jawaban dari Athara. Walaupun tidak menjadi pacar Athara, setidaknya Galang tidak kecewa dengan jawaban Athara. Dengan rasa saling suka, itu sudah membuat hati Galang senang. Dan mulai saat ini Galang akan selalu ada untuk Athara, dan menjadi penyemangatnya di segala hal apapun. Karena Galang benar-benar sangat mencintai dan menyayangi Athara.

°°°°°

Dan aku up lagi yeyyy👏
Ini aku ngetik semangat banget, lho. Berkat kalian juga yang buat aku semangat.🙏

Galang ga romantis banget ya, nembak cewe dimotor sambil jalan lagi😂

Selamat baca! Jangan lupa vote & coment yaa, biar aku cepet Update.😚😘

See youu💕

ATHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang