BAB 2

4.2K 247 9
                                    


Author POV


Setelah menjemput Ve dibandara,Kinal langsung melajukan mobilnya menuju rumah baru Ve yang sudah ditempati terlebih dahulu oleh kedua orang tua Ve,selama diperjalanan mereka saling berbagi cerita tentang hal-hal yang mereka lakukan waktu kecil hingga hal-hal yang terjadi setelah mereka berpisah.

Kinal yang biasanya aktif bercerita kali ini harus bersedia menjadi pendengar yang baik bagi sahabatnya yang sedang duduk disebelahnya dekat kursi pengemudi. Ve banyak bercerita tentang dirinya yang sedih saat ditinggal kinal pindah rumah hingga pernah terfikirkan dirinya untuk kabur dari rumah untuk menyusul kinal ke jakarta.

"hahahaha,kamu itu ada-ada aja sih ve. Ya tuhan.."kinal yang mendengar cerita dari sahabatnya tersebut hanya bisa geleng-geleng kepala tidak percaya dengan kelakuan sahabatnya tersebut. Kinal tau bahwa Ve orang yang tidak gegabah dalam menggambil keputusan tapi setelah mendengar cerita dari mulut seorang Ve akhirnya Kinal harus berfikir ulang tentang sikap sahabatnya tersebut.

"habisnya aku sedih tau waktu kamu pindah,aku gak punya teman main waktu kamu pindah"curhat ve tentang kesedihannya waktu di tingal Kinal 10 tahun yang lalu.

Kinal yang mendengar itu hanya bisa tersenyum simpul dengan mata yang masih fokus membawa mobilnya menuju rumah ve.

"iyaa deh iyaaa,kan kamu sekarang udah disini jadi kita bisa main terus kayak dulu deh" jawab kinal dengan sesekali melihat ke arah ve.

"aku gak mau main terus sama kamu,aku maunya kamu serius sama aku"gumam ve dengan suarah lirih.

"hah ? apa ve?kamu ngomong apa sih ? pelan amat" tanya kinal kepada ve.

"ehh gak ada kok nal,gak ada" jawab ve sambil tersenyum simpul kepada kinal.

"yaudah deh,kamu istirahat aja dulu. Biasanya jakarta siang ini lagi macet-macetnya apa lagi lagi hari libur gini bisa lama kita dijalan"saran kinal.

"yaudah deh nal,aku tidur dulu deh kebetulan aku masih capek karena sibuk siap-siap buat urus pakaian sama surat-surat pindahku dari sekolah yang lama"

Setelah mengatakan hal tersebut,Ve memilih untuk memejamkan matanya untuk mengistirahatkan badannya yang memang sudah kelelahan.

Kinal yang melihat tersebut hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sahabatnya yang sudah tertidur tersebut



Sementara itu disuatu ruangan yang berada dirumah yang besar...

****


Bughh

Bugghh

Bughh

Suara peraduan antara tangan dengan sebuah samsak tinju yang menggantung.

Terlihat seorang gadis berwajah oriental sedang fokus melatih pukulan kerasnya kearah samsak tersebut dengan sekuat tenaga. Tanggannya yang dibalut dengan kain putih khusus untuk melindungi tanggannya agar tidak lecet tersebut mulai kotor akibat gadis tersebut memukul samsak tersebut terlalu kuat.

Bughh

Bughh

Bughh

Seakaan tak peduli dengan peluh yang menggucur dari pelipisnya dan badannya yang mulai basah akibat terlalu banyak gerak dan baju kaos putih yang cukup ketat dan tak memiliki lengan tersebut sudah basah,gadis berwajah oriental tersebut tetap fokus dalam mengayunkan kepalan tanggannya yang kuat tersebut ke arah samsak tersebut.

Dear Shinta NaomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang