.

105 11 2
                                    

"aku tak marah padamu Ahjssi, aku juga tak marah pada gadis itu,, aku justru marah pada diriku sendiri, aku marah karena aku tak bisa melakukan apapun untukmu, aku marah saat melihatmu bersembunyi seorang diri disini, aku marah karena aku takut Ahjussi akan terus menutup diri..."

Untuk sekian kali SeungHyun merasa kecil dihadapan gadis itu, ucapnya jauh dari apa yang dikira selama ini, dimatanya gadis kecil yang berisik itu hanya bisa mengganggu dirinya, namun siapa sangka kini justru ucapannya membuat SeungHyun tertunduk malu.

"Ahjussi geunchanha, aku dan orang2 yang menunggu mu, sama sekali tak menyalahkan mu, kami percaya Ahjussi butuh waktu untuk perlahan kembali, tapi Ahjussi bisakah kau sedikit saja melihat kami, lihatlah kami terus berdiri disampingmu, kami bersamamu Ahjussi,,  jadi pleas wake Up, Ahjussi.."
Haru tatapan mata nya yang tulus serta ucapannya yang polos membuat SeungHyun perlahan tersenyum menatapnya,

"gomawo Haru~ya,, Ahjussi~neun tidak bersembunyi seperti yang kau kira, Aku hanya tengah memikirkan semuanya,  kesalahan yang ku lakukan, orang2 yang ku kecewakan semua itu membuatku membutuhkan sedikit lebih banyak waktu untuk sendiri.."

"sampai kapan Ahjussi..?"

"molla, (SeungHyun menghela nafas panjang membayangkan segala akibat yang di timbulkan) kau tau terlalu sulit saat kau sadar telah mengecewakan orang yang sangat kau hormati,, sulit rasanya ketika harus membuat kecewa seorang ib..." SeungHyun menghentikan ucapannya saat teringat Haru sosok gadis itu sudah ditelantarkan kedua orang tuanya sejak kecil.

"Geunchanha Ahjussi,"

"mian harusnya aku tak mengatakan hal semacam ini padamu"

"anni,,  geunchanha, Ahjussi apa kau tau sebenarnya aku juga ingin tahu rasanya mengecewakan seorang ibu, aku ingin tahu seperti apa rasanya ketika ibuku mengatakan 'Geunchanha Haru~yya'  tapi nyatanya aku bahkan tak tahu dimana mereka sekarang,, Ahjussi... (Haru meraih tangan SeungHyun yang masih tertunduk lesu)  Aku yakin ibumu juga mengatakan hal yang sama, aku yakin ibu mu juga menginginkan hal yang sama, tak peduli seberapa besar kesalahan mu, ibu mu, saudara2mu (BIGBANG member) serta kami (VIPs) akan terus bersama mu, kami menunggu mu, kau tidak sendirian Ahjussi."

"geomapta, Haru~yya" SeungHyun yang memang sebenarnya sosok yang lembut tak mampu menahan airmata kala gadis sekecil itu mengatakan hal yang begitu dalam.

"Jadi... Ahjussi bisakah sekarang kau berjanji satu hal,,"

"janji...?"

"hmm,,  berjanjilah Ahjussi akan tetap baik-baik saja, kemudian kami akan berjanji akan menunggu Ahjussi entah berapa lama waktu yang Ahjussi perlu"

"Haru~yya..."

"yakseokhajja,," Haru meraih kelingking SeungHyun untuk mengajaknya berjanji.

"Baiklah,, Yakseokhajja.." akhirnya SeungHyun pun menyetujui janji mereka berdua.

"Kemudian aku akan menemui mu lagi nanti, bersama yang lain saat kalian BERLIMA kembali berdiri bersama, saat itu aku akan datang mengganggu mu lagi Ahjussi..."

"aku akan menunggu saat itu Haru~ya."

SeungHyun yang sebelum nya tak bisa menahan airmata kini perlahan tersenyum seperti beban dalam hatinya sedikit berkurang, sementara Haru terus tersenyum menatap SeungHyun dengan tulus.

"Ahjussi bolehkah aku meminjam pengering rambutmu, sepertinya rambutku masih sedikit basah"

"owch, tunggulah.."

"Ahjussi, bolehkah aku menyalakan televisi  .?"

"owch.."
SeungHyun meninggalkan Haru yang mulai fokus dengan siaran televisi itu, sampai kemudian SeungHyun kembali namun tak mendapati sosok Haru.
.
.
.

Ahjussi... Saranghaeyo.!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang