Someone

1K 32 8
                                    

Assolatu khairuminanaut...
assolatu khairuminannaut..
Alalhu akbar- Allahu akbar
Laa-illahaillallah.

lantunan suara adzan subuh terdengar di telinga para warga sekitar.
khususnya lagi keluarga Ara.

" Ara cepat bangun nak, sholat subuh ..."ayahnya sambil menggedor pintu kamar Ara

langkah kecil Ara berjalan menuju untuk membuka pintu kamarnya

"clekk nyiiieeettttt suara pintu yang terbuka dengan perlahan.
Ara membuka pintu kamarnya

"Ara ayo cepat ambil wudhu kita shalat berjamaah bersama"ucap ayah sambil mengancing baju kokonya

"Iya, yah Ara mau ngambil wudhu dulu"sahut ara sambil memulihkan nyawanya yang masih sedikit

"Iya,ayah tunggu di depan ya"sambil berjalan meninggalkan Ara

Setelah Ara siap merekapun berangkat dengan berjalan kaki ke Mushola , kebetulan mushola itu dekat dari runmahnya kurang lebih 50m saja.

"yah kenapa gak naik kendaraan aja"ucap Ara karena penasaran

"ngapain??biar saja kita jalan kaki, lagi pula jalan kaki kan sehat, kebetulan juga hari masih subuh kan"ucap ayah sambil tersenyum kecil menatap Ara.

Ara hanya senyum sambil cengengesan menatap ayahnya.

***
Usalli fardha subhi rokataini mustaqbilal kiblati ada am mamuman fardha illahitaala.
Ara mengucapkan niat untuk Shalat subuh.

Asslamualikum warohmatullah
assalamuallaikum warohmatullahi.

usai shalat Ara dan ayahnya pulang menuju kerumah.

"Ara .."Ayah memanggil Ara dengan suara pelan

"iya ayah kenapa??"

"Ara mau nggak nanti mengaji di TQ, Agar Ara bisa jadi seorang QARIAH , kan kamu lagi libur nih" tanya Ayah Ara

Ara berpikir sejenak untuk mencerna perkataan ayahnya,namun ia tidak dapat menolak permintaan ayahnya,karena mengaji merupakan anjuran allah kepada setiap muslim,lagipula Ara sekarang sedang liburan kenaikan kelas.

Ara mau aja yah, tapi Ara maluu..."ucap Ara sambil memelan kan suaranya

"Hah???,kenapa harus malu Ara?"ucap ayah karena penasaran kenapa anak gadisnya itu malu untuk menuntut ilmu.

"

menuntut agama tidak memandang usia nak"jawab Ayah Ara dengan cepat memotong pembicaraan Ara", nanti siang jam 14:00 kita ke sana ya nak

emmm... iya yah "kira kira di sana ada gak ya yang seumuran dengan aku yah? ?? (Ara takut kalo di sana cuman Ara sendiri yang paling besar gumamnya di dalam hati)

gak tau nanti kamu liat Aja sendiri.

Ara dan Ayahnya sampai di tempat pengajian tepat pukul 14:00. Suasana di tenpat pengajian itu begitu ramai dan banyak anak-anak kecil

ko banyak anak kecilnya dari pada orang yang berumur sama dengan Ara"tanya ara di dalam hati"

Ara mengikuti ayahnya yang berjalan duluan di depanya. Ayah nya menuuju ke arah rumah TQ tersebut.

tok..tokk..tokk ..Assalamuallaikum "sapa Ayah Ara pada guru-guru dan para murid-murid yang belajar di rumah TQ. lalu ada seorang laki-laki yang paruh baya menjawab salam Ayah Ara dan mempersilahkan masuk, dan Ara pun masuk juga mengikuti Ayahnya.

Ada apa pak bisa saya bantu "kata laki-laki paruh baya yang bernama ustad Ain"

begini pak saya ingin mendaftarkan anak saya Ara untuk mengikuti pembelajaran TQ"sahut Ayah Ara"
Ara hanya tunduk tidak berani menatap pak Ustad Ain

oh iya pak, silahkan. mulai sekarang Ara bisa ko mengikuti pembelajaran di Tafiz Qur'an ini.

ayah Ara senang melihat Ara di terima dengan baik untuk mengikuti pembelajaran Alquran di TQ, Ayah Ara bersalaman dengan Ustad Ain , untuk berpamitan pulang. dan
Ara di suruh masuk ke dalam ruangan untuk mengaji.

silahkan masuk Ara" sambil senyum berkata kepada Ara"

ii..iya pak Ustad "Ara "menjawab dengan malu-malu"

langkah kaki Ara dan pak ustad Ain menuju ruangan yang banyak disana para murid yang belajar untuk membaca Iqra,Dan Alquran.

Ara merasa pesimis karena banyak yang melihati Ara tak tau kenapa para murid yang ada di sana sangat memperhatikan gerak gerik ara seperti melihat penjahat saja., Ara hanya menunduk tidak berani melihat wajah-wajah mereka karena Ara tidak kenal satupun yang ada di situ"

kenapa sih mereka ngeliat aku segitu banget apa gara gara pemanpilan aku aneh , tapi kan ini wajar wajar saja lagi pula aku kan menggunakan busana muslim jadi tidak ada yang aneh bagiku heran Ara melihat orang-orang sekitarnya melihatinya" gurau Ara di dalam hatinya yang merasa tak enak"

Ara mengikuti orang yang ada di skitarnya yaitu berbaris sepererti kereta api, yang memanjang ke blakang. Ara duduk dengan perlahan di belakang seorang wanita yang umurnya kira-kira sama dengan Ara.

haiii "sapa Ara dengan sopan"

haiii. juga nama kamu siapa??

nama ku Ara kamu siapa?? "tanya Ara balik"

nama ku Lulu.

Ara dan lulu sudah semakin akrab mereka sudah menjadi teman.
Baru tiga hari Ara menggaji di TQ.

Ara sudah banyak dapat teman tapi ia hanya berteman dengan wanita, karena sikap Ara yang pemalu untuk berbicara dengan Pria.

stelah itu teman lulu yang tadinya sedang bercerita dengan Ara di panggil seseorang pria yang bernama Husen.

lu"panggil husen dengan pelan" kamu akrab kan sama tuh murid baru, ngomong-ngomong namanya siapa ???" tanya pria yang berkulit agak coklat ,bulu mata agak lentik, dan memiliki tinggi bandan yang sedang, tidak terlalu tinggi , tidak terlalu pendek.

emmm..emangnya kenapa " Lulu malah bertanya balik kepada pria itu"

gk papa, Aku cuma mau berkenalan saja dengan ia ngomong-ngomong namanya siapa lu

Ara, namanya dalah Ara. Kamu mau berkenalan dengan Ara nanti aku bilang padanya "jawab lulu"

emmm iiya.. tapi kamu gak usah bilang ya ke Ara biar aku aja sendiri yang bilang"jawab husen dengan malu".

*
sebentar lagi mau pulang ngaji jadi seluruh murid TQ berkumpul di dalam satu ruangan untuk membaca alunan-alunan surah pendek.

Ara dan lulu duduk di paling pojok kanan bukanya duduk di paling depan karena tak enak dengan anak kecil, masa badan yang besar di depan kan tidak mungkin.

kebetulan juga si Husen sedang duduk di pojok kiri. tiba-tiba

brukkkkk...tiba-tiba Ara kaget karena ada yang ngelempar ia dengan segumpal kertas

"Astagafirullahalladzim siapa sih yang kurang kerjaan "desah Ara di dalam hati"

Ara dengan cepat mengambil segumpal kertas yang mengenai tubuh nya itu dan membuka remasan kertas itu, dan ternyata kertas itu bertulisan

"Hai Ara salam kenal Aku boleh gk kenalan sama kamu"

lalu Ara langsung menyobek kertas itu dengan gerak-gerik lambat agar tidak ada yang melihatnya.

Brukk....tiba tiba ada lagi yang melempar kertas dan mengenai Ara. di bukanya lagi kertas itu secara perlahan di dalam tas agar tidak ada yang curinga melihat gerak-gerik Ara yang menganehkan.

Ara membaca Kertas yang bertulisan " ko.. kertasnya kamu sobek apa aku gak boleh berkenalan dengan kamu.?,

kalo boleh bolehkan aku mnta nomor kamu kalo mau tulis nomor Hp kamu di kertas ini dan taruhkan kertas ini di pojokan yang kamu sedang duduki, nanti aku akan mengambilnya.

Ara,berfikir"tulis..gak..tuliss..gakk...tuliss..gakk..tulisss..

#author
Semoga cerita selanjutnya lebih menarik
Boleh beri masukkan ya buat cerita aku:))

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang