Chapter 3

706 59 14
                                    

Oshe...Gomen.., sy telat update. Karna lagi sibuk ngurus persiapan festival di Sekolah Anorbi. So tetaplah membaca ff ini ya
Anorbi mengucapkan selamat UTS
Tolong vote, and comment ya
Anorbi tau (sangat)banyak kesalahan pd ff ini. Tolong kasih saran/kritik yg membantu. Kalau bisa vote juga ya.
Mohon dukungannya🙏
😆Happy Reading😄
°
°
°
°

Kesalahan mutlak yg dilakukan oleh Tenten, yg berasal dari keusilan Kiba. Berakibat pd pingsannya Neji yg ber-marga Hyuga. Perlu kah digaris bawahi ?, Hyuga

Ini membuat Tenten terus cemas apa yg akn lelaki bersurai panjang itu lakukan pd-nya nanti, apa dia akn dihukum?, jika iya, apakah hukuman yg akn ia terima ?. Mungkin kah menjadi pengganti petugas kebersihan sekolah. Atau yg lebih buruk di hukum gantung. Hei dibenci Hinata saja sudah cukup menyiksa. Ok...itu berlebihan apa lagi di hukum gantung..tapi apa yg tidak mungkin bagi seorg Hyuga..

Gadis bercepol dua itu kini bisa kembali sekolah setelah down selama 2 hari. Ia mengayuh(?) sepedanya menuju KHS. Meskipun ia takut, apa yg akn terjadi dgn nya setelah sampai disana. Kenyataan mungkin tidak seburuk yg dibayangkn, tapi tidak menutup kemungkinan akan lebih mengerikan.

"Huff...aku harus kuat." Tenten bergumam, lalu melangkah dari parkiran menuju kelasnya. Kali ini ia datang lebih awal. Untuk menghindari kejadian yg sama terulang kembali.

Ia masuk ke kelasnya.  Dan duduk di bangkunya. Tenten menatap handphone-nya dengan raut putus asa.  Ia sudah menghabiskan saldo pulsanya hanya untuk mengirim pesan permintaan maaf pd Hinata(karna tidak punya no. Telpon Neji)
Namun tidak ada satu pun pesan yg dibalas. Kepalanya sudah pening memikirkan tugas dari Hibiki-sensei, dan sekarang ia juga harus berfikir bagaimana agar permintaaan maafnya diterima oleh Neji dan Hinata.

Mungkin nanti akn ada keberuntungan yg datang.

Skip>>>>>

Sekarang pelajaran berlangsung seperti biasa. Entah ada apa, tapi semua org memilih bungkam tentang tragedi 2 hari yg lalu. Mungkin karna terlibatnya nama Hyuga dlm kejadian itu sehingga org menjadi segan untuk membicarakan atau sekedar menyinggung masalah itu.

.........~~~~~..........

"Baiklah anak-anak, pelajaran kali ini kita akhiri sampai disini. Kalian boleh istirahat." Anko-sensei mengakhiri pelajaran lalu pergi dari ruang kelas.

'Ini kesempatan ku' batin Tenten. Lalu ia menghampiri Neji yg masih sibuk merapikan buku di mejanya.

"Neji.., maaf kan aku atas kejadian 2 hari yg lalu.." tanpa basa basi ia langsung minta maaf dengan ber-ojigi

Neji hanya diam. Reaksinya kali ini membuat Tenten bertanya "kau tidak mau memaafkan ku...?"
Pertanyaan Tenten itu sukses membuat Neji menoleh sebentar lalu kembali menatap buku yg ia bereskan
"Tidak juga..."
"Jadi...?" Tenten berhenti ber-ojigi dan menunggu kepastian. Apa ia benar-benar sudah dimaafkan. .?.
"Aku menantang mu. Bernyanyilah saat HUT- KHS. Setelah itu aku akn memaafkan mu". Tenten mengerutkan dahi, dan menatap wajah tanpa ekspresi Neji.
Masa iya, dia disuruh bernyanyi di depan banyak kouhai, Senpai, bahkan Sensei di KHS+tamu undangan. Yang benar saja..?. Aa rupanya Neji tau kalau Tenten mudah gugup jika berada di depan banyak orang. Apa Neji hanya main-main...?

Mana mungkin seorg Hyuga main-main. Baik, mungkin dia ingin memberi pelajaran pd Tenten dgn cara yg berbeda. Dan ini membuat heran gadis di depannya.

Neji meninggalkan bangkunya. Dan keluar dari kelas. Temari mengamati dari bangkunya sejak tadi, kemudian menghampiri Tenten yg kini sedang berfikir keras tentang apa yg dikatakan Neji.

"Ten-chan....?"

Seraya menghela nafas Tenten lalu menjawab
"aku akan menerima tantangannya"
"Kau yakin...?"
"Hm.. ya, harus..."
"Ah..sekarang aku harus meminta maaf pada Hinata"
Hinata menghampiri Tenten & Temari. "Ten-chan. Kau..tidak perlu...minta maaf lagi. A...aku sudah memaafkan mu. Temari-chan su-sudah menjelaskan semuanya"
  Tenten tersenyum haru. "Arigatou...Hinata-chan"
Hinata mengangguk dan tersenyum.
Ada perasaan lega sekaligus senang yg Tenten rasakan....

Festival HUT KHS tinggal 2 hari lagi. Dan Tenten hanya punya waktu sedkit untuk mempersiapkan diri. Untung saja Temari, Sakura, dan Ino mau membantunya. Dan Hinata akan mendukungnya saat tampil nanti.

'Aku benar-benar beruntung memiliki teman sebaik mereka' batin Tenten bergeming.

••••••••°•••••••
Skip>>>>

*Kantin*

Tenten terus menatap Macha hangat di depannya. Melamun, seolah tak punya niat untuk menghabiskannya. Ia bahkan tak sadar kalau Kiba sudah duduk di depannya sajak 5 menit yg lalu.

"Ten.., aku minta maaf ya. Sudah mengusili mu waktu itu."
"....."
"Tenten?"
" ....."
Tidak di jawab. Kiba pun menepuk bahu Tenten pelan.
"Ee.."  Tenten terkejut
"Aku minta maaf"
Ia menatap Kiba, lalu menghela nafas, mencoba menahan amarah yg ia simpan sejak tragedi waktu itu.
"Dengar Kiba-sama, biarkan aku menyelesaikan masalah ku dgn Neji Hyuga. Setelah itu kita bahas masalah kita." Tenten menjawab dengan penekanan pada kata -sama.
"Ada masalah apa kau dan dia.....?"
"Gara-gara mengejar kau. Aku malah menabrak Neji." Tenten mengebrak meja dan nyaris membuat gelas berisi Macha-nya tumpah.
Kiba tidak tau karna waktu itu dia sibuk lari. Jadi dia menanyakan-nya pd Tenten.

Tenten kini terpancing amarah. Dan men-death-glare kiba. Seketika itu juga Kiba melarikan diri. Dia tidak ingin kena pukul tangan Tenten yang tadi menggebrak meja.....

°
-
°
To be continued

Terima kasih sudah membaca ff amburadul ini. Dont forget to vote and comment...
Sampai ketemu lagi di chapter selanjutnya

•°•°•°•°
Love💗❤
ANORBI(ANak ORang BIasa)

TEMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang