misi di mulai (part 2)

56 2 0
                                    

Hari semakin siang.....
"Mel turun yuk... Udah siang nih... Ternyata di lantai 5 gak ada apa apa kok" Gumam Erl. "Ih... Kamu ini..!!! Kita kesini tujuannya untuk menyelidiki sesuatu. Kalau belum dapat hal penting, kita gak boleh turun ke lantai 4." Dengan nada kesal. "Sudalah Mel, besok kita bisa ke sini lagi kan? Turun yuk..." mencoba membujuk Mel. "Tidak bisa..!!! Pokoknya tidak bisa..!!! Kalau memang kalian mau turun, ya kalian turun saja..!!! Gausah ajak aku, aku masih mau di sini." membentak. "Ya sudahlah kalau kamu memang mau berada di sini. Biar aku dan Erl yang akan turun kebawah. Aku hanya khawatir kalau kamu sendirian di lantai 5. Nanti kalau sudah malam kau belum kembali ke kamar, biar kami datang lagi kesini untuk menjemputmu." dengan nada lembut. "Yaudah.. Sana pergi..!!!" sedikit kesal. "Huh...... Mereka tidak setia kawan, aku benci mereka...... Di awal mereka bersemangat ingin ke sini, sekarang mereka malah meninggalkanku sendiri. Menyebalkan..!!!" dalam hati. "Bruk" suara benda jatuh. "Apasih itu? Merepotkan saja. Hei..!!! Kalian jangan main main. Kalau mau turun, ya turun sana..!!! Tidak usah menakutiku" sambil berjalan menuju asal suara. Mel terdiam. Wajahnya memucat, keringat mulai bercucuran, kakinya melemas, badannya kaku bagaikan patung. Ia melihat sosok wanita melayang layang dengan dress putih berlumuran darah, wajah yang hancur, bola mata sebelah kirinya copot. Sosok itu menatap ke arah Mel. Mel hanya bisa menelan ludahnya secara berulang ulang. Sosok itu mengeluarkan suara yang mengerikan. Mel langsung berteriak sekeras mungkin, lalu Mel jatuh pingsan. Suara teriakannya terdengar sampai lantai 3. Sebagian siswa memberi tau guru & kepala asrama. Siswa lainnya memangil petugas PMR. Aku & Erl menuju ke lantai 5. Aku kaget melihat keadaan Mel berbaring di lantai, lalu Aku memeluk Mel sambil menangis tersedu sedu. Erl mencoba menenangkan diriku. Tak lama kemudian petugas PMR mengangkut Mel & Membawanya ke ruang UKA (Unit Kesehatan Asrama). Setelah 20 menit berlalu, Mel sudah sadar, Ia mulai membuka mata. Terdiam, lalu Ia menceritakan kejadian yang Ia alami. Kami merasa bersalah karena telah meninggalkan Mel sendirian. Lalu guru & kepala asrama bertanya pada kami. "Kenapa kalian ke lantai 5? padahal kami sudah melarang seluruh siswa agar tidak berada di lantai 5." dengan nada penuh kekecewaan. "Maaf bu kami tak bermaksud ingin melarang peraturan di asrama ini. Kami hanya ingin memecahkan misteri di lantai 5. Tujuannya agar lantai 5 dapat di gunakan lagi, kan sayang kalau dibiarkan begitu saja." dengan nada pelan. "Itu benar, kami juga berpemikiran yang sama. Tapi seharusnya kalian minta izin dulu ke kami agar tidak terjadi hal seperti ini." menegaskan perkataan. "Maaf bu kami tidak akan ceroboh seperti ini lagi, kami janji." Ucap Erl mewakili kami semua. "Aaaaaahhh... Maafkan akuuu... Jangan ganggu aku... Aku benar benar minta maaf kepadamu... Kumohon... biarkan aku hidup tenang... Aku akan mendoakan arwahmu tenang di sana." sambil memejamkan mata karena Mel tak kuasa melihatnya. Kami tidak melihat ada sosok mengerikan di sekitar kami, hanya Mel yang melihat. Apakah maksud dari pertanda ini? Apakah ini awal dari teror hantu? Ikuti kisahnya.

IG:@RHA.NITA

Asrama Angker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang