PROLOG

71 3 2
                                    

Ia menyunggingkan senyum sangat tipis, hingga lebih bisa dirasakan daripada dilihat. Laki-laki asing itu memiliki wajah tampan yang unik. Wajah itu lebih dari sekedar tampan. Sesungguhnya, ia menakjubkan. Pria itu indah dengan cara maskulin yang memabukkan. Ia terlihat searogan dan selembut patung malaikat terpuja. Wajahnya menyiratkan humor dan kemanusiaan, dengan bibir lembut tanpa bekas nikotin.

Dan saat menatapnya, ada bara api panas yang membuatku mendamba sekaligus takut, seperti apa yang selama ini melemahkanku. Ia membungkuk tanpa ragu, meyesuaikan tinggi tubuhnya denganku. Rambut pendek yang dibiarkan basah, memantulkan cahaya bulan keperakan dan menintikan air ke lantai.

Kurasa Lucifer menjelma menjadi dirinya. Karena ketika ia membisikkannya tepat di samping telingaku,
“Aku mengginginkanmu.”

Ku tahu aku telah terperosok ke dalam neraka.

My Opium GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang