🌻Chapter 2🌻

20 6 0
                                    

Waktu berlalu begitu cepat. Tapi aku masih tetap disini. Tak bergerak atau pun berubah sedikit pun. Dan itu semua karena kau.

-???-

Happy Reading ~~

"Baiklah Sanny, silahkan duduk di dibelakang Kevan dan Kevin. Jika ada yang ingin bertanya pada Sanny, bisa dilakukan saat istirahat nanti."jelas Ms.Deva

Sanny pun, mengangguk dan berjalan ke bangku dibelakangku dan Kevan.

"Hai, kita bertemu lagi."sapaku tersenyum padanya, yang hanya dibalas pandangan datar olehnya.

"Wow, untuk pertama kalinya seorang gadis nampak tak tertarik padamu."ucap Kevan

"Ya kau benar, karena itu aku tertarik padanya. Apa mungkin dia juga sama seperti mereka semua?"tanya ku

"Entahlah, tapi aku seperti merasakan sebu-"ucapan Kevan terpotong

"Sekarang kita akan memulai ulangan seperti yang sudah mis beritahukan kemarin. Untuk Sanny kau tidak perlu ikut ulangannya."jelas Ms.Deva

"Tak apa mis, saya akan tetap mengikuti ulangannya."ucap Sanny yang sontak membuat seluruh orang dalam kelas melihat ke arah nya.

"Apa kau yakin Sanny?"tanya Ms.Deva

Sanny mengangguk. "Baiklah, mari kita mulai ulangannya."putus Ms.Deva

"Ck ck ck, dia benar-benar nekat. Ikut ulangan dihari pertama masuk, tanpa persiapan apa pun? Bagaimana dia bisa begitu yakin untuk mengikuti ulangan? Aku jadi semakin tertarik padanya."batin ku

"Kevin! Jangan melamun dan kerjakan soalnya!"ucap Ms.Deva mengejutkanku.

Yah, mari mulai kerjakan soalnya.

#Pov End#

🍄🍄🍄

Author Pov

Kriinnggg... Kringggg...

Bel tanda istirahat berbunyi.

"Baiklah anak-anak, sampai jumpa di pertemuan selanjutnya."ucap Ms.Deva mengakhiri pelajaran, kemudian melangkah keluar kelas.

Para murid bergegas keluar. Ada yang kekantin, perpustakaan, Taman, dan ada juga yang tetap dikelas.

Dan Sanny, termasuk dalam kategori anak yang diam dikelas. Seorang gadis, datang menghampiri Sanny.

"Hai! Kenalkan aku Iviana Putrika Sandi. Kau bisa memanggilku Ivi."ucapnya tersenyum manis.

"Ivi?"batin Sanny.

"Kurasa kau sudah tau namaku."balas Sanny datar.

Ivi terkekeh, "Yah, kau benar. Jadi, maukah kau berteman denganku?"tanya Ivi berharap.

Sanny mengangguk. "Baiklah mari kita ke kantin, saudaraku Ana pasti audah menunggu."ujar Ivi kemudian menarik lengan Sanny menuju kekantin.

"Apa murid disini punya kebiasaan menarik orang secara tiba-tiba?"batin Sanny kesal. Pasalnya sudah dua kali ia ditarik-tarik seperti ini.

"Kau tak perlu menarikku."ucap Sanny

"Ehhh... Maaf aku terlalu bersemangat." ucap Ivi sambil melepaskan tangan Sanny.

Secret WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang