Mafia Cinta [NaGha Couple]

9.3K 405 20
                                    

Mature contentHarap bijak dalam membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mature content
Harap bijak dalam membaca

* * * MAFIA CINTA * * *

Awal Pertemuan...

"Lo masih betah pacaran sama ka Christo?" Diana memperbaiki lipstik pinknya yang mulai samar. Ia dan Narsha baru saja selesai makan siang di caffe langganan mereka.

Toilet di caffe itu termasuk bersih dan apik membuat kedua sahabat itu betah berlama-lama memperbaiki riasan wajah mereka.

Narsha merapikan rambut panjang bergelombangnya. Ia memoleskan sedikit lipstik pink pada wajah orientalnya agar tidak terlalu pucat. Rok mini biru bermotif kotak-kotaknya dipadukan dengan kemeja biru muda polos begitu pas di badan mempertegas keseksian tubuhnya. Ia mengagumi ukuran payudaranya yang diatas rata-rata dengan proporsi tubuh langsingnya.

"Yah gimana lagi. Lumayan lah pacaran dengan kakak tingkat. Tiap pergi pulang kampus diantar mogenya. Ngirit ongkos kan?" Gadis berusia delapan belas tahun itu mengedipkan matanya. Ia bertemu Christo saat pemuda itu mengospek dirinya tujuh bulan silam. Terang-terangan Christo mengincar dirinya. Selama masa orientasi mahasiswa baru itu Christo memperlakukan Narsha secara istimewa. Hubungan mereka pun berkembang hingga sekarang.

Diana memutar matanya. "Sejak kapan Lo mikirin ongkos sementara harga bedak lo berlipat-lipat dari ongkos angkot sebulan."

"Hahaha bisa aja lo, Din. Yuk ah cabut. Gue udah ditunggu Christo."

"Tunggu dulu. Gue kebelet boker."

"Gue duluan ya. Gue tunggu di parkiran."

Narsha melangkahkan kakinya keluar dari toilet menuju parkiran. Ia baru sampai di parkuran ketika sepatu heelsnya tersangkut sesuatu hingga ia tersungkur kebawah dengan posisi pantat menungging memperlihatkan dengan jelas celana dalamnya.

"Astaga nona. Kau sedang melakukan pertunjukan erotis di tempat umum?"

Spontan Narsha memperbaiki posisi segera mendudukan pantatnya. Ia dengan panik menatap sekeliling yang ternyata hanya ada beberapa orang di parkiran yang menyaksikan kecelakaan memalukannya.

Narsha menatap dua pasang kaki panjang terbungkus sepatu sport dekil dengan sebelah kaki agak ditekukkan. Tatapannya terus keatas menatap tonjolan diantara pahanya.

Cihh! Dasar cowok mesum! Liat underwear tersingkap saja langsung ereksi!

Namun Narsha tak menampik tonjolan keras itu jelas sesuatu yang ukurannya lebih dari normal. Setidaknya lebih besar dari milik Christo jika ia menjahili pria itu. Hal itu membuatnya menelan ludah mencegah air liurnya menetes hanya karena pemandangan itu.

Ia meneruskan pandangan ke atas pada tangan yang satu di dalam kantong jaket kulitnya. Matanya terus ke atas pada dada bidang nan kekar. Pada jakun coklatnya yang menonjol beralih pada wajah keras yang dibingkai jambang halus dengan bibir gelap terselip sebuah rokok. Pria itu bersandar di sebuah mobil mewah namun kontras dengan pakaiannya yang dekil dan urakan.

Lullaby : Short Story Pengantar TidurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang