Kristy mendengus kecewa. Tak ada pesta besar seperti yang ia harapkan. Tak ada tamu undangan -- dari kalangan ton -- seperti yang ia harapkan sebelumnya. Itu berarti harapannya untuk menggaet seorang pria bangsawan harus pupus seketika. Di kapel pribadi milik Earl of Hamsford ini hanya ada Liliane sang mempelai wanita, pendeta, Mamanya, Ben dan juga seorang buttler tua yang wajahnya tidak enak untuk di pandang. Sungguh baru kali ini Kristy melihat seorang yang berekspresi sama seharian.
Mempelai pria memasuki ruangan -- Oh, lord Hamsford memang sangat tampan. Terkutuklah Liliane yang mendapat suami setampan itu.
Kau beruntung Lily..." cibir Kristy saat tadi mereka masih ada di kamar Liliane.
Liliane menatap penuh protes pada Kristy. "Apa maksudmu?"
"Kau beruntung Lily, karena akan memiliki semua ini. Kau akan menjadi nyonya disini. Dan kau sekarang adalah seorang lady terhormat, seorang countess!" Kristy merasa terlalu arogan, tapi kata-kata itu sudah terlanjur meluncur dari bibirnya.
Sejujurnya Kristy memang merasa iri pada Liliane. Tiba-tiba saja Liliane mendapatkan semua yang diimpikan Kristy.
"Pernikahan belum berlangsung Kristy. Aku masih belum bergelar. Dan kuingatkan kau, semua ini milik Lord Hamsford, karena aku hanya akan menjadi istrinya sampai anakku berumur 6 bulan."
"Lalu kau akan menyerahkan anak itu padanya?"
"Ya. Hanya jika yang kulahirkan bayi lelaki. Dia akan menjadi pewaris Hamsford." jelas Liliane.
"Lalu apa keuntungan yang akan kau dapat? Kurasa kau bisa minta apa pun dari Lord itu sebagai imbalan telah melahirkan pewaris." Kristy berpikir sahabatnya ini sungguh naif --atau bodoh tepatnya.
"Kuharap bayiku perempuan agar aku bisa membawanya bersamaku."
Kristy merasa gemas dengan kebodohan Liliane. "Kau tidak akan dapat apa-apa jika kau melahirkan bayi perempuan, Lily." Kristy mencibir, tak habis pikir dengan keinginan Lily. Jika Kristy jadi Lily , ia akan berdoa semoga yang dilahirkan adalah bayi lelaki. Lalu ia akan meminta tinggal sebagai countess dengan dalih akan membesarkan anak mereka. Itu baru menguntungkan.
"Aku tidak menginginkan apapun darinya, Kristy. Aku hanya ingin kehidupanku berjalan normal seperti dulu."
"Jadi kau memilih menjadi pedagang bunga miskin daripada menjadi Ratu di rumah ini. Lihatlah dirimu yang sekarang Lily...kau...kau mengagumkan. Tak pernah aku melihat Lady yang secantik dirimu." kini pujian Kristy benar-benar tulus.
Kehidupan normal dia bilang? Kristy tak habis pikir. Hidup tanpa harus memikirkan bagaimana caranya agar besok masih bisa makan, itulah kehidupan normal.
"Terima kasih Kristy. Tapi aku sadar tempatku bukanlah disini. Apapun yang terjadi aku akan tetap pergi setahun lagi."
"Bagaimana kalau kau mencintainya, atau sebaliknya?" tantang Kristy.
"Kristy, tidak ada cinta di antara kami. Itu tidak akan terjadi." tegas Liliane.
"Gadis bodoh! Jika aku jadi kau, aku akan membuatnya jatuh cinta padaku. Aku akan hidup nyaman sampai mati."
Liliane menggelengkan kepala. Dia berjalan ke dekat jendela. "Suatu hari ambisimu itu yang akan membuatmu celaka." tatapan Liliane terlihat menyendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapping A Viscount
Ficción históricaKristen Smith (Kristy) seorang gadis jelata yang bermimpi menjadi istri seorang bangsawan. Karena mempunyai dendam masa lalu. George Adams, Viscount of Northcliff seorang playboy paling baji***n se-Britania Raya dan ahli menghindari pernikahan. Kris...