1'start.

66 11 11
                                    





khe/ci : kamu
--
"Vin, kantin yok!" ajak temanku yang telah berdiri diambang pintu bersama yang lainnya.

"Ogah ah desek-desekan, mending aku ke perpus." Jawabku sambil membawa novel yang baru kubeli kemarin. Teman – temanku yang merasa kesal langsung menarik paksa tanganku tanpa peduli dengan ucapanku hingga aku diam untuk tidak memberontak lagi. "Udah kan bacotan khe?" Tanya gadis tomboy itu.

Ances yang lagi menstruasi pun ikut bersuara, "Suara khe udah kayak ayam bertelur aja! Buruan jalan,aku udah laper!" Ocehan itu tak ada jawabannya, heh kalian pasti taulah emosi orang menstruasi itu gimana. Nyari ribut sama mereka artinya sama aja bangunin singa betina. Kita gapernah bener kalo lagi ngomong.

Sampai dikantin, Glorie memesan makanan untuk ketiga temannya. Memang Glorie yang sangat polos diantara Vina, Una ataupun Ances.

"Ini gais baksonya! Selamat makan."

"Shit ngapa bakso limaribu dapet cuma empat? Kecil-kecil lagi, tanda tak akan kenyang nih."

"Aku tau yang jualan, pasti yang mata duitan tuh kan?" Tebakku yang dijawab anggukan kepala ringan oleh Glo. "Oh yang kayak cabe perempatan abistu genit sama guru cakep?" Tanya Ances yang membuat semua ketawa. "HAHA kualat ci kualat."

"Kali-kali kualat gapapa lah, lagian udah pelit pakaiannya kurang bahan gitu oiya jangan lupa tuh sama muka yang lapisan lipsticknya yang tebelnya lima centi" Kata Ances sambil memonyongkan bibirnya layak dagang bakso yang daritadi dihinanya.

"HAHA  sialan parah khe parah."

Aku dan yang lain masih tertawa hingga entah kenapa mereka tiba-tiba berhenti. Aneh.

"Kenapa?" tanyaku yang cuma dibalas dengan kodean agar aku menoleh kebelakang, dengan cepat aku noleh dan itu ternyata dia, kekasihku.

"Kenapa sih khe kemarin? Gak jelas." Namanya Maldini Acero Parry. Bukannya aku yang menjawab melaikan Jozuna, "Ngaca dong! khe itu yang gak jelas bentuknya kayak tai."

"sok-sokan jadi terong, gak sadar diri banget ya." Kali ini suara Glo, dia akan membenci seseorang yang menurutnya menyebalkan, tanpa terkecuali. 

Teman yang disebelah Aldi merasa kesal karna sahabatnya telah dihina maka dia ikut ambil suara, "Bacot khe, orang Aldinya ngomong ke Vina bukan kalian." Katanya dengan sok cool dengan tangan kiri yang dikantong celana sedangkan tangan kanannya merangkul pundak Aldi. Demi masalah kelar, aku akhirnya bersuara. " Lah yang gak jelas itu khe! Kemana khe disaat aku butuh?"

"Aku sakit dirumah." Dengan polosnya dia berkata seperti itu, lah cowok kok demen drama? Tanya batinku. 

"OH SAKIT? NAPA KHE GA SEKALIAN MATI ?!" Bentak Ances yang sudah tak tahan lagi hingga ia berdiri dan gayanya seperti ingin menantang saja. Teman sebelah Aldi yang tadi  bernama Arya protes, " Jaga omongan khe! Cewek kok gitu?"

"Mending kita daripada khe Ar, yang ngebela temen padahal udah tau salah."

"Kamu kenapa sih Vin?" Tanya Aldi yang mulai sok halus. "Jangan sok manis gitu, gua pengen muntah! Btw besok-besok  kalo bohong perlu belajar lagi ya say..." kataku memberi jeda beberapa detik dan kembali melanjutkan,"sayton maksud gua." 

Setelah itu aku berdiri dan meninggalkan kantin bersama teman-temanku. Bodo amatlah dengan umpatan Aldi yang dapat kudengar. Yang terpenting, dia harus tau kenapa aku begini. 

2

Pukul satu siang tadi  entah kenapa aku merasakan sang mentari mengeluarkan sinar yang sangat banyak sehingga diriku seperti terbakar di kawah api. Terkesan lebay memang, tapi itulah yang kurasakan sekarang. Untung saja aku membawa jaket, kalau tidak bawa, ugh sudah dipastikan aku sudah gosong.

Kegiatan aku detik ini ialah  sedang berdiam diri menunggu adikku yang baru saja kusuruh dia untuk membeli  makanan untuk nanti malam. Nama adikku Akiraka Elian Trusty, dia itu cakep dan pintar. Kami hanya beda setahun, tapi entah kenapa kami masuk sekolah bersamaan. Oke, daripada aku bengong tak jelas mending aku ikut bergabung obrolan di grup aja kali yaa.

4ever young ( 4 ) 

Jozuna : Sumpah dah yee, pengen banget aku gorok tu kepala Aldi. Sok cakep, padahal mah ntu tampang biasa aja.

Frances Eins : Kalo aku mah yaa, senggol bacok aja langsung. Nah udah kek gitu langsung aku tendang masa depannya sekalian wkwkwkw

Jozuna : Alahhhh lo kl dating tamu aja, udah berubah lgsg jadi cowok :v

Jozuna : *datang

Glorie P : Kenapa juga dia mesti boong? Ck makin gasabar nih alesan dia kali ini apaan lagi hahahahahahahahhahhaha

Frances Eins : Udah banyak x y dia nipu kita? Gatau malu sumpahhhhhhhh

Jozuna : Kok cg makin gedeg?

Glorie P : @Elvina nongol khe!!!

Frances Eins : @Elvina @Elvina @Elvina @Elvina @Elvina *bantu tag xixixi

Elvina : Bak ci tenang na :v

Glorie P : Nongol juga khe akhirnyaaaaaaaaaaaaa

Jozuna : Pin kok ga putus juga sih ? tahan banget khe pacaran ma orang macam dia -,-

Elvina : Suka itu buat bego Una. Aku gbs mutusin dia. Hemm ....

Glorie P : Kata2 Una kok terdengar campah yaa :v

Jozuna : Takpe campah, yang penting itu faktanya wkwkwk

Frances Eins : Pokoknya gamau tau ya elvina. Khe harus move on. Kita bkl bantu. Yang terpenting disini khe niat utk moveon aja. Kalo ke udah ada niat pasti gampang

Glorie P : AQHU BANYAK STOK COGAN QQ!! TINGGAL PILIH AJA XIXIXI

Glorie P : Ganti topic yuks, hemm.... Raka mna pin?

Elvina : Iya ces aku usahaiin . raka keluar glo

Jozuna : Aku mencium bau2 modus nih ekhem..

Frances Eins : Dan aku pun merasakan begitu nih na 😏

Glorie P : AH KALIAN TAU SAJA! GIMANA KITA KALO KITA KE RMH VINA?

Elvina : Baru kemarin Glo, tadi jga pas plg nyapa. Masa udh kangen si -.-

Glorie P : Hehehe... maklum dong Vin

Glorie P : Vin, ku otw. Una ma Ances prp yha, ku jemput. Xixi

Elvina : Aku blm blg ok, khe dah main otw aja. :/

Setelah si Glo yang ingin kerumahku tanpa persetujuan, akhirnya aku bangkit menuju kamar untuk membersihkan diri.

"PIPIN!! Capcay sama martabak nya udah ada dimeja makan yaa." Teriak Raka selang  beberapa menit aku dikamar mandi.

"IYAA MAKASI YOO!!" jawabku dengan suara teriak yang lebih keras daripada Raka.

3

"Hi calon kakak iparr!!" sapa seseorang yang pasti kalian bisa menebak dia siapa. "Palalu kakak ipar, inget woy masa depan masih panjang."

"Hehehe, berhayal gaapa kali Vin." Jawabnya dengan cengiran lebar diwajahnya.

Si Singa menjawab, " Berhayal boleh, tapi jangan sampe bego aja."

"Setajam silet banget kata khe ces," kataku sambil mengambil kripik yang ada meja makan.

"Yang sabar yaa Glo, jangan dimasukin hati omongannya." Kata Una prihatin. Setelah itu, Glo pergi ke halaman belakang, yang rasanya menemui Raka.

"Naa hayoo, Glo ngambek tu Cess."

"Ga peduli ah, aku jugaan ngasi tau yang bener, 2017 tu gajaman tupes."

---

Jadi, kalian mending ditusuk secara perlahan menggunakan pisau yang akan jauh lebih sakit atau langsung tembak dengan pistol? Kalau aku sih mending ditembak make pistol, gimana kalian setuju ?

--
btw, bantu aku.

I'm StrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang