Daddy! [Jimin]

381 25 8
                                    

"Da

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Da... daa..."

"Daddy, sayang... It's daddy."

Aku sibuk mengiris labu kabocha menjadi balok-balok kecil sembari mendengarkan dua orang kesayanganku bercengkrama di ruang tengah. Melodi yang lebih baik daripada lagu apapun, atau percakapan manapun tak seasyik interaksi mereka bedua. A daddy and his little angel.

Ruang tengah apartemen kami memang jadi satu dengan dapur, memberikan kesan lapang. Namun kami juga berhati-hati pada si kecil yang dalam tahap berjalan agar tidak mendekati areaku. Bayi itu sangat aktif, tidak mau duduk barang sebentar ketika menyadari dirinya bisa berjalan. Bahkan teman suamiku, Taehyung yang menyukai anak-anak saja sampai kewalahan. Tadinya ia begitu bersemangat menjaga Hyemi dan berlagak tidak butuh bantuan, namun pada akhirnya ia hanya bisa takjub pada bayi kami.

"Aku tidak bakal mengira malaikat kecilnya Jimin bisa sehiper ini. Maksudku serius Jimin-ie? Kau harus mendaftarkannya di audisi Big Hit nanti," celetuknya saat itu. Alhasil Jimin menjitak kepala Taehyung dengan tangan yang bebas dari gendongan Hyemi. Lagipula Hyemi perempuan, ia tidak bisa mendaftar di Big Hit.

"Ayo Hyemi, katakan Daddy~"

Bibirku tidak bisa menahan senyum melihat seorang ayah yang merengek pada bayi kecilnya yang polos, kini sibuk mondar-mandir menyerahkan mainan padanya. Sebelah tangan Jimin menggenggam smartphone untuk merekam tiap aksi malaikatnya, satunya lagi menerima mainan-mainan dari tangan mungil Hyemi.

Bayi dua belas bulan itu nampak gembira. Ia malah tambah sumingrah dan bersemangat memberi daddy-nya mainan saat melihat ekspresi cemberut itu. Langkah kaki kecil yang belum sempurna membuat tubuhnya tidak stabil saat berjalan, ditambah kostum naga bewarna hijau muda membuat ekornya bergerak ke kanan dan kiri. Kostum itu sengaja dibeli Jimin saat tour di Jepang kemarin. Aku ingat saat dia agak kesal tidak menemukan kostum binatang kesukaannya --dinosaurus, berakhir pada kostum naga karena mereka mirip. Aku tidak tahu apa yang menginspirasi pria itu. Ada-ada saja.

Aku meninggalkan kukusan labu kabocha di dapur, menghampiri mereka. "Sudahlah honey, Hyemi masih bayi."

"Tau kok, sayang. Aku hanya ingin mendengar kata pertamanya," jawabnya lembut. Ia menekan tombol pause di tengah rekamannya saat melihat Hyemi jatuh.

"Ah, dia jatuh!" serunya sembari menghampiri Hyemi di dekat kotak mainan. Hyemi bangkit berdiri dengan sendirinya, malah menepuk-nepuk tangan sembari tertawa, memamerkan sepasang gigi kelinci yang imut dan juga eyes smile cetakan ayahnya.

Jimin gemas dan langsung menggendong bayi kecilnya, mengusikkan ujung hidungnya dengan milik Hyemi hingga bayi itu tertawa bernada tinggi. Kedua tangan gemuk Hyemi meremas-remas pipi daddy-nya. Ia berguman, "Daa... da... da."

"Iya sayangnya daddy. Kamu lapar? Hyemi mau snack lagi?" tanya Jimin seraya menciumi pipi bayinya yang bulat dan kemerahan. Aku tahu ia sedang menahan diri untuk tidak meraup pipi gembul Hyemi.

Daddy! [BTS Series]Where stories live. Discover now