streets

250 10 0
                                    

Selama 6 bulan  Ara dan Husen sering sekali curhat baik secara  tersurat maupun tersirat

Baik tentang masalah pribadi,teman dan lain-lain.
Mereka saling curhat , dan saling mengenal satu sama lain.

Selama 6 bulan trakhir ini mereka saling bertemu, baik di tempat ngaji maupun di luar tempat ngaji

Waktu menandakan pukul 19 : 20 menit.

Ara yang habis shalat isya langsung bergegas untuk merapikan mukena nya dan menyimpannya di lemari setelah pulang dari masjid.

"Tninggg"  hanphone Ara berbunyi, langkah kaki Ara menuju ke suara handphonenya.
Ara mengambil Handphone nya, dan ia melihat ada Pesan dari Husen.

Message

"Malam Ara" sapa Husen dengan tersurat

"Iya Husen malam juga" Tumben nih si Husen chat jam segini biasanya sekitar jam 20:00  gumam ara di dalam hatinya

"Ara lagi dimana" Tanya Husen yang berharap Ara Ada di rumah.

"Ara ada di rumah"

"Malam ni Ara ada acara gak ??" tanya Husen kepada Ara tanpa banyak basa-basi.

"Gak ada Husen, emangnya kenapa Husen" Ara malah balik bertanya kepada husen.

"Kamu nanti mau gak temani aku jalan" ajak Husen,dan berharap Ara ingin menemaninya.

"Emangnya kapan Husen" tanya Ara balik

Setelah beberapa menit

Ko Husen gak balas chatan Ara sih,biasanya ia balas terus mungkin Husen sedang sibuk "desah Ara di dalam hatinya.

Ara merasa bosan karena gak ada kerjaan, dan handphonenya di letakan di atas tempat tidurnya.

mata Ara menatap benda-benda di sekitarnya dan terfokus ke satu benda.

Langkah kaki Ara menuju benda yang mengeluarkan suara dengan cara di petik yang berada di sudut kamarnya, apalagi kalo bukan gitar.

"Jreng...jrennggg....jrenngg" tangan Ara yang bergerak dari senar ke senar Lainya.

Ara mengeluarkan suaranya fals nya yang tidak se merdu penyanyi Aslinya yaitu kak Raisya

"selamanya kita akan bersama"
"Melewati segalanya"
"Yang dapat pisahkan kita berdua"

"Teng....tonggg.."
"Teng....tonggg.."
Suara bel rumah Ara berbunyi

Ayah Ara yang berada di ruang tamu sambil mencicipi makanan ringan dan segelas kopi yang sedang duduk santai di depan tv, mendengar suara bel rumahnya berbunyi

Langkah kaki Ayah Ara menuju untuk membuka kan pintu rumahnya itu karena ia sedang ada tamu.

Clekkkk...clekkkk.....nyetttttttt....

tangan Ayah Ara menarik pintu dengan perlahan dan pintu terbuka setengah.

tatapan mata Ayah Ara yang berkedip karena menatap si tamu yang tak ia kenali.

"Assalamualaikum, selamat malam om" sapa tamu tersebut dan senyum.

"Wa alaikum salam, kamu siapa??" jawab Ayah Ara yang heran karena tidak mengenal sosok laki-laki misterius tersebut.

"Saya Husen om" jawab Husen sambil senyum

"kamu cari siapa ya" tanya Ayah Ara dengan menatap Husen dan senyum kepadanya

"Aaaa...Ara nya ada om" jawab Husen dam membalas senyuman Ayah Ara.

"Oh Ara, kamu temanya Ara silahkan masuk Husen" jawab ayah Ara yang tidak merasa heran Lagi.

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang