😡

638 35 4
                                    


"Hai...," sapa seorang yang sudah lama dirindukan.

"Hai," balas yang merindukan canggung, ya gimana nggak canggung, pisahnya kan nggak baik-baik.

Yang dirindukan menarik kursi di sisi kanan yang merindukan, berhadapan dengan sahabat yang merindukan.

"Eum, ada apa ya?" Bingung dia disuruh datang kesini tanpa sebab.

"Eum, Dan..."

Danik yang dilirik langsung tau diri dan angkat kaki, dia kan memang cuma menemani. "Gue jalan-jalan dulu, silakan ngobrol."

Ya, yang punya urusan disini adalah Dongho dan Minhyun diundang sama Dongho, setengah dipaksa sampe akhirnya mau tapi cuma sejam selama jam istirahat makan siangnya aja.

Danik jalan-jalan ke taman. Untungnya Dongho milih tempat ini dan bukan warung bakso pinggir jalan, jadi Danik nggak perlu jadi obat nyamuk.

Sebenernya tadi Danik sempet minta ke Dongho buat nyuruh Minhyun ngajak si Ong Seongwu, tapi Donghonya ga mau, takut acaranya berubah kalo ada orang keempat. Dan itu bikin Danik ketar ketir, takut lah dia cuma bertiga sama Minhyun, takut soal kasur itu dibahas lagi. Malu bor.

Danik duduk di ayunan kayu di tengah taman. Udah lama banget nggak main ayun-ayun, terakhir waktu SD mungkin. Selama sama Jisung kan selalu dia yang dorong. Ah, jadi kangen kan...

Jisungnya ngga keliatan terpengaruh banget sih, foto-foto mereka di socmed juga nggak dihapusnya, cuma foto profil berdua aja yang diganti.

Daniknya jadi nggak enak juga mau hapus-hapus, orang ukenya aja engga. Tapi kalo dibiarin disitu, takut Ong Seongwu nya salah paham ngira Danik masih ada pasangan nti.

O ya, soal Ong Seongwu, dia udah konfirm Danik buat follow dia, nggak cuma itu, Danik di follback juga!

Ternyata emang Ong Seongwu jarang buka socmed jadi lama responnya.

Danik stalking langsung begitu berhasil follow. Ya isinya gitu-gitu aja, ga asik. Cuma 16 post juga.

"Ko Daniel?" merasa namanya dipanggil Danik noleh, ke arah sumber suara di belakangnya.

"Samuel ya?"

Bule mungil berrambut hitam kecoklatan berjalan cepat ke arah Danik yang masih stay di atas ayunan. Awas patah ganti baru!

"Iya. Kok disini Ko? Ada apa?"

"Nungguin temen." Danik menunjuk ke arah Dongho dan Minhyun yang tengah berbicara serius. "Kamu?"

"Ini kan punya mama aku."

"Oo..."

"Ya udah, duluan ya, Ko. Daaa..."

Sepeninggal Samuel yang ga penting itu Danik lanjut ayunan lagi, pelan-pelan aja sih, ga ada yang dorong soalnya, jadi cuma pake kakinya yang nendang tanah aja. Takut putus juga kenceng-kenceng.

.

Hari sudah berubah gelap, matahari sudah hampir tenggelam, namun sepasang kaki besar Danik masih terus berjalan menyusuri jalan setapak di belakang gedung, sekedar membuang waktu sembari menikmati pemandangan sore yang indah.

Sahabatnya tega sekali membiarkannya menunggu sedari tadi tanpa dibelikan makanan sama sekali, bahkan minumpun tidak.

Huh, Danik merasa kadang dirinya berubah jadi sedikit melankolis semenjak berpisah dari first love nya.

Lelah, Danik duduk di sebuah bangku yang ada di ujung taman. Kirim line ke Dongho, karena kalau telepon akan mengganggu.

DaniKang
Sudah belum hyun?
Laper nih

CHEATERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang