Dear Shinta Naomi

Bab 40 (Menunggu)

Author POV

Dilorong sekolah lantai 2 yang sepi, terlihat dua orang perempuan sedang saling terdiam menatap kearah lapangan yang sedang ramai Karena latihan basket putri. Dua pasang mata mereka fokus pada seorang gadis yang sedang tertawa diselingi bola yang sedang dia drible ditangan kanannya.

Dua perempuan itu adalah Gre dan Ve.

Entah ada hal apa yang membuat gre mengajak ve kesini. Tapi yang pasti, hal yang akan dibicarakan saat ini adalah hal yang penting.

"ada apa gre ?"Tanya ve yang sepertinya penasaran dengan maksud dan tujuan gre membawanya kesini

Gre sedikit kelabakan saat ditanya seperti itu oleh ve. Gre mulai menghela nafas pelan dan mulai menatap ve yang sedikit lebih tinggi darinya.

"sudah berapa lama dekat sama naomi?"

Ve sedikit kaget dengan pertanyaan gre, tapi dengan pengendalian diri yang baik ve mulai membiasakan dirinya dengan pembicaraan antara dirinya dan gre.

"cukup lama sih, tapi mungkin gak selama kamu mengenal naomi"

Gre menganggukan kepala mengerti tentang perkataan ve. Mereka kembali terdiam selama beberapa saat, hingga membuat ve sedikit jengkel dengan gre.

"kamu masih mengharapkan naomi,gre?"

"kalo aku mengatakan aku masih mengharapkannya, apa yang akan kamu lakukan?"

Ve menatap sinis pada gre yang terlihat santai dengan perkataannya tadi.

"aku gak akan biarin kamu ngedeketin naomi lagi" kata ve dengan nada datar.

Gre tersenyum kecil melihat reaksi ve tadi. Dalam hatinya dia sedikit bersyukur jika naomi menambatkan hatinya pada ve, dan dia juga berharap bahwa ve tidak akan melakukan hal bodoh yang pernah dia lakukan dahulu. Tapi dia tak bisa berbohong kalau dia memang masih sangat mengharapkan naomi kembali untuk dirinya.

"baguslah kalau seperti itu, setidaknya aku bisa bahagia melihat ada seseorang yang mau mempertahankan naomi"

Ve kaget mendengar perkataan gre yang jauh dari perkiraannya. Aku fikir dia akan ngotot untuk ngejar naomi batin ve dalam hati.

"aku gak mau hidup seperti di drama-drama dimana seorang perempuan dari masa lalu datang secara tiba-tiba untuk merebut mantan kekasihnya yang sudah bahagia dan menghancur semua yang sudah dia bangun dari nol,aku gak mau seperti itu ve"

Gre mulai mengambil nafas dan menghembuskannya perlahan. Mungkin seharusnya seperti ini batinnya.

"cukup aku yang pernah menghianati naomi dahulu,ve. Kamu gak perlu susah-susah untuk menjauhkanku dari naomi karena aku sudah cukup tau diri bahwa aku dan naomi sudah lama berlalu"