Chapter 2

885 56 6
                                    

Moshi..moshi...
Welcome to Chapter 2
Arigatou sudah mampir dan menunggu ff ini. BI terharu
@Armel06 saya ucapkan terima kasih banyak atas votmen, dan dukungannya
Gomen...bila bagian ini aga' ngawur




Author POV

Pagi telah datang, cahaya mentari menerobos jendela2 kaca. Tenten, remaja yang masih berbaring di futonnya, mulai bangun dari tidur nyenyak-nya. Ia mengusap wajahnya
"Eng..."
Lalu menengok jam dinding
"Uwa...jam 6..?!" dia bangkit dari futon dan langsung bergegas ke kamar mandi. Mandi dengan air dingin dengan tergesa-gesa, lalu berpakaian dan pergi kedapur, ia mengambil dua bungkus roti tawar dan sebotol air mineral dan memasukkannya ke dlm tas.
Tenten berangkat sekolah dengan sepeda, tak lupa ia mengunci pintu rumah(nenek)nya.

Author pov end

Tenten POV

"Ham..pir...sam...pai..". (Ngos-ngosan) ah kenapa aku telat bangun. Semoga gerbang belum ditutup.
Aku sampai diparkiran sekolah dan memarkir sepedaku. Hah, untung saja bell belum berbunyi.

Aku berlari menuju kelas....

*Sesampainya di kelas*

Aku duduk di bangku ku tepatnya di baris ke 3 kolom ke 3
[(ealah kaya materi matriks aja)]

"Ohayou~, Tenten-chan"
"Ohayou..Hinata-chan"

"Oi..Ten, kau hampir telat tau.."

"Iya.. Aku tau, Tem"
Lalu tiba2 Kiba yg duduk di  depan ku memanggil ku.
"Tenten.."
Aku pun menoleh ke arahnya
'Criet'(camera phone sound)
Astaga dia memotret ku..!, benar2 menyebalkan..!!
   Aku berusaha mengambil handphone-nya, namun dia lari.
"Hei..! Kau memfoto ku ya..?"

"Haha..yap. Tenten yg tampil tanpa cepol harus diabadikan..." Kiba tersenyum usil.

"Apa..??" aku kaget dan memegang kepala-ku, ya ampun aku lupa mencepol rambut ku. Hwaa....!!!

"Awas kau Kiba..!, hapus foto ku..!!"

Aku mengejar kiba, tapi dia malah lari ke luar kelas.., saat aku hendak melewati pintu kelas, Neji tiba dan aku yg lari tidak bisa mengerem kaki ku akhirnya .....

BRUKK!!

Aku pun menabrak Neji. Keadaan..?, jelas terjatuh, aku dapat mendengar detak jantung Neji. Tunggu...!, detak jantungnya..??, oh shit, aku menubruk dadanya.


  Aku panik dan mencoba bangkit, walau badan ku masih sakit, aku mencoba membangunkan Neji.

"Neji.., bangun..!, bangun..!"

Dia tidak merespon. Apa dia pingsan..?

Semua siswa-siswi yg melihat ikut terkejut. Lalu Shino, Naruto, dan Sai membawa Neji ke UKS. Sedangkan Temari dan yg lain membantu Tenten berdiri, dan menyusul(ke uks).

*Di tempat lain*

Kiba berlari. Untuk kabur dari kejaran Tenten. Dia menoleh kebelakang se-saat, namun dia malah menabrak seseorang.
Buk!
Kiba terjatuh, namun tidak dengan org yg di depan-nya.
Kiba mendongak untuk melihat org yg tertabraknya.

"Ee...O..rochi..maru..s..sensei"
Orochimaru sedang men-death-glare Kiba.
  Bagaimana nasip Kiba setelah ini..?, em...mungkin dia akan menjadi salah satu eksperimen yg akan di pajang di lab.

*Di UKS*
Neji sedang di tangani oleh Hitomi(petugas UKS).

Aduh kenapa hari ini banyak masalah yg muncul ?. Berangkat hampir telat, lupa mencepol rambut, menabrak Neji. Dan juga, belum makan.
   Aku harus bertanggung jawab atas pingsannya Neji. Jadi aku putuskan untuk menunggui/menemani Neji sampai sadar untuk meminta maaf.
Arrggh..Hinata pasti membenci ku karena kejadian ini. Aku harus bagaimana..?.

"Ten..kau tidak apa-apa ?, wajah mu pucat"
"Tenang saja. Jangan khawatir, aku tidak separah Neji". Dengan suara lemas aku menjawab temari.

'Krruuk~'

Suara perut yg keroncongan..

"Ten kau belum makan..?" tanya Temari.
Aku menghela nafas lalu mengangguk
"Kalau begitu biar aku belikan makanan ke kantin" Ino, dia memang perhatian. Tanpa persetujuan dari ku Ino langsung pergi ke kantin.

Chouji datang dengan kerupuk di tangannya. Ia memberitahu kami.

"Hari ini semua guru sedang rapat, krauk... Jadi jamkos akan panjang, kraukk" ia memakan keripiknya.

Ku dengar suara langkah kaki yg menuju ke sini. Dan ternyata itu adalah..
"Neji-nii..!" Hinata datang, bersama Naruto. Wajah cemas Hinata membuat ku semakin merasa bersalah.

"Hinata-chan tenang lah. Neji-san hanya pingsan, percaya lah dia akn baik-baik saja". Naruto menenangkan Hinata yg kini mulai menangis.

Aku sudah tidak tahan. Akhirnya...
"Hinata-chan, maafkan aku. Aku sudah membuat sepupumu pingsan. Aku tidak sengaja, aku mohon maafkan aku...",
Hinata hanya diam dan larut dalam tangis tanpa suaranya.
Aku mendekat dan mencoba meminta maaf padanya lagi. Namun ketika aku berdiri, pandangan ku mulai buram, lalu samar2. Akhirnya aku kehilangan keseimbangan dan gelap...

Tenten POV end

Author POV
Pada waktu yg sama*

Ino membawa beberapa bungkus makanan yg ia beli di kantin. Dan pergi menuju uks.

Saat sampai*
Ia melihat Tenten sudah tidak sadarkan diri. Atau lebih tepatnya pingsan(karna makanan yg tak kunjung datang).

Sekarang yg pingsan menjadi 2 org.

Setelah kejadian itu. Tenten drop alias sakit, selama 2 hari dia tidak hadir ke sekolah, membiarkan absen namanya tertulis keterangan sakit.

Persiapan untuk ultah KHS juga berjalan lancar. Bahkan kostum untuk maid pun sudah dibuat. Tentunya ini berkat kerja sama osis dan siswa siswi yg berperan serta.

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
To be continued

Yosh... Selesai juga ceritanya. Arigatou...~
Semoga chapter selanjutnya berjalan lancar.
Mohon kritik yg membangun, saran yg bermanfaat, chapter selanjutnya akan BI usahakan cepat up.
Jangan lupa untuk vote dan komen yaa
Mohon maaf, bila terdapat kesalahan(tolong koreksi)
Jaa...mataashita

Love❤
•~•~•~•~•~
ANORBI

TEMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang