gugup

275 11 0
                                    

Waktu menandakan pukul 13:45 . Ara bersiap-siap untuk pergi mengaji.

Setelah sampai di tempat ngaji ,Ara hanya duduk dan bermain handphone nya di teras luar karena Rumah Tafiz masih di kunci.

"Apa Ara kecepatan ya datangnya" desah ara dengan sebal.

Sudah pukul 14:50 Ara duduk di teras, dan Ara terkejut melihat seseorang laki-laki yang berjalan mendatangi Ara dengan tersenyum

Detak jantung Ara berdebar-debar dengan cepat.

"Kenapa nih kok aku jadi gugup gini sih ngeliat tuh laki-laki" Ara sambil memegang dadanya dan berusaha agar tidak terlihat gugup.

Langkah kaki laki-laki itu semakin mendekat ke Ara.

Ara semakin gugup dan menundukkan kepalanya tidak berani melihat siapa yang berjalan mendekatinya.

"Hai Ara" panggil laki-laki yang tidak lain bernama husen.

Ara memberanikan dirinya dan melihat laki-laki itu

"Kaaa....kaammm...kamuu siapa?" tanya Ara pada laki-laki itu dan ara menundukan kepalanya lagi kebawah

"Perkenalkan namaku Husen" husen memberanikan diri untuk berkenalan langsung dengan Ara dan Husen mengulurkan tangannya kepada Ara

" perkenalkan namaku Ara" jawab Ara yang memberanikan dirinya untuk menggapai tangan Husen dan bersalaman.

"kamu sudah berapa lama ngaji di sini" tanya Ara dengan memberanikan diri

"udah lama" jawab husen

"Emmm.."desah Ara

"Eh.. Ara aku minta maaf ya kemarin udah ngelempar kertas ke kamu" gurau Husen dan tak enak kepada Ara

"Gak papa ko Husen" jawab Ara dan tersenyum melihat Husen.

"Iya. Sekali lagi aku minta maaf ya Ara"  Husen merasa sangat bersalah kepada Ara karena ia pernah ngelempar kertas dan mengenai kepala ara.
"Iya.. Husen gak papa ko gak usah merasa bersalah sperti itu" jawab ara dan meyakinkan Husen bahwa ia tak apa-apa

Husen tersenyum melihat sifat Ara yang sangat baik padanya.

Seseorang yang berani untuk mengakui kesalahan nya adalah orang yang memiliki pendirian yang sangat baik.

Setelah beberapa menit pak ustad dan ustadzah datang dan para murid-murid di sana sedikit demi sedikit mulai berdatangan.

Pukul 14:00 Para guru yang ngajar di tafiz memulai pelajaran ya yaitu. Membaca Alquran, hapalan, menghapal hadits dan lain-lain.

Para murid-murid bergegas dan berebutan untuk mencari barisan yang seperti kereta api yang begitu panjang. Sesuai dengan tingkatan masing masing.

Ara, yang sudah Alquran masuk ke kelas Alquran begitu juga dengan lulu.

Lalu Ara kaget melihat ada Husen di situ dan rasa gugup Ara pun mulai lagi, detak jantung ara berdebar dengan sangat cepat, dan Ara berusaha agar tidak gugup.

"Mmmmfhuuhhhhh" Ara menarik nafasnya dengan panjang dan di hembuskanya, akhirnya rasa gugup Ara mulai berkurang dan menjadi normal seperti biasa lagi.

Ara tak sengaja melihat wajah Husen yang duduk di barisan sebelah kiri.

Lalu kebetulan saat itu Husen melihat kebelakang, dan Husen juga menatap Ara dan senyum melihat Ara.

Mata Ara yang tidak sengaja melihat ke arah Husen , Ara melihat Husen tersenyum menghadap Ara dan Ara pun tak sungkan membalas senyuman dari Husen.

Husen curi-curi mata pada Ara.

setelah semua murid-murid selesai melakukan pembelajaran ya. Dan waktu menandakan pukul 16:35 Para murid-murid murid menyiapkan dirinya untuk pulang karena pulang mengaji jam 16:40

Dan seperti biasanya mereka berpamitan dan menghampiri orang tuanya untuk pulang ke rumah masing-masing.

Dan begitu juga dengan Ara.
Akan tetapi Ara tidak di jemput, ia pake kendaraan sendiri. Karena ayah nya gak bisa ngantar sibuk bekerja.

Ara mengandaraai sepeda motornya dan menuju ke rumahnya. Sesampai di rumahnya Ara langsung mandi dan bersiap-siap untuk melaksanakan shalat.

tidak terasa Ara sudah ngaji di situ selama 6 bulan Lebih,

Ara dan Husen sering sekali curhat baik tersirat maupun tertulis.

#author
Semoga cerita selanjutnya lebih menarik
Boleh beri masukkan ya buat cerita aku:))

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang