• Part 1

7.3K 798 39
                                    


Pagi yang cerah untuk mengawali aktifitas. Sama halnya dengan penghuni flat kecil ini, yang sejak pagi buta sudah terlihat sibuk dengan aktifitasnya.

"Eomma. Yang benar saja, aku sekolah di Lotto High School ?" seru yeoja mungil itu.
"Ne. Memang nya ada apa hemm ?" ujar eomma.
"Tidak. Hanya saja, dari mana eomma dapat uang untuk mendaftar kan aku di sana ?" ucap yeoja mungil itu lirih.

"Dengar. Kau tak usah tahu, kau hanya cukup sekolah dan belajar dengan rajin. Arraseo." ujar eomma menatap anaknya.
"Ikuti apa kata eomma. Kau tahu eomma hanya ingin yang terbaik untuk mu kyungie." lanjutnya mengusap kedua pipi gembul anak mungil nya yang bernama kyungie a.k.a Kyungsoo.

"Jadi kajja siap-siap. Kau tak boleh terlambat di hari pertama mu." titah eomma membuat Kyungsoo mau tak mau menurutinya saja.
"Baiklah. Aku mengerti, sangat." jawab Kyungsoo masuk kedalam kamar nya lagi untuk siap-siap.

Kurang dari 20 menit, Kyungsoo pun sudah rapi dengan celana jins hitam, kaos putih polos di balut mantel merah dan ransel hitam di punggung nya tidak lupa sepatu nike putih yang di pakai nya.

"Eomma bisa bantu mengikat rambut ku." ujar Kyungsoo mendekati eomma nya yang sedang masak di dapur.
"Ne. Tunggu lah sebentar." seru sang eomma membuat Kyungsoo mengangguk dan duduk di meja makan.

"Sini." ujar eomma setelah menyimpan beberapa piring makanan di hadapan Kyungsoo untuk sarapan mereka.
"Cha... Selesai. Kajja sarapan." seru eomma setelah selesai mengikat rambut hitam bergelombang se punggung milik Kyungsoo.

"Aku sudah selesai." ujar Kyungsoo seraya bangkit dari duduk nya.
"Aku pergi dulu ne eomma." pamit Kyungsoo pada sang eomma.

"Ne. Hati-hati di jalan." ucap eomma Kyungsoo mengantarkan sang anak sampai pintu flat.
"Ne. Dahhh.... Eomma." seru Kyungsoo melambai pada eommanya seraya berlari ke arah halte bis terdekat.

• • • •

Di hari yang sama dengan waktu dan tempat berbeda. Di sebuah kamar yang sangat luas terlihat seorang namja tampan yang masih asik bergelut dengan selimbut dan mimpinya, hingga tak menghiraukan panggilan beberapa maid yang ingin membangunkannya.

"Tuan muda." panggil ahjuma shin lembut yang seketika membuat namja itu terusik.
"Enghh...." lenguh namja itu.
"Sudah siang tuan muda. Anda harus bangun, mandi, sarapan dan berangkat sekolah." ujar ahjuma shin membuat namja itu membuka sebelah matanya.

"5 menit lagi ahjuma." lirih namja itu dengan suara serak khas bangun tidur nya.
"Tidak bisa. Tuan harus bangun sekarang, kalau tidak anda bisa terlambat." seru ahjuma shin membuat namja itu mau tak mau beranjak dari ranjang king nya menuju kamar mandi.

Selang beberapa menit namja tampan bereyeliner itu pun sudah segar dan agak kurang rapi. Kenapa ? Karena yeah, kemeja yang di keluarkan, blazer yang di tenteng, dasi tak terikat kuat, serta rambut berwarna blonde yang di sisir acak-acakan. Begitukah penampilan seorang pelajar ? Dan apa itu bisa di bilang rapi ? Tidak bukan.

"Aku selesai." seru namja itu setelah menyelesaikan sarapannya.
"Lee ahjusi." teriaknya membuat seorang namja paruh baya mendekatinya dengan tergesa-gesa.

"Ada apa tuan muda memanggil saya ?" ujar Lee ahjusi.
"Tidak. Aku hanya ingin tanya, apakah mobil ku sudah siap ?" tanya namja itu.
"Sudah tuan." jawab Lee ahjusi.

"Apa sudah di perbaiki ? Penyok di bagian depannya sudah hilangkan ?" tanya namja itu beetubi-tubi.
"Nde. Semua sudah bersih tuan, bahkan goresan sekecil apapun sudah tak terlihat lagi." ujar Lee ahjusi pada tuan mudanya ini.

"Baiklah." seru nya seraya berlalu pergi menuju mobil ferari hitam kesayangannya.

• • • •

[4] My Bad Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang