🌻Chapter 3🌻

26 5 0
                                    

Apa kau tau? Selama apa pun aku harus menunggu. Aku tak akan pernah jenuh. Karena itu semua demi kau, dan demi membayar apa yang telah aku lakukan.
-???-

Happy Reading~~

Kevan Pov

Aku tak terlalu terkejut akan hal ini. Karena aku sudah menduganya sejak awal.

Bahwa gadis ini berbeda. Terlalu banyak rahasia, begitu sulit ditebak. Itulah dirinya.

Setelah cahaya putih itu muncul, kini kami berada di sebuah ruangan.

Ruangan ini terlihat seperti tempat penelitian. Dengan berbagai peralatan canggih didalamnya.

Meski demikian, aura didalamnya benar-benar berbeda dari ruang penelitian pada umumnya. Ahh... Begitu sulit untuk dijelas kan.

"Eumm... Sa-Sanny, ini dimana?"suara Ivi memecahkan keheningan diantara kami.

"Ruang penelitian rahasia milikku dan kembaranku."jawabnya santai.

"Apa?!?!"-Ivi dan Kevin berteriak bersamaan.

"Kau memiliki kembaran?"tanya ku.

Sanny mengangguk, "Lebih tepatnya kakak kembarku, dan ia laki-laki."ucapnya.

"Woah... Kembar laki-laki dan perempuan? Aku penasaran dengan kembarannya. Apakah sifat mereka sama? Atau bahkan jauh lebih buruk dari bayangan ku ini?" batinku.

"Yah, kurasa ia lebih buruk dari bayangan mu itu."ucap Sanny.

"Ka-kau dapat membaca pikiranku?" tanyaku terkejut.

Ia mengangguk, "Aku ingin tau, apa saja yang sudah kalian ketahui selama ini?" tanya nya.

"Kami hanya mengetahui bahwa kami memiliki kekuatan, selain itu juga bahwa semua orang yang ada disini bukan manusia asli."jawab Kevin.

"Benar. Kami bahkan baru tau, bahwa semua yang ada disini adalah robot setelah tadi kau mengatakannya."tambah Ivi.

Sanny mengangguk. "Sejak kapan kalian mengetahui hal ini?"

"Kira-kira 3 hari yang lalu. Tapi sebenarnya aku sudah cukup lama curiga, lebih tepatnya sejak kami mendapatkan kekuatan ini."kali ini aku yang menjawab.

"Benarkah? Sejak kapan kalian mendapatkan, ahh... tidak maksudku sejak kapan kalian menyadari kalau kalian memiliki kekuatan?"

"Aku dan Kevan baru menyadarinya ketika kami tengah bermain di bukit, yang berada di belakang rumah lama kami. Saat itu Kevan tanpa sengaja mengeluarkan kekuatannya. Kalau tidak salah itu saat kami duduk dibangku kelas 2 SMP."jelas Kevin.

Sanny mengangguk paham, "Bagaimana denganmu Ivi?"

Kini perhatian kami tertuju pada Ivi. Ia nampak gugup, namun tak berlangsung lama. Ia mengabil nafas panjang, kemudian berkata...

"Aku mengetahui nya saat, berada di bangku kelas 3 SMP. Saat itu sepulang sekolah, aku terlambat pulang karena mengikuti sebuah ekskul disekolahku. Jadi aku tak bersama iblis.. Eh.. Maksudku aku yak bersama Ana saat itu."ia terlihat gugup.

Dan apa yang ia katakan tadi? Ia menyebut kembaran nya sendiri iblis? Well, sepertinya ada yang aneh disini.

"Lanjutkan."-Sanny

"Huft... Entah dari mana, tiba-tiba sebuah bola api menyerangku. Dan secara reflek, aku menghindar. Namun entah dorongan dari mana, tangan ku bergerak sendiri dan menyerang ke arah sebuah gang. Cahaya kuning keluar dari tangan ku, dan terjadi ledakan akibat cahaya tersebut. Untungnya saat itu jalan sepi, jadi tak ada orang yang melihat kejadian itu."ia mengakhiri ceritanya.

Secret WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang