Haruman [Suga]

295 20 1
                                    

You POV

"Daddy! Bangun!"

"Daddy, Yeongjae ngompol!"

"Aniii! Yeongjae tidak ngompol, daddy! Noona bohong!"

"Daddy...!"

Min Yoongi, pria rapper asal Daegu, harus menghadapi tiga anak paling berisik di Seoul sepanjang hidupnya. Terutama dipagi hari. Bukan kecupan selamat pagi yang ia dapat dari istri, melainkan ranjang yang memantul-mantul akibat tiga bocah berlompatan sekaligus. Dua kicauan gadis kembar tertua, ditambah rengekan si maknae sudah menjadi sarapan sehari-harinya.

Tidak-tidak, Yoongi awalnya tidak menginginkan anak untuk sementara waktu, paling tidak sampai umur pernikahan mencapai dua tahun. Kami sama-sama berorientasi pada karir, disibukan dengan kerjaan dan deadline. Tapi dia sendiri yang memproduksi tiga setan kecil –kalau Yoongi boleh bilang, tanpa disangka-sangka.

Pada kehamilan pertamaku, walaupun itu termasuk ketidaksengajaan, setidaknya keinginan Yoongi mempunyai pria kecil di rumah terkabulkan juga. Awalnya Yoongi ingin bernapas lega, namun diurungkan saat melihat dua gumpalan kembar pada hasil USG, dan mereka berjenis kelamin perempuan. Yoongi tetaplah Yoongi, ia hanya memasang wajah super tenangnya –walaupun sempat kulirik sebuah senyum pahit yang lucu.

 Yoongi tetaplah Yoongi, ia hanya memasang wajah super tenangnya –walaupun sempat kulirik sebuah senyum pahit yang lucu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Rumah kita nyaris seperti kuburan akan berubah menjadi taman bermain yang ramai, kan? Hey, this isn't that bad, honey. "

Yoongi, masih dengan mimik yang sama, "Siapa bilang? Aku sedang menahan diri untuk tidak menangis."

.

.

.

Kini, Yoongi berguling ke arah manapun, asal tubuhnya tak terinjak-injak oleh tiga pasang kaki kecil yang menyerang wilayahnya tiap pagi. Si kembar Yoora dan Yuna memukul sadis daddy mereka dengan bantal agar terbangun, sedangkan maknae kecil Yeongjae menarik selimut –mengekspos tubuh seorang pria yang meringkuk persis sepertinya ketika tidur.

Sebenarnya daritadi mata kelam Yoongi sudah sepenuhnya terbuka. Ia –masih lengkap dengan wajah datar, membiarkan saja mereka bertingkah. Baru akhirnya mengacuhkan, "Iya-iya daddy bangun. Yoora, berhenti mencubiti daddy, oke?"

"Aku Yuna, daddy!" kesal, Yuna menduduki perut sang ayah dan menarik kedua pipinya. Yoongi terbangun, meraup pipi bidadari kecilnya dan mencium singkat tepat di bibir.

"Oh iya, ini Yuna," ungkapnya disertai gummy smile, membuat bocah cantik enam tahun itu membalas dengan senyum yang sama persis. Yoongi kemudian beralih menciumi bidadari lainnya dan seorang jagoan yang ia gelitiki sampai mereka tertawa terbahak-bahak. Tawa khas mereka mengudara hingga mencapai dapur, tempat favoritku.

"Kau yakin harus pergi pagi ini?" kudengar protesan Yoongi, disusul kemunculannya meringsut ke ruang makan dengan langkah berat terseok-seok. Dua gadis kembar kelahiran Daegu masing-masing memeluk erat di kakinya, ditambah bocah metropolitan Seoul bertumpu di punggung. Sudah menjadi pemandangan sehari-hari bagiku dan Min Holly, anjing kesayangan Yoongi.

Daddy! [BTS Series]Where stories live. Discover now