Chapter III

695 48 4
                                    


Saat itu juga, Jimin menuju ruangan kerja Irene yang berada di lantai 4, memberikan sebuah memo dari Jungkook. Jimin dapat melihat dengan jelas Taehyung yang terlihat sibuk mengetik, sebuah seringaian terbentuk dibibirnya. Taehyung menyadari bahwa ia diperhatikan oleh Jimin, Taehyung menatap Jimin yang berjalan tepat di depan mejanya, Jimin memberikan senyuman kakunya dan senyuman itu dibalas dengan senyuman tipis Taehyung.

Jimin mengetuk pintu ruang kerja Irene, ketika mendengar suara Irene yang menyuruhnya untuk masuk, Jimin membuka handle pintu tersebut. "Permisi Nyonya Bae Irene."

"Ne, ada keperluan apa Jimin-ssi ?" tanya Irene kemudian, dengan centilnya Irene merapikan rambutnya, menyisir rambutnya yang terurai dengan jarinya. Jimin hanya bisa menatap dalam diamnya melihat sikap yang menurutnya tidak pantas ditunjukkan oleh seorang wanita yang sudah menikah.

"Ehem, saya ingin memberikan memo ini untuk anda."

Irene mengambil memo tersebut, lalu membacanya.

"Mwo ? Apa Jeon Jungkook-ssi yakin ?"

"Ne, beliau ingin mengetahui kemampuan Kim Taehyung-ssi. Walaupun dia anak dari...ah, maksudnya walaupun dia bawaan langsung dari Tuan Kim, bukankah lebih baik mengujinya terlebih dahulu." Jimin hampir saja menyebutnya, menyebut bahwa Taehyung anak dari Tuan Kim. Dia bisa dibilang orang yang tidak menjaga amanat dengan baik.

"Permisi, apa Tuan Kim ada di ruangan ?"

"Ya, silahkan masuk Jimin-ssi."

Jimin membuka handle pintu berwarna coklat itu, ruangan yang sangat luas untuk dihuni satu orang saja.

"Maaf apabila saya menganggu waktu anda Tuan Kim."

"Tidak apa-apa, silahkan duduk. Ada apa Jimin-ssi ?"

"Maaf bila saya lancang, tapi bisakah anda memberi saya informasi mengenai Kim Taehyung, anak anda."

"Hahaha...kamu sudah mengetahuinya Jimin-ssi ?"

"Ne, Nona Jeon Jungkook menyuruh saya mencari biodata mengenai Kim Taehyung, dan dia mengatakan bahwa dibiodata itu tertulis kalau Kim Taehyung anak anda. Saya hanya ingin bertanya kenapa dia bekerja di cabang distrik Jung-gu."

"Hm, aku mengerti Jimin-ssi. Apa Jungkook-ssi juga yang menyuruhmu mencari informasi lebih lanjut mengenai Taehyung ? Wanita itu benar-benar.." Tuan Kim menarik nafasnya "Sangat mengagumkan, aku selalu mengagumi hasil kerjanya."

"Maksud anda Tuan ?" Jimin mengeryitkan dahinya pertanda ia bingung. Mengagumkan ?

"Lihatlah, bahkan hanya seorang asisten manager penjualan, dia menginginkan informasi sedetail mungkin. Jungkook-ssi memang sangat teliti dalam memilih karyawan."

"Hm, nona Jungkook hanya bermaksud lebih meningkatkan perusahaan ini Tuan. Kembali ke Kim Taehyung, apakah anda akan memberikanku informasi ?"

"Informasi seperti apa Jimin-ssi ?"

Dengan gugup Jimin berkata "Se..semuanya."

"Hahaha, catatlah dengan baik Jimin-ssi. Aku hanya mengatakan ini sekali saja."

Jimin membuka agenda yang selalu menemaninya saat dia kerja. Bersiap menulis semua ucapan Tuan Kim.

"Kim Taehyung yang seperti kamu ketahui adalah anak tunggalku, dia akan menjadi pewaris Kim Corp. Kebanyakan karyawan-karyawanku tidak mengenalnya, itu karena semasa kecil Taehyung hingga lulus kuliah ia berada di Singapura. Aku sengaja menaruhnya disana karena dia akan aman bersama kedua orangtuaku, kakek dan nenek Taehyung. Kamu tahu Jimin-ssi, sainganku didunia bisnis ini terlalu banyak, mereka pasti akan menyakiti Taehyung kecilku saat itu."

Love and Hate (VKOOK GS) [COMPLETE]Where stories live. Discover now