Chapter 6

37 38 0
                                    

Pagi ini Alford tengah menatap Christi yang sedang tertidur.

Sebuah sarapan tengah ia siapakan untuk Angelnya ini. Ia hanya perlu menunggu untuk Christi bangun dari tidurnya.

"Morning ... Angel." sapanya dan mulai mendekati Christi.

Christi menarik selimut dan mencoba untuk menjauh. Ia tahu Alford seperti apa. Dia sudah gila sekarang, Angelnya sudah meninggal, apa ia tidak tahu?

"Ck. ck. Kemarilah sayang, kau tidak perlu takut," pinta nya.

"Makanlah, aku sudah membuatkan sarapan spesial untukmu," ucapnya.

Setelah ia memberikan sarapan, Alford dan anak buahnya langsung keluar dari ruangan itu.

Christi dibuat tidak percaya dengan psikopat itu. Ternyata ia sangat sayang pada Angelnya, sampai ia membuatkan sarapan nasi goreng dengan bentuk hati dan tulisan saus merah.

"I love you Angel, don't leave me again"

Christi ingin muntah sekarang juga. Ia menaruh kembali piring berisikan nasi goreng buatan psikopat itu. Ia tidak boleh termakan oleh perlakuan Alford. Sekarang ia hanya butuh strategi baru untuk bisa menangkap pria sialan itu.

Ia berpikir sejenak dengan posisi yang masih berada diatas tempat tidur. Alford sangat mencintai seorang wanita sampai ia tidak rela harus kehilangannya. Hanya karena seorang wanita juga ia berubah menjadi lebih mengerikan dan serakah seperti ini.

Apa ia juga harus menjebaknya dengan umpan seorang wanita?

Christi menyadarkan dirinya.

Tidak! Sekarang hanya ia yang terlihat seperti Angel di mata Alford. Apa artinya ia juga harus berkorban demi negara ini.

Ah sial, bagaimana caranya?

Mengingat sekarang adalah hari ke-empat dimana mereka harus bisa menangkap pria itu.

Tidak banyak waktu dan rencana sekarang. Rencana mereka sebelumnya sudah berhasil pria itu gagalkan.

Ketiga temannya sedang Alford tahan di ruangan bawah tanah.

Tak lama kemudian pria psikopat itu kembali ke kamar.

Membuat Christi kikuk dan tidak bisa berpikir.

"Aku harus menghubungi kepolisian," batinnya dalam hati.

Uh, betapa beruntung ia sekarang. Alat kecil ini sangat berguna. Ia harus membuat Alford menjauh dari sini.

"Bisakah kau keluar sebentar, sayang. Aku harus ganti baju." ucap Christi dengan sangat terpaksa.

"Oh, baru saja aku datang ... Baiklah sayang".

Setelah Christi memastikan pintu tertutup rapat dan Alford sudah menjauh dari ruangannya saat ini. Dengan sigap ia menghidupkan ear zoomnya.

Alat kecil yang begitu sangat berguna saat ini. Ia melekatkan benda kecil itu pada telinganya.

"Aku Chris, dengarkan aku" tutur Christi bergegas sebelum ia dicurigai. Christi menceritakan secara detail kejadian yang sebelum ini terjadi padanya.

"Aku harap kalian menyiapkan pasukan di dua tempat itu". Christi mengakhiri pembicaraannya. Ada sebuah kelegaan dalam dirinya. Ia beranjak dari tempat tidur dan mengganti baju. Dan segera menyusul lelaki bajingan itu.

Sekarang ia duduk tepat di depan Alford. Sesuai dengan rencananya.

"Sayang," ucap Christi ragu.

"Ada apa sayang?" jawab Alford dengan sangat lembut. Ah lelaki ini, seperti berubah 180 derajat. Apa ia harus meregukan kepribadian lelaki ini, semacam memiliki dua kepribadian.

Four to NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang