Part IV

653 27 11
                                    

"Minho yaa, jawab aku ada apa ini? Tolong jangan terdiam seperti ini. Minho yaa" mata yuri ikut berkaca-kaca.

Minho mengusap airmatanya yang hampir terjatuh, ia menatap wajah yuri yang terlihat sangat khawatir. Dengan perlahan minho mengambil tangan yuri yang kembali singgah di pipinya itu kemudian menarik lembut tangan anaenya itu untuk mengikutinya keluar.

"Minho ya! Ada apa ini, mengapa kau menarikku keluar seperti ini, minho, minho yaa" yuri menghentakan tangannya agar minho menjawab pertanyaanya itu, namun minho genggaman minho bertambah erat. Bahkan minho sama sekali tidak menoleh kearahnya, dan tetap terus berjalan dengan sesekali mengusap matanya yang sedari tadi mengeluarkan cairan bening.

"Minho ya!!! !" Bentakan yuri semakin keras dan sukses membuat langkah minho berhenti serta seluruh staff SM yang ada di lobi itu menoleh kearah mereka.

Yuri melemparkan pandanganya ke sekitar, dan segera membungkukan tubuhnya berkali-kali pertanda permintaan maaf kepada mereka yg merasa terganggu oleh teriakannya.
Yuri langsung menarik tangan minho untuk mengikutinya menuju tangga darurat di gedung tersebut, karena itu tempat yang paling sepi dan aman untuk mereka berbicara.

"Minho ya , aku tahu kau masih marah padaku, tapi tolong jawab aku, ini ada apa, mengapa kau sampai menangis? Rencana apalagi yang mereka buat untuk kita? Minho ya aku mohon jawab aku " yuri menggenggam tangan minho sambil terus menatap kedua mata nampyeon nya itu yang sudah memerah dan berkaca-kaca.

Minho yang dari tadi hanya menatap yuri dalam diam bukan karena ia masih marah dengan anaenya itu, ia hanya tidak sanggup untuk mengatakan bahwa SM memerintahkan untuk mengasingkan Hanna dan bayi kembar mereka ke China. Ya, Yumi dan Yuho dan Hanna harus di asingkan ke China untuk sementara. Rupanya ada paparazi yang melihat ketika nyonya choi, yuri , dan sooyoung berlari menuju mobil di lobi rumah sakit. Dan berhasil mengorek informasi dari resepsionis rumah sakit tersebut. Beruntung paparazi itu tidak langsung menerbitkan beritanya, ia hanya memberikan info tersebut ke SME agar dirinya dapat keuntungan, karena SME pasti membayarnya mahal , sebagai uang tutup mulut untuk melindungi artis di bawah naunganya.

"me...mereka menyuruh kita mengasingkan Hanna, Yumi dan Yuho ke China" jawab minho yang langsung membuang pandanganya untuk menahan air mata yang kembali tumpah.

"Mwo?!! Ige mwoya ?!! Atas dasar apaa mereka menyuruh kita mengasingkan Hanna, Yumi dan Yuho?!! Apa mereka sudah gila!!" Ucap yuri dengan emosi yang mulai tidak terkontrol , suaranya mulai bergetar, pertanda air matanya akan segera tumpah.

"Paparazi melihatmu , eomma, dan sooyoung nuna menggendong mereka di loby rumah sakit malam itu yul, dan mereka berhasil mengorek informasi dari resepsionist rumah sakit itu" jawab minho dengan suara yg datar dan pandangan kosong dari mata sembab nya.

"Mwo?? Itu...itu salah ku, seharusnya aku memakai penyamaran...baboo, yul baboo , kau eomma yang buruk" tangisan yuri pecah, minho dengan reflek memeluk anaenya itu, menghentikan tangan yuri yang memukuli kepalanya sendiri.
tubuhnya mendekap yuri sangat erat, tanganya telus mengusap rambut yuri yang masih menangis.

Air mata minho pun ikut tumpah , pundak nya pun mulai bergetar, ia pun menangis di pelukan anaenya itu. Terbayang di benak mereka berdua kelucuan tingkah ketiga aeginya yang selalu menjadi obat dikala mereka lelah karena jadwal mereka yang sangat padat. entah seperti apa apartemen mereka jika tidak ada ketiga aegi nya, pasti sangat sepi dan hening, dan tentu yuri dan minho akan jarang bertemu seperti sebelum Hanna lahir, walaupun mereka sudah menikah, minho dan yuri hanya sesekali pulang ke apartemen mereka, itu pun hanya untuk merayakan sesuatu atau jika mereka ingin menghabiskan waktu bersama. Jika tidak ada acara penting atau jadwal libur yang bersamaan, mereka akan lebih sering tidur di dorm masing-masing.

Let Me Hug ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang