Namaku Aurel, perempuan yang biasa kamu temui di grup-grup kecil perempuan, mengobrol tentang keseharian mereka dan bersikap normal apa adanya.
Perlu kalian ketahui, bahwa aku saat ini belum memiliki seorang gebetan apalagi pacar.
Aku duduk di bangku kelas 12, bersekolah di SMA Pelita. SMA yang cukup bagus dan malah terbilang elite. Kehidupanku cukup normal dan monoton, tidak seperti teman-temanku, yang sering menangis karena ulah pacarnya atau yang suka senyum-senyum sendiri karena habis ditimpali rayuan oleh pacarnya.
Pagi ini adalah hari pertama sekolah setelah hari libur panjang kemarin, aku tersenyum untuk mengawali pagi yang cerah ini, aku selalu bersyukur kepada Tuhan karena aku masih bisa bernapas sampai hari ini.
Aku berjalan menuju sekolah naik angkutan umum, jarak rumahku menuju sekolah cukup jauh. Pagi ini sangatlah ramai karena mungkin hari pertama sekolah.
Aku turun dari angkutan umum, lalu melangkah memasuki sekolah tercinta ini.Terdengar suara teriakan memanggil namaku, aku menoleh ke belakang dan mendapati Natasha disana, "Hallo Aurel, apa kabar setelah hampir sebulan kita tidak bertemu?"
Aku memeluk Natasha, "Kabar baik, gimana dengan kamu?"
Natasha Aleandra, dia adalah salah satu teman dekatku, dia orang yang sangat setia, namun kelas kami berbeda, dia XII IPA 6 dan aku XII IPA 1.
"Aku juga baik, gimana jika pulang sekolah nanti kita main dulu?" ucap nya sambil tersenyum.
"Wah boleh," jawabku sambil tersenyum kembali.
"Oke Rel, aku ke kelas dulu ya. Bye," ucap Natasha sambil melambaikan tangannya.
Suara bel membuat ku kaget dan langsung berlari, namun tiba-tiba...
Brakkkkk
Aku terjatuh ditabrak oleh seseorang.
Aku langsung berdiri, dan melontarkan suatu ucapan tanpa menoleh kepadanya, "Maaf," dan langsung melangkah untuk pergi ke kelas.
"Tunggu dulu," ucap lelaki itu lalu menahan lengan ku.
Aku terlonjak kaget dan menoleh ke arahnya dengan bingung, "Ada apa?" sembari mengernyitkan dahi.
"Kelas XI IPA 3 dimana?"
"Kamu pasti anak baru ya?"
"Ya," jawabnya dengan wajah datar.
"Pindahan dari mana?" aku bertanya lagi karena penasaran.
"Perlu dijawabkah?"
Ini orang atau es batu? Wajah dia datar banget, ngomong seadanya saja. Untung ganteng.
"Jadi kelas XI IPA 3 dimana?" tanya lelaki itu lagi.
"Di sebelah ruang TU."
Lelaki itu ingin melangkah untuk mencari kelasnya itu, namun aku menarik lengannya.
Perbuatan macam apa ini. Itu benar-benar refleks, dilakukan secara tidak sengaja. Aku bersumpah tak kan pernah melakukan nya lagi.
Dia menoleh dengan wajah datarnya.
"Gak mau bilang makasih?" aku bertanya padanya.
Lihat sekarang? Apa yang aku katakan ke lelaki berwajah dingin ini? Sungguh, rasanya aku ingin menampar pipiku. Oh tidak, itu terlalu mendramatisir, aku ralat, rasanya aku ingin menarik kata-kata ku tadi.
"Buat?" masih dengan wajah datar nya.
Aku terdiam, berfikir untuk menjawab pertanyaan itu.
"Oke, kenalin nama saya Fachrian Denandra. Salam kenal nona cantik, terima kasih sudah memberitahu dimana kelas saya berada," ucap lelaki itu langsung pergi meninggalkan diriku yang sedang mematung ditempat.
-----------------------------------------------------
Gimana gengs menurut kalian ceritanya:(
Kalo ngebetein, wajarin ya baru awal ini belum ada konflik hehe
Oh iya, jangan lupa di comment dan vote nya ya, thank u cintakuhhHamba Allah
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ITU?
Teen Fiction[Update sambil revisi] Kamu lah yang mengajari ku dengan cinta dan kamu juga yang mengajari ku artinya patah hati terbaik. ------------------------------------------------------------- "Kita putus aja ya" "Oke, aku juga gak mau kamu sia-sia di aku" ...