Teror

69 4 0
                                    

Byur... Byur... Byur... Byur...
Hari ini hujan sangat deras. Aku tidak bisa pergi kemana mana. Aku hanya bisa berdiam diri di kamar. Mel belum boleh keluar dari ruang UKA karena kondisinya belum memungkinkan untuk melanjutkan aktivitas kesehariannya. Mel selalu di awasi oleh penjaga asrama, aku jadi susah kalau mau menjenguknya. Aku harus melewati beberapa proses unuk bisa masuk ke ruang UKA. Mel belakangan ini mulai terlihat aneh. Dia seperti tidak waras. Entah apa sebab yang selalu membuat Mel berteriak teriak. Sebenarnya Mel selalu diawasi karena hal itu. Aku sangat menyesal karena telah meninggalkan Mel sendirian waktu itu. Tiba tiba..... "Lyn..!!! Lyn..!!!" terdengar teriakan seseorang yang menggema di koridor. Aku langsung keluar kamar. "Aduh Erl buat aku panik aja. Aku pikir telah terjadi sesuatu sampai kamu teriak teriak seperti itu." dengan nada agak kesal. "Ini serius Lyn. Tadi aku melihat ada siswa yang di bawa ke ruang UKA. Dia juga pingsan seperti Mel. Siswa lain yang menemukan dia." tergesa gesa. "Hah?! Yang benar, ada korban lagi? Sebenarnya ada apa sih sama Asrama ini." terkejut. "Iya benar. Siswa itu menemukan dia yang sedang tergeletak di anak tangga menuju lantai 5." sambil menghela nafas dalam dalam. "Coba kita lihat yuk anak itu. Aku penasaran deh." sambil menarik tangan Erl.
Setiba di UKA
"Itu dia korbanya. Dia sudah sadar" sambil menunjuk ke arah korban. "kamu sudah sadar? Oia kamukan kelasnya di samping kelasku. Aku pernah melihatmu waktu itu." Sambil mengingat. "Iya, Kenalkan namaku Bostur Ekhlin. Panggil aja Tur." Sambil tersenyum kecil. "Hai tur" Erl menyapa penuh semangat. "Tur, kamu ke lantai 5 ya?" Tanyaku. "Iya. Habisnya aku penasaran, kok bisa Mel sampai depresi berat gitu. Aku sudah tau sekarang. Aku melihat sosok hantu. Mungkin hantu itu yang meneror Mel." Dengan sangat tegas. "Lalu kenapa kamu bisa terjatuh dari lantai 5?" Tanya Erl. "Aku terkejut saat melihat sosok itu. Sosoknya sangat mengerikan. Aku terkejut, tapi aku mencoba untuk tidak berteriak seperti Mel. Karena kalau berteriak bisa mengganggunya & akan di teror seperti Mel. Aku sangat terkejut sampai sampai aku jatuh menggelinding dari lantai 5 lalu tergeletak di anak tangga." Menjelaskan panjang lebar. "Owh... Jadi begitu jalan ceritanya..." Jawabku berkompakan dengan Erl. "kalian mau gak ke lantai 5 lagi.. Aku akan menggantikan posisi Mel.. Sepertinya aku mulai membaik.. Perban ini juga sudah cukup membantu." Sambil menawarkan. "Boleh. Aku juga masih penasaran. Tapi kita minta izin dulu. Lalu kalau sudah di berikan pengawasan yang ketat baru kita pergi ke lantai 5. Aku tidak mau jadi korban." Ucap Erl. "Aku Ikuut..!!!" Ucap Mel tiba tiba. "Hah?! Mel kamu bercanda ya?" Ucapku. "Tidak. Aku akan ikut kalian. Aku tidak ingin di teror hantu itu." Ucap Mel lebih Tegas. "hmm.. Boleh lah.." Mendukung Mel. "Bagus" Ucap Mel. "Ya sudahlah aku ikut saja" Pasrah.

IG:@RHA.NITA

Asrama Angker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang