Kamu

Part 5 : Guru private

UAS, US, UN dan kawan-kawan nya sebentar lagi mendekat. Dari SD dan SMP aku selalu meminta kepada bunda untuk dicarikan guru private. Mungkin lebih tepatnya agar belajar bisa lebih efektif aja. Dan hasil nya bisa membuat orang tua merasa puas dengan nilai nilai yang bagus.

Selama perjalanan ke kantin, aku memikirkan itu terus hingga Fadel yang melihat pun bingung. Sesaat aku tersadar dia memperhatikan ku terus. Aku pun mulai membuka suara

"Ekhem ekhem..ada apa sayang?" batuk fadel.

"Hehe sayang, aku mau mau cari guru private.. kan bentar lagi ujian baru bunda tuh suruh aku harus peringkat lah, soalnya kan kalau di tempat les belajar nya gak efektif. Kan ribut ditambah laki-lakinya ribut jadi ga fokus," jelasku dengan panjang lebar diiringi raut wajah malas

"Nanti malam lah biar aku yang ajarin sayang.. tapi tanya dulu sama bunda boleh apa engga. Kalau boleh aku datang?"jawab nya sambil merangkul ku

"Iyalah nanti aku tanyakan bunda" dengan hati senang dan gembira

Dan kami pun sampai di kantin, dan memesan nasi lalap dan teh manis

***

Jam 15.00

Saat kami selesai makan siang bersama. Aku membantu membersihkan meja makan dan mencuci piring piring dengan bersih. Saat bunda ingin mengambil air putih. Saat inilah aku menanyakan hal tersebut pada bunda.

"Bundaa kakak mau belajar private," kataku sambil membilas piring dan gelas yang tadi sudah dicuci pakai sabun.

"Oh iya, nanti bunda cariin guru," jawab bunda sambil meminum air putih yang tadi dia ambil.

"Gausah bun, Fadel mau ajarin kakak belajar. Boleh gak Bun?" tukasku sambil menoleh ke arah Bunda

"Hm.. iya deh kalau betul-betul gapapa. Jangan malah pacaran," kata Bunda sambil mengambil piring-piring yang sudah dicuci untuk ditaruh di rak piring

"Iya Bun iya," potongku dengan raut wajah gembira

Dan aku pun langsung memberi kabar pada Fadel. Bahwa dia diijinin untuk jadi guru private. Betapa senangnya hidup kalian jika kalian punya pacar pintar, dan dia rela menjadi guru kalian, mengajarin kalian:)