Kristy baru saja memuat simpul mati pada jahitanya lalu menggunting sisa benang agar terlihat rapi. Ia mengibaskan gaun yang baru selesai Ia permak agar sisa benang yang masih menempel berjatuhan. Lalu ia tersenyum puas saat melihat hasil kerjanya. Sebuah gaun berwarna biru pucat yang dikombinasikan dengan lace putih bertumpuk di bagian dada hingga sepanjang rok bagian depannya dan hiasan mutiara imitasi di sekeliling lehernya seolah menegaskan keindahan gaun itu yang sekarang sudah pas sesuai ukuran tubuhnya. Ia yakin akan seperti seorang lady jika memakai gaun birunya ini.
Bukan perkara mudah mendapat gaun yang bagus seperti ini. Ia baru beberapa hari bekerja di butik madam Lucy, adik madam Elsa yang merupaka butik langganan Earl of Hamsford --atas rekomendasi Earl of Hamsford tentunya, calon suami dari Lily sahabatnya-- dan bosnya yang baik itu sudah menyukainya. Kristy memang cantik dan berotak cerdas, mulutnya bisa sangat manis atau pedas disaat yang dia inginkan. Itulah mengapa Madam Lucy dalam waktu singkat sudah terpikat oleh Kristy. Kristy di mata Madam Elsa adalah gadis cantik bermulut manis, dan bertata krama bagus, sangat cocok melayani pelanggan butiknya yang semuanya adalah wanita aristokrat atau wanita kaya.
Atas kerja keras Kristy melayani pelanggan butiknya, Madam Lucy menghadiahkan sebuah gaun padanya. Tentu saja setelah Kristy mengeluh tidak memiliki satu gaun pun yang pantas dipakainya ke pernikahan Earl of Hamsford dan sahabatnya Liliane.
"Kau sudah selesai dengan gaunmu Kristy?" seru Emma Smith sembari menurunkan Ben yang terlilit handuk.
"Sudah Ma."
"Segeralah bersiap-siap. Acaranya akan dimulai 3 jam lagi."
"Bisakah Ibu mendandaniku? Agar aku terlihat lebih cantik?" Kristy mengamat-amati wajahnya di pantulan cermin.
Emma menghentikan kegiatannya memakaikan baju pada Ben demi melihat wajah putrinya. "Bukankah putriku adalah yang tercantik?"
"Ma...kita akan pergi ke rumah bangsawan. Aku ingin lebih cantik dari biasanya."
"Tentu saja sayang. Tapi tetap saja kau tidak boleh lebih cantik daripada pengantin wanita kita."
"Aku tahu Ma..."
"Dan buang jauh-jauh rasa iri di hatimu. Aku tak mau mendengar keluhanmu lagi. Semua yang didapat Liliane adalah hadiah Tuhan atas kesabarannya menghadapi ujian hidup yang keras."
"Lalu kapan ujian hidup kita berakhir Ma? Dulu kita punya segalanya. Tapi sekarang kita harus bekerja hampir sepanjang hari hanya untuk bisa makan dan bertempat tinggal dengan layak."
"Kristy jangan mulai lagi."
"Saat ini aku sungguh ingin bertukar posisi dengan Lily."
"Kristy, sudah kubilang jangan iri dengan hidup orang lain. Bisa saja kebahagiaan yang kau silaukan itu hanya yang dapat kau lihat di luarnya. Kau tak tahu apa yang dirasakan Lily."
"Ma..."
"Kau sudah 17 tahun Kristy. Berpikirlah dewasa. Setidaknya jika kau ingin hidup lebih baik bekerja keraslah dengan usahamu sendiri. Yang dulu pernah kita miliki bukanlah milik kita lagi."
Kristy mendengus. "Baiklah Ma. Aku mengerti." Kristy berpura-pura mengerti dengan apa yang dituturkan Mamanya agar khotbah singkat itu segera berhenti.
"Kalau begitu segeralah berpakaian. Aku akan meriasmu setelah aku selesai dengan Ben. Ben, angkat kaki kananmu!"
"Ma, apatah setalang Lily sudah tidak tinggal disini lagi?" Tanya Ben polos.
"Ya sayang. Gadis yang telah menikah akan ikut suaminya."
"Apatah Lod William atan baik tepada Lily? Tasihan Lily menangis telus."
![](https://img.wattpad.com/cover/119202147-288-k497494.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapping A Viscount
Historical FictionKristen Smith (Kristy) seorang gadis jelata yang bermimpi menjadi istri seorang bangsawan. Karena mempunyai dendam masa lalu. George Adams, Viscount of Northcliff seorang playboy paling baji***n se-Britania Raya dan ahli menghindari pernikahan. Kris...